Jodoh Lauhul Mahfuzku

Rindu

Egois memang saat kau yang memulai
Namun kau juga mengakhiri.
Rindu, mengapa sangat menyakitkan?
Luapan rasa di dada yang seakan membuncah.
Ku tak bisa menahan luapan rindu ini.
Kau,mengertilah aku merinduimu
Semoga alunan angin yang indah ini bisa menyampaikan rinduku padamu.
Namun, tersadar kau tak halal bagiku untuk ku rindui.
Maaf, aku dengan lancangnya memikirkan mu ,mengharap mu.
Aku hanya bisa mengatakan apa yang kurasa.
Desiran darahku seolah menyampaikan rindu yang meluap ini.
Kau sang laki-laki yang berhasil mencuri hatiku aku sungguh merinduimu.
Bodoh? Memang.
Namun,aku tak kuasa menahan semua ini.
Sunyi ku rasa saat kau mulai menjauh.
-Khadeejah Almira.

Aidan Pov
Mengapa semuanya terasa rumit? Aku,Almi dan Aina. Bagai pusaran yang terus berputar ditempat. Aku mengatakan aku mencintai Almi namun, aku tak mau kehilangan Aina. Allah, jangan buat aku seperti laki-laki yang haus nafsu ya Allah ku mohon berilah petunjuk. Sudah dua hari aku beristikharah namun yang kudapat malah Arnaina dan Almi yang menjadi makmum di belakang sholat ku. Apa ini ya allah, sejujurnya hati kecilku merindukan bahkan sangat merindukan Aina.
Aina sayang, dimana kamu? aku rindu.
                               ***

Aina Pov
Saat ini aku sedang berada di rumah Aish, hanya dia yang bisa membantuku saat ini. Aku begitu kacau seolah aku tak punya Allah yang menolong.

"Na,aku paham kamu sakit hati aku sendiri pun tak menyangka mengapa kedua sahabatku bisa terjerat cinta yang menyakitkan seperti ini, aku tak bisa menyalahkan Almi sebab yang salah disini adalah Aidan yang tidak bisa tegas antara melepasmu atau mempertahankanmu. Sejujurnya aku kecewa padamu Na, kau bisa menjadi istri durhaka kalau meninggalkan tanggung jawabmu,"

"Astagfirullahalazim," seruku seraya terisak.

"Saranku jika sudah seperti ini coba kau ikhlaskan Aidan berpoligami, memang terdengar jahat untukmu namun apa kau tega membiarkan Almi dan Aidan berzina hati? Coba kau ingat Na kisah bunda Hajar yang sangat ikhlas dan sabar dengan sikap nabi ibrahim a.s. bagai tertusuk duri bukan perasaan bunda hajar? Belajarlah ikhlas seperti surah al-ikhlas yang tak pernah menyebutkan kata ikhlas didalamnya,"

"Aku memang terkesan jahat membiarkanmu sakit hati dengan ini Na tapi sungguh aku mencintai kalian berdua sahabat jannahku, aku tak bisa memberi saran lain selain ini, dan bukankah kau bilang kau sudah berulang kali beristikharah namun yang kau dapat kau bermimpi kau,Almi dan Aidan berjalan berdampingan bukan? Coba lah Na aku yakin Aidan bisa adil, dan pulanglah selesaikan baik-baik ini sudah sebulan kau tinggal dirumahku tanpa seorang pun tau kecuali aku dan suamiku, betapa bodohnya kami Na, sering berbohong karena menyembunyikanmu sementara semua orang mencarimu seperti orang gila,"

"Ini berat Ai, aku mera..saa.. hik..s tidak sanggup,"

"Kamu belum mencoba Aina, coba tegarkan hatimu demi suamimu Na, apa kau tega melihat suami mu masuk neraka hanya karena rasanya yang haram terhadap Almi?"

"Aku butuh pendamping Ai, aku butuh kamu untuk selalu mendukungku dan ingatkan aku Ai jika aku lalai.. hik.s,"

"Selalu inSyaa Allah Na, aku mencintai kalian karena Allah jadi sekarang ingin kembali ke rumah?"

Aku mengela nafas panjang..

"Bismilahirrahmanirrahim bantu aku Ai aku ingin kembali ke rumah,"

"Alhamdulillah baiklah aku segera nelfon suamiku kita akan segera kerumahmu,"

Tak terasa kami sudah berada di depan rumah yang sudah sebulan ini aku tinggalkan. Aisha mulai mengetuk pintu dan keluarlah Ayah dan bunda yang sangataku rindukan. Setelah melihatku bunda meneteskan air matanya dan langsung menubruk ku dengan pelukannya.