Tepat pada bagian terakhir dari ke tiga belas pria itu, Roona berdiri dengan perlahan setelah 'urusannya' selesai. Tapi sialnya, ia menginjak mantel hangatnya yang panjang, membuat dirinya hilang keseimbangan dan bersiap akan terjatuh.
Karena melihat gadis di depannya akan jatuh ke belakang, S.coups, pria terakhir dari jejeran pria itu dengan spontan mengayunkan tubuhnya ke depan, saat berhasil menangkap tangan Roona, ia menarik gadis itu.
Tarikan tangannya yang kuat membuat Roona terlempar ke depan tanpa ada kontrol, pipi kanannya menabrak bibir S.coups dan hal itu membuat semua orang histeris.
S.coups yang masih terkejut tak kunjung melepaskan cengkeraman tangannya, membuat perempuan bertubuh gempal yang sedari tadi di belakang kursi berlari cepat bersama beberapa pria menghampiri Roona, ia memisahkan Roona dengan S.coups.
Roona mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali untuk mengembalikan jiwanya yang tersedot akibat ciuman dari S.coups pada pipinya. Dengan cepat Roona menundukkan tubuhnya kemudian berlari kecil menuju tempat duduk, ia sadar ... yang terkejut atas insiden tersebut bukan hanya dirinya, tapi juga para fans yang sekarang melongo tak percaya. Dengan tergesa Roona menarik tangan Yoora yang kaku karena terkejut untuk meninggalkan tempat walaupun acara belum selesai.
*
"Kau tadi berciuman dengan S.coups?"
Roona tak menanggapi ucapan Yoora ketika mereka berjalan menuju lift, ia benar-benar tak ingin membahasnya.
"Oh, aku tak percaya ini, aku yang jadi penggemarnya selama hampir dua tahun ini bertemu secara langsung dan bisa memegang tangannya saja hanya tadi, dan kau? Kau bahkan bisa berciuman dengannya," gumam Yoora masih berlangsung saat mereka berada di depan lift.
Roona memutar bola matanya setelah melihat wajah Yoora yang seperti orang sedang patah hati.
"Dengar, aku tadi tidak berciuman dengannya, dan itu tak sengaja, hanya kecelakaan."
Yoora bergeming walaupun Roona sudah menjelaskan, Roona tak terlalu memikirkannya karena menurutnya yang penting ia sudah menjelaskan pada temannya yang sebenarnya tak bisa setia pada satu idola."Bahkan tadi aku mengambil gambar kalian," gumam Yoora antara sadar dan tidak. Suaranya menunjukkan bahwa dia sedang tak bersemangat.
Roona membulatkan matanya kemudian meraih ponsel Yoora hang berada di saku mantel hangat sahabatnya itu. Dengan cepat ia menekan ikon galeri dan semakin membulatkan matanya ketika melihat tubuhnya bagian belakang dengan sedikit menyamping dekat sekali dengan S.coups pada bagian wajah. Terlihat seperti orang sedang berciuman. Roona menggigit bibir bawahnya dan menatap Yoora. Ia menggumam pada batinnya sendiri, "pantes aja semua pada shock, gue kayak ciuman gini."
"Apa ini akan berakibat buruk untukku?"
Yoora tak langsung menjawab pertanyaan Roona karena pintu lift yang sudah terbuka, dua gadis sebaya itu masuk dan menekan angka satu. Tepat saat pintu lift tertutup, pria berjas serba hitam layaknya bodyguard sampai di depan pintu lift dengan tergesa-gesa, dia tak sendiri melainkan bersama perempuan bertubuh gempal yang berada di panggung.
"Kita kehilangan jejaknya," ucap pria itu dengan napas terputus-putus, perempuan bertubuh gempal hanya diam karena sedang menyesuaikan oksigen yang masuk pada tubuhnya, napasnya juga tersengal-sengal.
*
"Kenapa kau menyebutkan namamu?" Roona melongo tak percaya ketika mendengar gerutuan Yoora ketika mereka sampai di rumah sewa Roona, benar-benar sudah bangkit dari kesedihannya karena insiden tak sengaja yang terjadi di antara Roona dan S.coups.
"Mana kutahu kalau namaku akan ditulis di album itu," jawab Roona lelah sambil membaringkan tubuhnya pada kasur lantai yang seperti memanggilnya sedari saat mereka sampai.
"Kalau begitu ini untukmu. Tapi kau harus menggantinya," ucap Yoora sambil menempatkan album dari idol grup kesukaannya itu di samping Roona.
"Aku tidak tertarik membeli benda semacam ini, ini tidak bisa dimakan." Roona membuka tiap-tiap lembaran yang hanya menampilkan foto pria-pria yg menurutnya memiliki wajah yang sama.
"Yak! Aku tidak mau tau kau harus menggantinya, tiga puluh ribu won," kata Yoora nyaring membuat Roona terduduk, menatap Yoora tak percaya.
"Kertas ini seharga tiga puluh ribu Won? Yang benar saja," ujar Roona sambil menatap benda layaknya buku yang sedang digenggamnya. Mungkin yang mahal dari mereka adalah ketampanannya.
"Aku penasaran, wajah mereka asli?" Roona memajukan wajahnya ke arah Yoora, dan hal itu membuatnya mendapatkan jitakan pada kepalanya.
"Yak! Mereka itu tampan dari lahir, tidak hasil operasi!" Yoora berteriak kencang setelah menjitak kepala Roona lumayan keras.
"Santai saja, aku hanya bertanya." Roona mengerucutkan bibirnya sambil mengusap bagian kepalanya yang mendapatkan jitakan manis dari sahabatnya.
"Aku tidak mau tau, kau harus menggantinya. Aku pulang dulu," ucap Yoora sambil beranjak kemudian pergi dari hadapan Roona begitu saja.
"Aku belum punya uang! Tunggu aku gajian," teriak Roona untuk memastikan Yoora bisa mendengarnya.
"Mau ku apakan benda ini?" Roona membuka tiap bagiannya kemudian berhenti ketika melihat foto pria pertama yang menyapanya tadi, dia membaca nama yang dicetak di kertas yang sama.
"Joshua?" gumam Roona sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Sedetik kemudian kepalanya dihampiri bayangan wajah S.coups, dengan cepat ia membuka album itu dan meneliti satu-satu wajah yang ada di sana.
"Perasaan gue nggak enak pas lihat wajahnya," ucap Roona dalam bahasa. Dengan cepat dia menutup album itu kemudian membaurkannya bersama dengan buku-buku kuliahnya.
Chwecans17
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen in One
FanfictionKetika seorang gadis yang tidak mengerti apa-apa tentang dunia K-pop harus terjebak di dalamnya. Omongan "kadang yang bukan fans lebih beruntung," terjadi pada diri Park Roona. Park Roona gadis tulen, berkewarga negaraan Indonesia dan berkuliah di n...