“permisi-” suara tersebut membuat jinyoung yang kaget langsung menutup buku yang sedang dia baca dan menghadap ke belakang.
“y-ya, ada apa?” tanya jinyoung.
tidak, dia tidak mengenal orang di depannya ini dan wajahnya juga masih baru. jinyoung tidak tahu siapa dia, hanya saja jinyoung merasa tidak asing dengan laki-laki di depannya.
“bisa antarkan aku ke kelas 111? aku tersesat.” ucap orang di depannya itu.
jinyoung yang mematung mengangguk kaku lalu menutup bukunya dan berjalan keluar dari perpustakaan diikuti laki-laki tadi. sungguh, bahkan jinyoung tidak tahu kenapa laki-laki itu bisa berada di dalam perpustakaan sementara dia saja tidak tahu di mana letak kelasnya.
tepat ketika jinyoung bertemu dengan seorang guru yang akan masuk ke kelasnya dan bel berbunyi.
“maaf, mrs, ada m-murid baru tersasar di perpustakaan tadi.” kata jinyoung. dia bahkan tidak tahu kenapa dia mendadak gugup. sangat gugup dan tangannya berkeringat. matanya melirik ke arah tanda pada jarinya yang semakin jelas dan membentuk seperti sebuah cincin yang berbentuk tattoo.
jinyoung meninggalkan orang tadi dengan sang guru yang membawanya ke ruangan kepala sekolah dan dia langsung berlari masuk ke kelasnya. dia melirik woojin yang tengah tersenyum padanya lalu jinyoung tersenyum balik kepada woojin, di sebelah woojin ada felix yang memberikan sebuah kode melalui jarinya tapi jinyoung tidak mengerti.
omega itu duduk di kursinya dan mulai mengalihkan pikiran-pikirannya tentang siapa matenya, kenapa ada tanda muncul di jarinya padahal jinyoung sama sekali tidak mengenal siapa matenya. lagipula dia jarang sekali dekat dengan alpha atau beta di luar sana.
bel masuk berbunyi, seluruh murid dengan patuhnya langsung duduk di kursinya. jinyoung masih sibuk dengan buku di atas mejanya, sampai dia tidak menyadari bahwa guru telah masuk dengan si anak baru tadi.
“selamat pagi semuanya.” sapa guru perempuan di depan itu.
“selamat pagi mrs eve!” sapa seluruh murid.
eve tersenyum lalu menunjuk laki-laki di sebelahnya, “hari ini kalian kedatangan teman baru, tolong jaga sikapnya dan berteman dengan baik. silahkan perkenalkan dirimu.” kata eve.
“nama saya park jihoon, salam kenal semuanya.”
mendengar nama jihoon, jinyoung langsung mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah guru di depannya. dia mengerinyitkan dahinya ke arah jihoon yang sedang tersenyum ke arah teman-temannya.
“ya, jihoon silahkan duduk di belakang bae jinyoung yang di sebelah sana.” kata eve sambil menunjuk kursi jinyoung.
setelah jihoon duduk, pelajaran dimulai. jinyoung masih berusaha untuk tidak peduli dan menganggap bahwa semuanya hanya kebetulan. dia masih fokus pada pelajaran di depannya dibandingkan bertanya pada laki-laki tampan di belakangnya soal tulisan-tulisan aneh pada mejanya sejak beberapa hari lalu.
walaupun ketara sekali terlihat bahwa dia gelisah entah karena apa, mungkin hanya woojin dan felix yang mengerti. matanya sesekali melirik ke arah woojin yang entah mengapa hari ini terlihat biasa saja dan tidak misterius juga felix yang sibuk dengan bukunya.
sampai tepukan pada bahunya menyadarkan lamunannya, sebuah kertas diberikan oleh jihoon kepada jinyoung sambil tersenyum. jinyoung mengerinyitkan bingung dahinya lalu membuka kertas itu.
❝do i know you before?❞
jinyoung langsung menghadap ke belakang lalu jihoon tersenyum, “halo, jinyoung. sekarang kita sudah bertemu, kan?”
⭐fin⭐
————————
karena pada dasarnya
dari film the desk itu
end-nya sampai di sini
jadi ya...hehehehe
nanti malam
aku update epilogue
dan sedikit spoiler(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESK.
FanfictionKetika sesuatu yang tidak kamu percayai menjadi kenyataan tak terduga. NOTE: Submisif!Jinyoung. Status: COMPLETED. ✔️