Yahh untuk kesekian kalinya aku merasa sesak dalam dada, rasanya seperti tertusuk duri yang teramat sakit. Aku tidak bisa menjelaskan sesakit apa aku saat ini, tapi ketahuilah saat ini aku merasa seakan ingin mengambil buah namun buah itu tidak dapat aku capai, aku harus memanjat, namun apa dayaku aku tidak bisa memanjat pohon. Yah mungkin seperti itu perumpamaan aku saat ini.
Kau memang datang hanya sebagai tawaran teman, tapi entah mengapa kau membuat ku seakan aku bukan teman tapi kekasihmu, kau membuatku kembali merasa nyaman, ahhhh aku benci akan semua ini. Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku tidak akan lagi bodoh karenamu, tapi kenapa? Kenapa kau membuatku seperti orang yang tidak waras. Rasanya aku ini menangis kecencang-kencangnya tapi air yang ada dimataku ini tidak ingin terjatu, hanya sesak yang aku rasakan. Kau membuat aku tidak berdaya.
Kau tahu? Yahh aku lupa kau memang tidak pernah tau bagaimana rasanya berada diposisiku, seandainya kau tau mungkin kau akan merasakan sakit seperti yang aku alami. Aku tidak mengerti dengan perasaanku, aku muak dengan semua ini, aku benci berada diposisi dimana aku hanya menjadi mainanmu, aku benci berada dititik dimana aku ingin benar-benar melupakanmu namu hatiku kembali ingin bersamamu, namun kenyataannya kau hanya menganggapku seperti lelucon yang bisa kau tertawai sepuasmu.
Apa ini yang kau harap? Apa ini yang kau inginkan? Apa ini yang menjadi tujuanmu? Apa kau hanya menganggapku permainanmu? Coba jawab pertanyaanku, apa kau bisa? Kalaupun kau menjawabnya kau hanya berkata "tidak... Aku tidak seperti itu"
Ahhhh kau memang tidak mengakuinya karena kau ingin menusukku sedalam-dalamnya.Aku mohon berhentilah bersikap seperti ini, aku mohon jangan kau membuat perasaanku yang mulai tertutup kembali menganga, aku mohon, aku benci semua ini, aku benci berada diposisiku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Love
CasualeKarena sebaik-bainya rencana yang kita buat harus kalian ketahui rencana Allah yang jauh lebih baik. Tidak ada gunanya mengucapakn kata seandainya, karena kata itu hanya sia-sia Sebenarnya tidak ada yang kebetulan hanya saja jalan hidup kita sudah...