part 3. Takdir yang membawa kita bertemu (3)

100 9 0
                                    

   Tak terasa 1bulan telah berlalu setelah musibah yang menimpa keluarga ku. Aku tak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Aku harus kuat demi satu-satu keluarga yang ku miliki yaitu,ibuku. Keadaan nya makin hari makin memprihatinkan. Tak ada lagi pancaran di mata nya. Tatapannya kian hari kian meredup. Ia selalu saja histeris ketika terbangun, selalu saja ia memanggil-manggil nama ayah dan kakak. Ia seakan tak terima atas kematian mereka. Dan kini dokter yang memahami nya juga seakan menyerah untuk mengobati penyakit ibuku. Disini aku sebagai anak seakan gagal menjalan kan kewajiban ku. Lamunan ku terbuyarkan ketika aku mendengar azan dhuhur. Hari ini aku memang tak ada dirumah, aku harus menangani masalah di cafe yang belum lama ku rintis ini. Aku segera berdiri dari kursi yang kududuki saat ini. Aku tak ingin menunda-nunda waktu sholat, ku berlari kecil untuk menuju masjid yang letak nya tak terlalu jauh dari cafe ku. Sesampai nya di masjid aku segera menuju ke tempat wudhu dan mengambil wudhu. Setelah aku selesai mengikuti sholat dhuhur berjamaah aku tak lupa untuk mendoakan kedua orang tua ku dan alm.kakak ku. Seperti biasa aku tak lupa menyempat kan diri membaca ayat-ayat Al-Qur'an walau hanya beberapa ayat saja. Entah kenapa tiba-tiba air mata ku terjatuh, sekelebat bayangan itu muncul yang membuat yang membuat air mataku jatuh semakin deras. Di lain sisi pria bertubuh jakun tengah mencari dimana asal suara lantunan ayat demi ayat Al-Quran yang seakan menyihir pria tersebut.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang