Kau lah Aisyah ku

4.4K 223 5
                                    

"Jika Rasulullah memiliki Aisyah,maka aku memilikimu.Jika Khadijah dapat meneduhkan Muhammad maka kuyakin kau dapat menenangkanku.Ketahuilah bahwa kaulah Humairah yang selama ini aku tunggu,"- Aidan Prasetyo

Aidan pov
Saat ini aku sedang berada di kamar hotel tempat resepsi pernikahan ku dengan Aina.Dan alhamdulillah nya Allah ridhoi dengan melancarkan acara ini.

"Humairah sayang," panggilku padanya.

Aku dan dia sedang berada di kasur masih lengkap dengan pakaian pengantin kami.

"Yaa," sahutnya dengan malu-malu aku sangat yakin pipinya dibalik cadar itu telah memerah.

"Boleh aku melepas cadarmu?"

"Tentu A,"

Aku pun melepas cadar nya dengan perlahan dan

Aku terpana dengan kecantikan isteriku.
Masya Allah cantik sekali ia terimakasih ya Allah telah memberi ku nikmat ini.

"Humairah boleh aku meminta satu hal?"

"Apa itu A?"

"Istiqomahlah dalam bercadar sungguh sayang Aku tak rela ada orang lain yang menikmati wajah indah mu," ujar ku sambil mencium pipinya yang kini tak tertutup dengan cadar.

Ah! Kamu manis sekali sayangku, lihatlah pipimu seperti Aisyah yang kemerah-merahan tak salah aku memanggilnya Humairah.

"Uh...mm Aa, afwan sepertinya aku harus wudhu,"

"Jadi? Itu tandanya...,"

"Lah kamu ni A ngawur aja fikirannya aku belum sholat isya,"

"Nolak suami dosa lho sayangggg,"

Dia pun segara ke kamar mandi dengan wajah nya yang memerah hufttt setidaknya hari ini telah ku putusan bahwa hatiku telah jatuh pada Arnaina.

Arnaina Pov
Aduh gimana dong ini aku merasa bersalah. Ya Allah maafkan aku telah menolak suamiku sendiri. Sebenernya ini hanya alasan ku agar aku bisa menghindar dari A Aidan. Aku pun segera membersihkan tubuhku dan bergegas keluar kamar lengkap dengan jilbab ku.

"Lho Aina kamu tidur pakai jilbab?"

"Iya A, kunaon atuh?,"

"Eh neng geulis teh bisa basa sunda? Aku kan suamimu tidak berdosa juga jika kamu membuka jilbab mu itu,"

"Afwan A aku belum siap,"

"Baiklah aku akan menunggumu hingga kamu siap,"

Syukurlah A Aidan mengerti.

"Aina,aku minta maaf mungkin besok aku sudah mulai bekerja karena ada meeting penting dengan client dan Ayah mu menyerahkan perusahaan nya padaku,"

"Oh soal itu iya gapapa kok A aku ngerti,"

"Aku ingin dapat panggilan khusus darimu Humairah, jangan panggil aku Aa semua orang pun memanggilku seperti itu,"

"Tapi aku bingung mau panggil kamu apa?"

"Sayang,habibi,atau honey juga boleh hehe,"

"Ihhhh ga sukaa alay semua itu -_-,"

"Okey terserah kamu sayang," ujar A Aidan seraya mengusap wajahku dengan lembutnya hingga aku terbuai

"Apapun panggilan kamu sertakan namaku didalam doa mu humairah,berdoa lah agar kita senantiasa menjaga cinta sang ilahi Robbi,Ana uhibbuka fillah ya zaujati,"

"Ana uhibbuka fillah ya zaujiy 😶," ujar ku dengan cepat dan kurasakan pipiku mulai memanas.

"Apa? Coba bisa diulang gak aku gak kedengeran nihh??" Ihhh kamu tuh ya A beneran budek apa mau jailin aku sih

"Gak ada siaran ulang liat udah jam 9 ayo tidur," ujar ku langsung mematikan lampu dan beranjak tidur.

***

Kurasakan pegal pada badanku dan aku tersadar ini bukan kamar ku. Saat aku melihat perutku ternyata ada lengan besar yang memelukku.

"AAAAA SIAPA KAMU HEHHH!!!"

Teriakku histeris ya Allah siapa dia

"Haduh humairah kamu kenapa sih teriak-teriak ck! Masih jam 2 pagi tauu," ujar nya dengan nada manja

Oh astagfirullah aku lupa ternyata  aku sudah nikah yah hehehe maaf ya readers aku tuh suka pikun gitu lah ya*oksipgapenting.

"Eh eh maaf a aku gatau hehe,"

"Yaahh masih panggil Aa yang lain dong,"

"Hmm yaudah bagaimana jika aku panggil "Ai"?"

"Hmm boleh juga tuh eh humairah sudah masuk waktu sepertiga malam nih yuk kita quality time dengan sang pencipta," ajaknya dengan romantis

Sungguh tak ada kisah cinta yang paling romantis kecuali melibatkan Allah didalamnya.

Ya Allah terimakasih atas kebahagiaan ini, terimakasih telah memberiku suami yang sholeh.

"Ayuk Ai aku dulu ya yang ambil wudhu,"

"Ehem kenapa gak barengan aja?hm?"

"Itu bukan ambil wudhu dasar mesum,"

Aku pun segera meninggalkannya dan bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai wudhu kami pun menempati posisi kami sebagai imam dan makmum.
Sungguh indah sekali memadu kasih dengan kekasih halal yang di ridhoi oleh sang maha pemberi cinta.

Kami pun melaksanakan tahajjud dengan hikmat hingga saat selesai lantunan surah Ar-Rahman  itu mengalun dengan indah nya dari mulut Aidan.

Hikss ...hikss..uhikss.hiks...
Hingga tak terasa aku mulai terisak
Saat ayat ini diulang sebanyak 31 kali di surah ar-rahman.
فَبِاَيِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi'ayyi aalaaa'i robbikumaa tukazzibaan
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Aku pun menangis sejadi-jadinya hingga Aidan berbalik badan dengan wajah cemas nya

"Humairah ,humairah sayang kamu kenapa?"

"Cerita sayang ungkapkan jika kau tak kuasa menahan perih itu sendirian aku siap berbagi dengan mu,"

"Yasudah jika belum mau bicara tenangkan dirimu,istighfar sebanyak-banyaknya tarik nafas-buang dan relakskan fikiranmu,"

Aku pun mengikuti saran Aidan

"Aidan aku malu hikss hikss," isak tangis ku yang tak terbendung lagi.

"Malu kenapa?"

"Aku malu pada Allah dengan masa lalu ku yang begitu jauh darinya,aku sangat amat kotor aku kufur dan aku mendustakan nikmat nya hikss hikss aku malu aku seperti hamba yang tak tahu diri,"

"Sudah sayang istighfar lagi yang banyak jadikan masa lalu mu sebagai pelajaran jangan mencoba mengulangi nya bersihkan dosa mu dengan taubat dan perbanyak ibadah Masya Allah kau tau apa yang terjadi denganmu?"

"Tidak Ai,"

"Allah sedang mencintaimu Allah sedang rindu padamu,Allah ingin kau lebih dekat denganmu jangan sia-sia kan ini sayang dekati dia cintai dia diatas segala-galanya,"

"Ya Allah Ya Robbi Ya Rahman Ya Rahim," cicitku

"Disaat seperti ini lah aku makin yakin,"

"Kenapa Ai?"

"Kau adalah Aisyah yang dikirimkan Allah untukku,"


Next???

Jodoh Lauhul MahfuzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang