11. FRANCE IN LONGING
***
Sudah 2 minggu berlalu semenjak kepergian lelaki itu dan Sun Hee seperti merasakan jika salah satu bagian tubuhnya menghilang. Hidupnya terasa tidak lengkap. Matahari tidak menyinari hari-harinya hingga terasa muram dan membuatnya tidak tahu arah tujuan langkahnya sendiri. Ia bagai tersesat di dalam dunia tak berpenghuni.
Semenjak hari itu, sesudah Kyu mengatakan perasaannya, Sun Hee sama sekali tidak bisa menghubungi lelaki itu sampai saat ini. Nomor teleponnya-pun mati. Sepertinya lelaki itu mengganti nomor teleponnya. Saat ia menghubungi Ahra, Ahra bilang bahkan ia tidak tahu jika Kyuhyun pergi ke Perancis. Saat bertanya dengan ayah Kyuhyun, beliau menjawab jika tidak mempunyai nomor ponsel Kyuhyun. Mereka biasanya berhubungan lewat sekretaris.
Setiap terbangun di pagi hari, yang ia lakukan hanya menoleh kesamping, berharap menemukan wajah Kyuhyun yang diselimuti matahari pagi tersenyum ke arahnya. Setelah beberapa menit berlalu, ia akan sadar jika itu hanyalah khayalan belaka.
Ia pun lebih sering menginap di rumah Hwa Young belakangan ini atau tidak dirumah Inha, atau pulang ke rumahnya sendiri untuk membantu ibunya membereskan bunga-bunga di taman agar bisa mengusir rasa sepinya. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama ketiga rekannya, walaupun melamun tetap menjadi aktifitas keseharian favoritnya bahkan jika sedang berkumpul sekalipun. Sekarang, hidupnya benar-benar terasa membosankan.
Namun, semua yang ia rasakan membuatnya tahu, jika sekarang yang ia perlukan hanya sosok Kyuhyun. Ia mencintai lelaki itu.
Sun Hee menyentuh jendela kamar di rumahnya sendiri, membersihkan kaca dari embun yang tercipta karena hawa dingin. Kelembaban terasa di telapak tangannya. Hujan di luar cukup deras. Tebalnya awan hitam diatas sana tidak sehitam suasana hati Sun Hee saat ini. Suara ketukan di pintu akhirnya membuat Sun Hee melepaskan renungannya pada kaca jendela.
“Sun Hee!”
“Ye eomma?”
Kepala ibunya muncul dari balik pintu.
“Makan malam sudah siap. Turunlah.”
“Aku tidak lapar,” ucap Sun Hee yang terdengar seperti sebuah gumaman.
Sang ibu melangkah masuk lebih dalam untuk mendekati anaknya yang sedang meringkuk di ambang jendela.
“Jika kau seperti ini terus, kau bisa sakit. Turun dan makanlah walaupun hanya sesuap nasi.”
Sun Hee tidak bisa menolak lagi. Bagaimanapun dia harus tetap menghormati ibunya yang sudah susah-susah memasak. Akhirnya Sun Hee berdiri dan merangkul lengan ibunya hingga ke ruang makan.
“Mana appa?”
“Masih ada tugas di luar kota. Makanya temani eomma makan.”
Sun Hee memaksakan sedikit senyum. Setidaknya sudah lama ia tidak makan bersama dengan sang ibu dan ia sangat merindukan hal ini. Sun Hee mengangkat sumpitnya dan mencoba untuk makan. Rasanya masih sama, hambar. Bukan hambar rasa makanannya, tapi hambar karena tidak ada Kyuhyun disini, jadi semuanya ikut terasa hambar.
Arrggghh! Aku bisa gila jika seperti ini terus.
“Kapan Kyuhyun pulang? Kau pasti sudah merindukannya.”
Sumpit Sun Hee langsung terhenti di udara. Kyuhyun bilang dia tidak tahu kapan pulang. Yang jelas masih lama. Sun hee tidak sanggup menjawab apapun.
“Aku tidak tahu,” Lebih baik ia menganggap tidak tahu apa-apa tentang hal itu. “Eomma, aku mengantuk.”
Tanpa menunggu persetujan sang ibu Sun Hee segera meninggalkan ruang makan dan masuk ke dalam kamarnya sendiri. Ia membanting tubuhnya sendiri ke atas tempat tidur. Tanpa terasa air mata meleleh di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cho KyuHyun FanFiction] Marriage Only on Paper
Fanfiction"Nona Kim, menikahlah denganku!" Mata Sun Hee membulat sempurna mendengar permintaan Kyuhyun, mulutnya sedikit menganga karena terkejut. Dia menatap lelaki yang duduk di depannya, Lelaki yang tiba-tiba menggeretnya ke dalam sebuah kafe, lelaki yang...