64. Alasan Sebenarnya dan Pertemuan di Kota

5.8K 534 164
                                    

Karena kemenanganku dari duel dengan Hiraki, namaku menjadi perbincangan di seluruh penjuru akademi, bahkan para guru juga membicarakanku. Ketika aku berjalan menyusuri lorong saat istirahat, hampir semua murid melihat ke arahku dengan tatapan kagum, khususnya perempuan. Mereka tiba-tiba menjerit histeris saat aku melihat ke arah mereka.

Satu-satunya yang dapat dekat denganku hanyalah Iliya, sang ketua dari 7 pengawas dan keempat murid yang mengakuiku sebagai guru mereka sejak awal, selebihnya hanya mengagumi dari luar. Ishihara Hiraki yang menjadi salah satu murid yang ditakuti di akademi ini kalah di tanganku, tak ada yang berani berbicara langsung denganku.

"Shisou!"

Kecuali orangnya sendiri.

"Ada apa?"

"Apa ada lagi yang harus kulakukan?"

"Meditasi, latihan mengontrol mana dan memperbanyak kapasitas manamu."

"Siap!"

Kemudian ia pergi dari hadapanku. Setelah menerima kekalahan besar dariku, Hiraki sangat bersemangat untuk berlatih di bawah bimbinganku. Aku tidak tahu kenapa ia bisa bersemangat seperti itu bersama dengan orang yang memberinya kekalahan, tapi itu tak masalah asal ia tidak menyulitkan orang lain.

Ngomong-ngomong, ia memanggilku 'shisou' sejak saat itu. Ia sering memintaku melatihnya di saat waktu senggang. Karena memang tidak ada sesuatu yang bisa kukerjakan, maka aku melatihnya sekali dua kali.

Saat ini aku tengah berjalan menuju ruang kepala sekolah bersama Iliya karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku. Iliya memberitahuku bahwa ini masalah serius, jadi aku memutuskan untuk menemuinya secepat mungkin. Memang aku tidak tahu apa yang akan ia bicarakan denganku, tapi aku mendapat firasat yang tak enak.

Sampai di depan ruangannya, kami membuka pintu dan langsung masuk ke dalam setelah mengetuk beberapa kali. Ketika kami masuk, terdapat Lein sedang mengerjakan sesuatu di mejanya. Dari raut wajahnya, kelihatannya ia serius.

"Kepala sekolah, saya sudah membawa Ibane sesuai permintaan."

"Oh, terima kasih Iliya-kun."

Kemudian ia mengangkat pena bulu yang ia pakai untuk mengerjakan beberapa dokumen di mejanya dan mencelupkannya di botol tinta. Ia berjalan menuju sofa yang ada di depanku dan duduk di sana dengan sorot mata serius.

"Duduklah, Ibane-kun, kita punya pembicaraan penting."

Pembicaraan penting?

***

"Ini tentang alasanmu yang sebenarnya kenapa kau dikirim kemari oleh Sirius dan Trisha."

Alasan yang sebenarnya? Jadi selama ini alasan tentang aku mengganti guru yang bernama Henry itu palsu?

Ketika aku melihat Iliya, wajahnya tampak kesal disertai kebencian yang ada di sekitarnya. Aku tidak tahu apa yang membuatnya kesal, tapi baru kali ini aku melihat ekspresi Iliya yang seperti itu.

"Apa itu?"

Pembicaraan ini langsung kugebrak menuju intinya tanpa basa-basi.

"Apa kau tahu bahwa ada sesuatu yang tersimpan di dalam akademi sihir Lubia ini?"

Sesuatu yang tersimpan di akademi ini? Memangnya apa? Jika pernyataannya benar, wajar saja jika aku tidak mengetahuinya. Hal ini tidak mungkin dibeberkan begitu saja oleh pihak sekolah.

"Tidak. Tapi jika diperkenankan, apa boleh aku mengetahuinya?"

"Sebenarnya ini adalah rahasia kerajaan dan kementrian sihir di Elkindia sana, bisakah kau menjaga informasi ini?"

Restart For New Life In Another World : Vol 3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang