part 6

136 2 0
                                    

Aku merasa dia melepaskan pelukannya. Tapi dengan secepat kilat dia mencuri bibirku yang belum pernah ternoda itu dalam satu gerakan. Aku seperti kehabisan nafas. Sesak. Keringat dingin membasahi tubuhku.

"Aku mencintaimu Audri." Andra mendesah melepaskan beban yang selama ini menghantuinya.

Cinta? Sungguh aku berbunga jika kata itu bukan meluncur dari lelaki beristri. Aku benci mendengar kata itu.

Aku lari, menjauhi dirinya yang tertegun.

"Audri tunggu akuuu..."

aku tak menghiraukan teriakan itu. Aku lari sekencang mungkin seperti ada hantu yang mengejarku. Aku stop sebuah taksi dan kunaiki segera. Sesampainya di rumah aku mengunci pintu kamar. Kumasuki toilet kubiarkan tubuhku basah dengan shower.

"Arghhhhh,,, Andraaaa...." aku berteriak suaraku menggema diantara rincik air shower.

Bisa - bisa dia mengatakan itu padaku. Aku benci rutuk batinku liar.

Tapi mengapa hatiku bergejolak melihat penderitaan hidupnya. Sebenarnya apa dia bagiku.

Aku terbenam dalam luruhan air selama lebih satu jam. Setelah akhirnya ibu mengetuk pintu beberapa kali. Aku bergegas keluar setelah merapikan rambut dan bajuku.

" ada yang mau ketemu audri. Ayo rapikan dulu bajunya ibu tunggu di ruang tamu."

SURGA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang