#####
Setelah urusan selesai dan Daniel sukses membuatku jengkel, akhirnya dia tidak menahanku untuk menginap di apartement nya.
"Ayo biar gue anterin."
"Gak usah. Lo istirahat aja, katanya badan lo lagi nggak sehat. Biasanya juga gue pulang sendiri."
Se-menjengkelkannya manusia, pasti tetap ada rasa kemanusiaan. Termasuk Daniel, dia tidak sepenuhnya menjengkelkan, meskipun harusnya ini tepat untuk balas dendam tapi aku juga tidak tega. Saat dia semakin lemah, tetap saja aku yang akan repot.
"Kalo gak mau gue anter, suruh jemput Jonghyun aja kalo gitu. Ayo gue anter sampe depan."
Tidak ada yang menyetujui tapi sudah main tarik tangan saja. Dasar orang ganteng. Eh.
~~~~
30 menit setelah meminta jemput dan menunggu di lobi, akhirnya Mas Jonghyun datang.
"Udah lo masuk sana, minum obat. Di luar dingin banget. Gue gak mau lo makin sakit."
Lagi lagi dia pamer gigi kelincinya.
Staph it, Niel. Aku gemas.
"Lo khawatir sama gue?"
"Iya gue khawatir. Selain itu gue gak mau makin repot aja. Ngurus lo yang sehat aja ribet apalagi pas sakit. Udah ah buruan masuk lo."
"Iya iya lo yang masuk mobil dulu baru gue masuk."
Dia bicara sambil membenarkan letak anak rambutku yang tergerai bebas. Lalu telapak tangannya digosok gosok dan ditempelkan ke kedua pipiku.
"Pasti lo kedinginan ya. Idung lo merah banget."
Daniel.
Daniel.
Daniel.
Hati aku nggak baik baik aja. Hangatnya nggak cuma di pipi, udah masuk sampai ke dada. Kamu berhasil Kang Daniel.
Sebelum Daniel sadar dengan perubahan sikapku, buru buru ku tepis tangannya yang masih menangkup pipiku. Salah tingkah bukan main.
Lagi lagi Daniel menunjukan gigi kelincinya. Ia juga memakaikan ku kupluk serta mengeratkan mantelku.
"Sana cepet masuk. Katanya mau pulang."
Dengan cepat aku menetralkan perasaanku dan mengangguk lalu pergi. Di mobil pun rasanya masih malu.
Mungkin jika aku dipecat sekarang tidak akan menolak. Tapi tentu dipecat bukan juga harapan tertinggi.
Sedangkan mas Jonghyun hanya tertawa kecil sambil melihatku dengan tatapan jenaka. Apa sih mas!
"Ayo pulang, mas. Kasian Sean sendirian."
"Siap, bos." rambutku menjadi sasaran mas Jonghyun sebelum berkendara. Terus saja berantakan jika di dekat mas Jonghyun. Abang modelan apa sih.
Setelah mas Jonghyun menjalankan mobilnya, aku sudah tidak peduli lagi dengan Kang Daniel.
~~~~
-Kang Daniel's Side.
Setelah mobil Chungha melaju, aku langsung kembali ke apartemen. Rasanya ada seseuatu yang membuatku lega. Aku tidak berhenti tersenyum sampai saat masuk ke dalam selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice ━ K d n
FanfictionJangan deket deket gue kalo gak mau sok ngerasa disakitin. ━ Daniel Ini keputusan gue, apapun resikonya gue terima. No matter how ur life in the past, this ma choice. Jadi lo jangan banyak omong dan lakuin yg lo pengen aja. ━ Chungha Start: 23 Dese...