three

1.3K 331 97
                                    

setelah menulis di atas mejanya, jinyoung kembali fokus pada guru biologi di hadapannya. dia sesekali menulis di atas buku catatannya dan membolak-balik modul yang berada di atas mejanya. jinyoung memang anak yang pandai, bahkan sangat. susah baginya untuk tidak memperhatikan guru di hadapannya walaupun di otaknya ada berbagai macam pertanyaan-pertanyaan tentang woojin yang tadi tiba-tiba menghampirinya, jihoon yang tadi membalas tulisan pada mejanya, dan seseorang berwajah dingin yang entah mengapa jinyoung merasa bahwa dia terkadang meliriknya.

"baiklah, pelajaran hari ini selesai. besok saya akan mengadakan quiz. thankyou for today." ucap sang guru sembari meninggalkan kelas.

keadaan kelas tiba-tiba menjadi ribut. belum, ini belum waktunya pulang. masih ada jam matematika setelah ini. jinyoung mengumpulkan buku biologinya dan memasukkannya ke dalam tas. dia mengeluarkan buku matematikanya lalu meletakkannya ke atas meja.

jinyoung mengerinyitkan dahinya. bingung. dia merasa seperti mendapat sebuah sinyal "hati-hati, tundukkan kepalamu. akan ada kertas yang melayang ke arahmu." tapi sungguh, dia tidak tahu itu bisikan dari siapa.

dan benar saja, kepala jinyoung terkena lemparan kertas dari salah satu temannya. "uh, sial." umpat jinyoung sambil melirik temannya yang melempar kertas itu tadi.

"maafkan aku, cold kitten?" kata seseorang di hadapannya.

dan sialnya dia memanggil jinyoung kitten. apa-apaan maksudnya. tadinya jinyoung ingin marah, tapi ketika dia mengangkat kepalanya, yang dia dapati malah si alpha yang selama ini jinyoung perhatikan secara diam-diam. "y-ya tidak apa-apa." jawab jinyoung sambil mengangguk lalu kembali menunduk.

"angkat kepalamu, manis." alpha tersebut meraih dagu jinyoung dan mengangkat wajah mungilnya itu.

"a-ada apa?" tanya jinyoung.

"astaga. gemasnya. siapa namamu?" tanyanya.

"bae jinyoung."

alpha tersebut tersenyum gemas dan mengangguk, "oh. kenalkan, aku lai guanlin." katanya sambil menyodorkan tangannya. bermaksud untuk bersalaman.

jinyoung menerima uluran tangan tersebut dan mengangguk. guanlin benar-benar gemas dengan sikap jinyoung ini. ingin rasanya dia memangsa omega di hadapannya ini, tapi itu akan membuatnya menjadi takut.

guanlin kembali ke kursinya ketika guru matematika masuk ke kelasnya. dia melirik jinyoung lalu memberikan sebuah kode entah apalah itu jinyoung tidak mengerti. dia hanya mengerinyitkan dahinya dan menggeleng pelan lalu fokus pada buku di hadapannya.

dari kejauhan, woojin mencoba menembus tebalnya fikiran guanlin.






•••••••






tepat pukul 2 siang, bel pulang berbunyi. jinyoung mengumpulkan seluruh bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. kelas sudah ricuh, padahal guru belum beranjak dari mejanya. dia melirik guanlin sebentar, lalu menggeleng lagi. tidak, dia tidak akan menghampiri guanlin dan bertanya, "maksudmu apa?"

jinyoung terlalu pemalu dan terlalu mustahil untuk melakukan hal itu.

dia melirik tulisan di mejanya tadi lalu menyandang tasnya dan keluar ketika si guru matematika dan beberapa temannya berjalan ke luar kelas.

kakinya melangkah ke arah lokernya lalu membukanya. niatnya yang tadinya ingin meletakkan bukunya ke dalam loker, sempat berhenti ketika dia melihat sebuah sticky note entah dari siapa. dia melepaskan sticky note tersebut dan membacanya.

jauhi, jangan percaya.
dia mempunyai niat yang
tidak baik kepadamu.

jinyoung menghela nafasnya dan menutup lockernya. dia berjalan keluar dari gedung sekolahnya dan berjalan ke arah tempat pemberhentian bus sekolah yang biasa mengantarkan murid-murid ke daerah sekitar rumahnya. omega itu berdiri di sana sambil melirik jam yang berada di tangannya.

di ujung jalan seseorang tengah memperhatikannya sambil tersenyum lega.

--------
yang main rp twitter
followan sama aku ayo.

drop your username here.
nanti aku follow.

THE DESK.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang