Takdir Cinta

Alvaro Daniyal Verdianto

Menatap sendu wajah ibuku yang terlihat tirus. Tak ada lagi senyum di wajah nya. Ia terbaring lemah di ranjang nya. Tak ada lagi canda dan tawa yang menghiasi wajah nya. Tak terasa air mata jatuh di pipi ku. Bukan nya aku lemah,tetapi aku terlalu lelah menghadapi semuanya. Pria yang dulu nya menjadi panutan ku ternyata tak lebih dari seorang bajingan. Dia yang dulu nya tak pernah membuat ibu ku meneteskan satu tetes air mata pun,sekarang ia yang membuat ibu ku terbaring koma di ranjang nya. Dia lebih memilih wanita di masa lalu nya dari pada ibu ku yang menemani nya saat ia berada di titik terendah. Apa balasan pria itu untuk ibuku,hanya sakit hati yang ia berikan. Ibu ku bertahan hanya karena kata cinta, sungguh ironis sekali nasib ibu ku. Apakah ini yang dinamakan dengan takdir cinta seseorang? Apakah ini takdir yang diberikan tuhan pada ibuku?. Aku mempercayai takdir itu,tak pernah ada sedikit pun ragu ada pada benak ku. Takdir seseorang telah tertulis sebelum ia di lahir kan seperti siapa jodohnya,kapan Kematian nya dan seberapa banyak rezeki nya,kita tak pernah tau saat salah satu takdir itu terjadi. Dan Tuhan tak akan memberikan hal yang di luar batas kemampuan umat nya.