hari ini di sekolah tak ada yang kupikirkan lagi. setelahku sampai di sekolah aku segera berlari ke ruang lab julie.kulihat disana julie sedang sibuk meracik sebuah ramuan.kuberjalan mendekatinya.
"julie..."kataku nenepuk pundaknya."eh isabele bikin kaget aja"sahutnya."mana ramuanya??"tanyaku tak sabar."sabar kali.."jawabnya dan berlalu ke sebuah rak .ia pun kembali sambil membawa sebuah botol kecil."ini ramuanya ,tinggal kamu tetesin aja ke makanan atau minumanya si third"jelasnya kepadaku.aku pun hanya mengangguk."ok aku coba ya jul,bye"kataku pamit pergi. saat ku akan membuka pintu lab julie ,aku terkejut melihat pak ble guruku yang terkenal akan ketampananya sedang berdiri di ambang pintu. "hay..julie...."sapanya yang dibalaas dengan sebuah senyuman oleh julie."bapak mau apa kesini ??"tanyaku gugup takut pak ble mendengar percakapanku dengan julie."saya kesini mau ketemu julie,ada sedikit urusan...kamu sendiri kenapa tidak masuk kelas sebentar lagi bel loh.."jawabnya.nih anak satu kenapa disini sih malu gue ketauan mau pdkt sama julie~ batinnya.
ampun deh gue kalo sampe pak ble tau rencana gue ,tapi untung kayanya dia gak denger pembicaraan gue sama julie ~batinku.
"heh kok malah ngelamun udah cepet sana kamu masuk"perintahnya."iya pak" jawabku segera berlari pergi dari lab.
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Third pov
bel istirahat pun berbunyi...
aku baru saja selesai latihan untuk turnamen bulan depan.kulangkahkan kaki menuju bangku di pinggir taman bersama marc dan porsche .Hari ini aku berniat akan menembak isabele. Walaupun tak ada persiapan yang matang selain mental dan kata-kata tapi tekadku sudah bulat.setelah badai keraguan menerjang rasanya aku sudah siap untuk mengutarakan isi hatiku,walaupun aku harus terima imbas dari perlakuanku sok dingin kepadanya. semoga hal itu tak terjadi~batinku.
saatku hendak beranjak dari kursi dipinggir lapaangan tempatku beristirahat, aku melihat isabele mendekat dengan segelas jus jeruk di tanganya dan dua orang sahabatnya. langsung kuurungkan niatku untuk beranjak. ku mengembaangkan senyum termanisku kali ini.
kenapa third jadi bersikap manis gini ya ???apa karena dia udah tau rencanaku?? -batin isabele penasaran.
kuhampiri wanitaku,sekarang aku sudah berada dihadapanya. ia terlihat teramat sangat gugup .semburat merah dipipinya membuatku ingin tertawa.
"ttthhhrr...third ii ini aku bawain kamu minuman kamu pasti cape abis latihan" katanya membuka percakapan dengan salah tingkah.segera ku ambil gelas dari genggamanya dan meletakanya di bangku yang tadi tempatku duduk."loh kok kamu taruh sih???kamu ga suka aku bawain es jeruk ya???mau aku ganti???"tanyanya heran."aku suka kok apalagi kamu tang bawain. tapi untuk sekarang lupain dulu es itu aku mau bilang sesuatubl sama kamu..."jawabku. aku melihat rasa gugup bercampung penasaran di wajahnya."aku emang bukan pria yang bisa berkata romantis,aku cuma pria yang bodoh yang meragukan cinta dihadapanya.tapi aku sadar ternyata kamu adalah wanita yang mau berjuang untukku.jadi maukah kamu jadi pacarku??"tanyaku. "ak.."belum sempaat ia menjawab ,marc pura-pura terbatuk batuk mengganguku.porsche dengan jahil mengambil minuman dari isabele yang kuletakan di kursi.melihat hal itu isabele seakan khawatir minumanya diminum marc dan berusaha mengambilnya.tapi usahanya sia sia minuman itu terlanjur terminum oleh marc.mati deh gue ,malah marc yang minum lagi~batin isabele.
kok dia malah kwatirin minumanya sih..ini juga si marc malah ganggu~batinku sebal.
tiba-tiba marc seakan sesak napas sehabis minum es itu. porsche sangat khawatir akan hal itu. ia laangsung bergegas inggin menelpon ambulan.tapi tiba-tiba saja suara tertawa mengejutkan kami."hahahaha...kalian lucu sumpah...gue ga kenapa-napa kok" katanya di sela tawa. langsung saja sebuah jitakan kudaratkan kekepalanya sebagai hadiah akan aktingnya.dia pun mengerang kesakitan. aku langsung menarik isabele ke tempat tadi. "kamu berhutang jawaban padaku"kataku "eh jawaban apa ya??"tanyanya"oh jadi pura-pura lupa...ok kalau gitu aku akan ulang semuanya tapi di depan umum tengah-tengah lapangan mau???" sahutku.aku tau dia orang yang pemalu."eh iya iya"jawabnya mengalah"jadi apa jawabanya??"tanyaku antusias"kan tadi udah bilang iya"jawabnya"really??" sahutku kegirangan.dia hanya mengangguk. langsungku peluk dia dan sahabat kita pun ikut senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 Day ( cover)
Teen FictionBagaimana ya rasanya ketika kita bertukar tubuh dengan orang?aku pernah merasakan itu, sungguh pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan. Ingin merasakanya ? makanya baca cerita ini di jamin seru dan lucu....:*