-EIGHT-

3.3K 167 42
                                    

[PART DELAPAN]

KECEWA

"Kadang yang tulus kalah sama yang mulus,haha ternyata cinta sebodoh itu."

***

*ARA*

18:00


AKU yang sedari tadi tidur di atas kasurku.Menjadi membuka mata karna,deringan dan getaran ponselku yang berada di sebelah tanganku.

Drt... Drt...

Angara: nanti malam dinner y jam tujuh.

Anggara: harus datang

Anggara: gue tunggu di cafe Clasik

Anggara: see you

Setelah membaca chat dari kak Angga aku langsung melirik jam,masih lama menurutku.Ya nanti malam sih aku tidak ada acara.Berhubung dirumah aku kesepian.

Papaku bekerja sebagai tentara,pulang kesini ya tepat 6 bulan sekali.Lama banget kan?aku sudah merasakan ini bertahun - tahun.

Soal kakak?Aku punya.Namanya
Alvaro Fiko Gefran.Biasa di panggil fiko,bersekolah di prancis bersama tante ku dia tinggal.Dia menginjak kelas 12,berbeda satu tahun denganku.Aku pernah menelponnya tetapi katanya gue sibuk.

Aku sangat rindu pada kak fiko yang dulu,yang tak pernah lepas disampingku,yang selalu marah kalau aku menangisi cowok,yang selalu marah apabila ada cowok yang menyentuhku paksa.Sudah 5 bulan lebih dia berada disana.Aku rindu keluarga ku yang dahulu:).Dimana semuanya kumpul dimeja makan,makan bersama - sama.Dan tidak sibuk dengan kesibukannya masing - masing.

Dahulu papa memang bukan seorang tentara,melainkan kerja kantoran yang mungkin gajinya lebih sedikit dibanding sekarang.
Dia bisa menyempatkan waktu untuk aku dan kak fiko begitu pula mama.

Intinya,aku rindu mereka
Yang dulu.

Ceklek

PINTU kamarku berbunyi,seperti ada yang membukanya.Aku segera menghapus air mata ku yang tadi menetes tanpa aku sadari.

Aku berbalik kearah belakang dan mendapatkan mama yang tersenyum manis kepadaku.

"Kenapa ra?." tanya mama yang sekarang berada disampingku.

Aku menggeleng membalas ucapan mama.

"Kok nangis?." ucap mama yang sekarang merarikku ke pangkuannya.

"Jangan nangis,udah besar.Malu udah SMA loh,kok masih cengeng?." ucap mama yang sekarang memelukku.

"Ada masalah apa?." tanya mama membisikku.

Aku masih memeluknya lalu berkata."Ara kangen papa sama kak fiko maa."ucapku sambil menangis lagi.

"Udah jangan nangis,papa pulang bulan depan kok,kalau kak fiko kesininya nanti kalau udah lulus SMA,nanti mama suruh dia kulih di sini aja." ucap mama mengelus rambutku.

"Kenapa nggak sekarang aja?pindah nya?." ucapku.

"Nggak bisa sayang,nanggung banget.Nanti kalau kak fiko sekolah disini juga,sekolah cuman beberapa bulan doang dong?trus nanti lulus." ucap mama.

"Tapi kak fiko sekarang beda ma." ucapku.

"Beda gimana?." tanya mama padaku.

"Waktu itu Ara coba telpon dia,trus dia bilang gue sibuk,tutup ya. "ucapku

BENUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang