THE DESK.

four

jinyoung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. entah mengapa hari ini berjalan cukup lama dan melelahkan. dia melirik jam di nakasnya dan menghela nafasnya. ini baru hari pertama dia di sekolah dan sudah lumayan banyak hal-hal aneh yang jinyoung tidak mengerti kenapa bisa terjadi. dia bahkan tidak menyangka sinyal dari seseorang yang entah siapa itu benar, kode dari lai guanlin yang tadi tiba-tiba menghampirinya, dan sticky note yang entah dari siapa di lokernya.

dia bukan anak yang percaya hal-hal yang bisa dikatakan agak mustahil seperti sihir atau spiritual, vampire, dunia parallel dan berbagai macam hal berbau fantasy lainnya. hanya saja yang satu ini benar-benar membuat jinyoung berfikir di luar logikanya. tapi untuk beberapa alasan, dia menyampingkan pemikiran-pemikiran agak tidak masuk akalnya itu.

salah satun alasanya adalah park jihoon. seseorang yang membalas pesan di mejanya. dia masih belum tau siapa manusia bernama park jihoon yang ada di kelasnya. tapi selama pelajaran, dia tidak pernah mendengar teman-temannya menyebut nama park jihoon. mungkin saja jika jihoon berasa dari kelas lain, tapi... entahlah, jinyoung sendiri tidak yakin.

lamunannya buyar ketika dia mendengar seperti sebuah benda menabrak dinding rumahnya. jinyoung langsung berlari ke arah jendelanya. tapi dia tidak menemukan apapun.

“t-tadi itu apa.....?” gumamnya sambil melihat ke sekitar tamannya yang tepat berada di depan jendela kamarnya.

ketika ingin menutup jendelanya, jinyoung menemukan sebuah sticky note lagi dan sebuah sapu tangan berwarna biru muda. dahinya berkerut melihat dua benda itu. yang pertama, tulisan di sticky note itu berbeda dengan yang tadi siang dia temukan di lokernya. yang kedua, apa gunanya sapu tangan berwarna biru muda ini? dan, darimana si pengirim tahu bahwa jinyoung menyukai warna itu.

dia membaca sticky note itu dan langsung berlari lagi ke jendela. berusaha memastikan tidak ada jejak siapapun di tamannya. aneh sekali.

❝simpan. bawalah
besok ke sekolah.
aku yakin kau akan
membutuhkannya.❞

jinyoung terduduk di ranjangnya. kepalanya sudah hampir pecah memikirkan hal-hal gila yang terjadi sejak dia mulai sekolah tadi. ke-tidak-mungkin-an gila yang tak pernah jinyoung bayangkan memang bisa terjadi. tapiㅡ

“ini semua.. tidak masuk akal.”

•••••••

jinyoung tidur dengan benar-benar tidak nyenyak tadi malam. mimpi buruk terus datang. ketika bangun, dia berkeringat dan jantungnya berdetak dengan cepat. jinyoung memang memikirkan hal-hal horror yang terlintas di benaknya ketika akan tidur. dan itu semua karena sapu tangan, guanlin, dan peringatan misterius itu.

kakinya melangkah dari ranjangnya menuju kamar mandi. dia membersihkan tubuhnya dan dengan segera memakai seragam sekolahnya. targetnya hari ini adalah bangun dengan cepat lalu sekolah dengan cepat. jinyoung langsung berlari turun dari kamarnya, meminum susunya dan tanpa pamit langsung pergi menuju mobilnya.

sang supir agak kaget ketika jinyoung tiba-tiba masuk dan menyuruhnya dengan cepat pergi menuju sekolah. entahlah, jinyoung sendiri tidak tahu kenapa dia harus cepat-cepat sampai di sekolah dan duduk di kelasnya. matanya memandang sapu tangan yang tadi malam entah diberikan siapa.

sampainya di sekolah, jinyoung langsung buru-buru masuk ke kelasnya dan meletakkan tasnya di kursi. sudah ada woojin dan beberapa murid lain di kelas. jinyoung menatap mejanya yang sudah ada balasan dari jihoon itu lalu woojin yang menatapnya dengan tatapan aneh.

❝i'm not really fine. i think someone is trying to destroy my mate. how about you?❞

jinyoung mengerinyitkan dahinya. dia mengambil pensil dan menulis juga di atas meja itu.

❝fine too. but... why dont you show yourself to me? what class are you?❞

“jinyoung-a!” panggil woojin sambil melompati meja yang membatasi meja woojin dan jinyoung. dia menatap sapu tangan di meja jinyoung lalu mengerinyitkan dahinya.

“darimana kau mendapatkan sapu tangan itu?”

——————–——
sebentar lagi ujian
dan aku akan hiatus
ehe~