Episode 7

86 16 6
                                    

Pukul sepuluh pagi  waktu Korea Selatan.

Roona sudah disibukkan dengan tumpukan kostum sisa penampilan Seventeen sebelumnya yang belum sempat dicuci.

"Biar aku saja nanti yang membawanya ke laundry."

Roona menganggukkan kepala mendengar seniornya, staff stylist Seventeen-Song Jiyang berbicara.

"Kalian sudah selesai?" Eunha datang dan berdiri tepat di ambang pintu.

"Cepatlah, Daepyeonim sedang menraktir kita."

Dengan semangat Jiyang menarik Roona menuju ruang rapat utama bersama Eunha.

"Ini pesta kecil-kecilan untuk menyambut Park Roona-ssi."

Roona sedikit membulatkan mata tak percaya akan hal yang ia temui saat ini, ruang rapat utama ramai oleh staff Seventeen dan juga member Seventeen, mejanya sudah penuh dengan berbagai olahan ayam dari restoran delivery dan juga minuman soda sejuta umat. Cola.

"Selamat bergabung Roona-ssi," teriak beberapa orang bebarengan.

Roona tersenyum kemudian mengangguk, ia berjalan mendekat ke arah meja dan mengambil satu potong ayam goreng crispy.

Saat memakannya, mata Roona tertuju pada Seungcheol yang hanya diam di sudut ruangan, tak ikut menikmati makanan bersama yang lainnya.

"Heol!"

Teriakan Seungkwan membuat semua mata tertuju padanya, denga cepat pria berwajah bulat itu mengangsurkan ponselnya pada Munjae.

"Ada apa?" Tanya Vernon penasaran, wajahnya menatap Seungkwan dan Munjae bergantian namun mulutnya sibuk memakan daging ayam dengan saus tomat.

"Coups-ah, kau sudah tahu?" Tanya Munjae kepada Seungcheol yang kini mengangkat satu alis tebalnya.

"Kenapa bertanya padaku?" Ia menampilkan wajah yang membuat Roona ingin menamparnya, terlihat sangat menyebalkan.

"Ini berita tentangmu."

Seungcheol mendekat untuk menerima ponsel Seungkwan dari Munjae, ia melihat apa yang tertera di sana kemudian mengembalikannya pada Seungkwan.

"Hyung bisa menghapusnya seperti biasa 'kan?"

Seungcheol keluar tanpa berpamitan. Saat ia membuka pintu, Choi Hansoo, CEO Pledis Entertainment terlihat akan membuka pintu. Seungcheol menatap sebentar Hansoo dengan dingin tanpa ekspresi kemudian membungkukkan badannya sekejap untuk menghormati orang yang lebih tua darinya itu.

Roona yang melihat interaksi itu seketika merasakan atmosfer yang berubah dingin di sekitarnya, tatapan Seungcheol terlalu menusuk dan dingin. Hansoo mengangguk pada Seungcheol berusaha memasang senyum yang terlihat setulus mungkin.

"Kalian menikmati makanannya?"

Dengan serentak semua orang menjawab, "ne."

"Untuk Seventeen, teruslah bekerja dengan keras, dan untuk staff, kumohon juga bekerjalah dengan keras."

Semua orang mengangguk kemudian bersorak.

"Nikmatilah makanannya." Hansoo pamit pergi kepada semua orang setelah memberi selamat pada Roona.

"Aku akan terus mengawasimu, aku berbohong banyak tentangmu kepada Daepyeonim agar bisa selalu mengawasimu," ucap Munjae dengan tatapan mata tajam, Roona hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak ingin membantah Munjae.

*

Satu jam menghabiskan berbagai macam olahan ayam, satu persatu orang meninggalkan ruang rapat utama. Setelah Jiyang dan Eunha keluar beberapa detik yang lalu, Roona menjadi satu-satunya staff Seventeen yang masih berada di antara Munjae dan member Seventeen minus Sengcheol.
Ketika Roona ingin pamit keluar, Seungcheol muncul dan berkata, "aku ingin mengadakan rapat internal."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seventeen in OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang