Azmya Sabiya Putri Humaira

462 18 0
                                    

Lonceng di caffe ini selalu berbunyi menandakan banyak nya pengunjung yang mengunjungi caffe ku ini. Aku melihat dari kaca besar ruanganku ini bahwa tempat parkir caffe ini sudah penuh. Aku bersyukur bahwa caffe yang ku dirikan dengan usahaku sendiri ini bejalan dengan lancar, tapi mengapa aku selalu merasa ada hal yang kurang atas nikmat tuhan yang di berikan pada ku kini. Ya aku tahu dibalik kesuksesanku ini banyak luka yang harus ku pendam. Aku tahu tuhan tak akan memberi umat nya cobaan di luar batas kemampuannya, dan aku percaya akan hal itu. Aku menatap nanar foto keluarga yang ada di meja kerjaku ini. Aku merasa seperti baru kemarin kita berkumpul dan bersenda gurau bersama, tetapi sekarang itu hanya bayangan belaka. Aku pernah berfikir untuk menyalahkan tuhan atas semua kejadian ini. Tapi aku sadar seandainya kakak tak kecelakaan yang merenggut nyawanya itu, mungkin ayah tak akan terkena serangan jantung yang membawa nya pada sang khalik, mungkin ibu juga tak akan terkena depresi. Tapi semua itu hanya seandainya, ya kata seandainya yang selalu terngiang-ngiang di kepalaku. Aku sadar bahwa semua cobaan yang menimpa keluarga ku ini adalah takdir tuhan yang tak pernah bisa ku rubah. Aku yakin bahwa pasti ada pelangi setelah hujan, begitu pula dengan ke hidupan ku pasti ada kebahagiaan setelah badai menerpa.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang