Dering telfon seakan memecahkan kesunyian ini. Kabar yang seperti petir di siang bolong, membawa setitik kehancuran di dalam nya. Saat-saat dimana hari ini menjadi hari yang penuh dengan kebahagiaan berubah menjadi hari yang penuh duka. Kabar ini seakan membuat dada ku sesak dan membuat nafas ku tercekat seketika. Sekarang setelah kesadaran ku perlahan-lahan kembali aku menyadari bahwa ini bukan lah sebuah mimpi. Telefon yang tadi nya berada digenggaman ayah ku kini tergeletak di lantai. Ayah memegangi dada nya yang terasa sakit, aku dan ibu segera membawa nya menuju rumah sakit. Saat aku dan ibuku tiba di rumah sakit ayah sudah menghembuskan nafas terakhir nya. Air mata ku jatuh dengan derasnya. Aku merasa gagal menjadi anak. Bahkan di detik-detik terakhir pun aku masih belum bisa membahagiakan ayah ku. Sekarang aku bukan hanya kehilangan kakak laki-laki ku saja tapi kini aku juga kehilangan sosok yang selalu ada buat ku yaitu ayahku. Ibu yang sudah tak bisa lagi membendung air matanya jatuh terduduk di lantai rumah sakit. Dimana seharusnya hari ini menjadi hari dimana putra nya akan meminang gadis yang ia cintai sekarang, putra nya terbaring tanpa nyawa dengan tubuh di penuhi dengan luka. Dan setelah semua itu,sekarang ia juga harus kehilangan suami nya. Dan di saat seperti inilah aku hanyalah satu-satu nya orang yang bisa menguatkan ibu. Apakah ini yang dinamakan dengan takdir,sungguh ini terlalu menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
General FictionJika kau lah yang ditakdirkan tuhan menjadi pendamping hidup ku, semoga dirimu lah yang terbaik untuk ku. ~Azmya Sabiya Putri Humaira. Jika kaulah yang dikirim tuhan untuk menjadi takdirku, aku akan berusaha sebisa ku untuk bisa menerima mu di hat...