Kinan lagi-lagi mencatat catatan hariannya, sesudah menyelesaikan pekerjaan rumah nya di kamar
"Kinan ada temenmu nih" teriak ibu Kinan dari luar kamarnya "Iya...iya" balas Kinan, menutup buku hariannya, Kinan turun dari tempat tidurnya lalu meletakan buku hariannya dibawah bantal, dan segera keluar kamar.Kinan berjalan pelan menuju ruang tamu, ia sedikit penasaran siapa tamu yang dimaksud ibunya, perasaan aku tidak ada janjian deh dengan teman pikirnya, "ah mungkin Boby" katanya memetik jarinya.
Sesampainya di ruang tamu, Kinan sedikit terkejut ternyata dugaannya salah, tamu yang dimaksud ibunya adalah Sofia yang kini sedang duduk menatap Kinan.
* * *
"Kenapa?" Tanya Kinan ketika mereka sudah duduk berhadapan dengan teh hangat dimeja
"ini untukmu dan....Boby" Sofia meletakan 2 buah undangan bertuliskan "Birtday party" diatas meja "ulang tahun kamu?" Tanya Kinan lagi mengambil undangan itu dan membacanya "datang ya...dia juga" Ucap Sofia penuh harap, menampilkan wajah polosnya dan Kinan hanya mengangguk.* * *
Lagi-lagi, seperti hari-hari sebelumnya, Boby datang dan menjemput Kinan dengan sepedanya, saat dijalan sama seperti biasa mereka bercanda tawa."By" panggil Kinan sedikit berteriak karena bisingnya kendaraan yang berlalu lalang "apa?" Tanya Boby lagi teriak, lalu memelankan laju sepedanya "mau gak kita ke pesta, ntar malam?" Tanya Kinan "pesta?" Tanya Boby yang tiba-tiba rem mendadak.
Kinan langsung menepuk pundak Boby dengan telapak tangannya "ihhh jantungan nih" ucap Kinan memperbaiki helmnya yang terturun menutupi matanya.
"Pesta apa?" Tanya Boby berbalik menatap Kinan "Sofia temenku ulang tahun, dia ngundang kita gitu, jadi... kita datang yah" Ucap Kinan semangat "...." hening beberapa saat Boby sedikit berpikir "gimana?" Tanya Kinan menatap Boby dengan mata bulatnya "hmm... gimana yah??? Maulah kan perginya sama lo, apa sih yang gak buat lo" kata Boby tiba-tiba mengejutkan dengan nada suaranya yang meninggi.
Sekali lagi Kinan menepuk pundaknya Boby "ihhh dasar bikin kaget aja, pake sok-sok mikir segala, makan waktu nih" Kinan menunjukan jam ditanganya pada Boby "iya...iya maaf" Boby langsung mengayun kembali sepedanya.
Kinan tersenyum membayangkan bahagianya Sofia ketika Boby datang ke pestanya.
* * *
Prippp...
Kalakson motor matik Boby, yang sudah stand by didepan rumah Kinan, Boby dengan stelan jas hitam, dan tatanan rambut yang begitu rapi.
"Ayo Nan, Boby nunggu" teriak ayah Kinan yang sedang asyik menikmati kopi sambil membaca koran diteras rumah.
"Iya Kinan siap" ucap Kinan keluar bersama ibunya dari dalam rumah, Kinan dengan dress merah yang indah selutut dan ramput panjangnya yang dibiarkan terurai menutup bahunya, serta mahkota bunga dikepala yang membuatnya bagaikan seorang putri dimalam hari, Boby diam terpaku melihat sahabat nya yang juga gadis pujaannya begitu cantik dimalam ini.
* * *"ayo" Kinan menggandeng tangan Boby berjalan masuk kerumah Sofia yang didekor begitu indah, banyak orang yang sudah datang rupanya, Boby tak melepas pandangannya pada gadis disampingnya "berhenti" kata Boby, Kinan menatap heran kearah sahabatnya.
Boby melepaskan tangannya dari Kinan, Boby membungkuk didepan Kinan, Dia mengankat kaki kanan Kinan dan meletakannya di paha nya, Boby kemudian memakaikan sebuah gelang kaki yang indah, Boby berdiri kembali "Cantik kan?" Tanyanya tapu pandangannya bukan pada gelang kaki itu namun pada Kinan "hm iya bagus, makasih yah" Kinan mengangguk bahagia kembali menggandeng Boby dan masuk bersama.
Sofia berdiri didepan kue ulang tahun 3 tingkatnya, dan dikelilingi oleh para tamu undanganan, juga ayah dan ibunya yang berdiri disampingnya, Sofia menyuapi potongan pertama pada ayah dan ibunya yang kelihatan bahagia
"buat siapa potongan kedua?" Tanya ibunya, mengelus rambut anaknya.Tiba-tiba Kinan dan Boby muncul dari orang banyak yang mengelilingi Sofia itu, Kinan langsung menyampiri Sofia "happy birtday Sofia" Ucap Kinan menarik Boby kesampingnya, Sofia sangat bahagia, ini pertama kalinya dia berhadapan sedekat ini dengan Boby, pipinya memerah jantungnya kembali berdetak kencang, matanya berbinar-binar
"potongam keduanya buat..." Sofia mengangkat kuenya menggerakannya kearah Boby didepannya dengan senyum yang terus bermekaran, Boby yang tidak sadar akan disuapi, merangkul Kinan dan membawa Kinan pergi dari keramaian itu, sedangkan kue yang mau disuapi itu, malah termasuk dimulut salah satu tamu undangan yang merupakan teman kelas Sofia, yang tadi berdiri tepat dibelakang Boby.
Sofia pun kesal dengan hal itu, dia menghentakan kakinya, sedangkan beberapa tamu undangan terkekeh melihat tingkahnya. Ini sama seperti 6 tahun lalu saat aku akan memberikan susu cokelat padanya, tapi dia pergi begitu saja, tak pernah menghiraukanku. Gumam Sofia dalam hati, kesal.
* * * *
Kinan berjalan menuju kelas Sofia, dia ingin menemui Sofia tumben sekali pagi ini Sofia tidak datang menemuinya, jadi dialah yang pergi mencari Sofia, sekaligus ingin minta maaf atas kejadian semalam, didapatinya Sofia sedang mencoret-coret bukunya dikelas.
Kinan mengambil tempat disamping Sofia "Sofia... maaf soal kejadian semalem ya, Boby gak tau kalo kamu mau nyuapin dia, aku juga gak sadar, Boby merangkulku sangat kuat" kata Kinan penuh penyesalan,
"bukan salah kamu kok, aku aja yang terlalu berharap" balas Sofia judes, tak berani menatap wajah Kinan.
"Apa mau kamu selanjutnya?" Tanya Kinan menyentuh pundak Sofia "aku mau kamu kasih tau ke dia,kalo aku suka sama dia" kata Sofia menatap Kinan dengan penuh permohonan, dan pengaharapan, Kinan tersenyum dan langsung mengangguk setuju.
__________________^_^_________________
Hy...
Gimana part 3 nya, mulai merasa asik atau gimana gtuh?
.
.
.
.
Part 4 (the last) menyusul👇Jangan lupa vote dan comentnya dong... biar yang nulis juga semangat gitu😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN
Short Story^Bukan Novel tapi Cerpen^ ini berisi cerpen-cerpen karya sendiri. ps : belum berani nulis novel^_^