Sick

346 13 1
                                    


"sayang.." panggil Kyuhyun lembut.

"bangunlah. Aku harus bekerja.."

Kyuhyun dengan perlahan mengusap kepala Yeon Ha dengan lembut. Berharap bisa membangunkan Yeon Ha dari tidur nyenyaknya.

Yeon Ha dengan lemah membuka kedua kelopak matanya, menatap sayu Kyuhyun yang kini sudah rapih dengan pakaian kantornya. Pria ini sangat tampan dengan setelan jas berwarna biru tua dan kemeja berwarna hitamnya. Ah.. Kyuhyun selalu tampan memakai apapun.

"bisakah tidak pergi bekerja?" rengekan kecil Yeon Ha mulai terdengar.

Dengan lemah Kyuhyun menggelengkan kepalanya. "tidak bisa, aku harus meeting dengan Presdir Ma.."

"ayolah sekali ini saja.." tawar Yeon Ha kembali.

"biasanya juga kau akan selalu dirumah jika aku sakit.." rengek Yeon Ha –lagi.

Kyuhyun tersenyum lirih. "tidak bisa sayang. Kemarin aku sudah membatalkan janji dengannya karena menemanimu di rumah seharian. Aku tidak ingin membatalkan janji kembali.."

Yeon Ha tersenyum miris. "jadi sekarang kau menyesal karena kemarin menemaniku!"

Yeon Ha membalikkan tubuhnya memunggungi Kyuhyun.

"pergi sana!" ketus Yeon Ha.

"sayang ayolah! Kau tau bukan itu maksudku.."

"tidak! Aku tidak tau! Jadi pergi saja sana! Bercinta dengan kertas-kertas berhargamu yang memiliki nilai selangit tinggalkan aku sendiri disini yang hanya sebagai istri pajanganmu!" Yeon Ha menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya lelah dengan sikap kekanakan istrinya ini. "sayang ayolah jangan kekanakan, kenapa kau jadi manja begini sih?!"

'dasar tidak punya perasaan! Mengataiku kekanakan dan manja, memangnya dia tidak bercermin dulu, siapa yang lebih kekanakan dan manja!' ujar Yeon Ha kesal dalam hatinya.

Tidak mendapat respon apapun dari sang istri, akhirnya Kyuhyun bangkit dari kasur dan melangkahkan kakinya kearah pintu. Sejenak Kyuhyun mengentikan langkahnya. "aku akan pergi paling lama sampai 4 jam. Ahra Noona akan kemari. Kau bisa meminta bantuan padanya. Aku pergi dulu."

Tak lama setelah itu, terdengar suara mobil Kyuhyun berjalan menjauh dari rumah mereka. Yeon Ha tersenyum miris. "dasar tidak peka!"

****

Ahra masuk dengan raut wajah khawatirnya. Dengan perlahan dia membuka kamar Kyuhyun dan Yeon Ha. "Yeon-ah, apa sudah baikan?"

Tanya Ahra lembut sambil melangkah mendekati Yeon Ha. Dengan perlahan dia duduk di atas kasur dan memegang dahi Yeon Ha. 'masih panas.' Dalam hati Ahra.

"tunggu sebentar ya, aku akan membuatkanmu bubur lalu kau bisa minum obat.." setelahnya Ahra bangkit dari kasur dan berjalan keluar untuk memasak.

"tidak usah Eonni, aku tidak apa-apa. Kau bisa kembali ke butik, aku tau kau sangat sibuk. Aku bisa memasak nanti, aku takut merepotkanmu.." ujar Yeon Ha lirih tanpa melihat Ahra, dia masih dengan posisinya.

"tidak apa-apa, aku tidak sibuk. Di butik masih ada Jina. Aku bisa mengandalkannya.." Ahra tersenyum lembut walaupun ia tau jika Yeon Ha tidak melihatnya.

Ahra membuka pintu kamar Kyuhyun dan Yeon Ha dan berjalan keluar menuju dapur untuk memasakkan bubur untuk Yeon Ha.

****

Ahra membawa nampan yang berisikan semangkuk bubur abalone, segelas air putih dan obat penurun panas untuk Yeon Ha. Ahra membuka pintu kamar dan berjalan mendekati Yeon Ha.

KYUHYUN STORYWhere stories live. Discover now