7. 人 Chungha 人

160 41 21
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini Daniel menjemputku dengan tujuan yang tidak jelas. Awalnya aku kesal karena sikapnya yang tidak sopan dengan Mas Jonghyun. Kenapa masih saja tersisa manusia tidak tau sopan santun seperti Daniel.

Di perjalanan, Daniel memintaku untuk berhenti menjadi formal speaker saat dengannya. Baiklah, aku juga lebih nyaman berbicara dengan bahasa informal. Karena kita seumuran, aku sempat bertanya apakah oke aku memanggilnya Daniel tanpa embel embel apapun? Ternyata dia tidak keberatan. Setidaknya aku tidak terlalu terbebani dengan status.

Saat ini pukul 22.00 dan aku sudah berada di apartemen Daniel. Tidak ada yang aneh, berantakan, ataupun perlu diurus. Semuanya tampak normal.

"Jadi gue disini harus ngapain?" Tanyaku sambil melepas sneakers ku dan menggantinya dengan slippers yang tertata di depan pintu.

"Masakin gue sup bisa? Gue lagi pengen makan sup buatan lo. Sup apapun deh."

Pertama kalinya Daniel yang meminta, entah kenapa aku malah merasa terbebani. Bagaimana jika berbeda dengan selera lidahnya? Aku benar benar tidak percaya diri.

"Eng. Gue lihat bahannya dulu, ya." Aku sengaja mengulur waktu, berharap nafsu makan nya semakin menggebu lalu tidak sabar dan memilih untuk delivery order.

Malam ini Dewi Fortuna benar nenar berpihak padaku. Keadaan kulkas yang hampir kosong sangat membantu untuk mengulur waktu. Jika ingin makan, mau tidak mau harus belanja dahulu. Chungha yakin Daniel pasti tidak akan sabar.

"Bahan bahan di kulkas kosong. Delivery aja gimana?"

"Belanja aja, ayo gue anterin. Supermarket nya deket, jadi jalan kaki aja sekalian nikmatin angin malam."

"Ini udah jam 10, Niel. Delivery aja cepet."

"Kok lo maksa gue? Yang mau makan kan gue. Udah ayo cepetan, jalan kaki biar sehat."

Ternyata Dewi Fortuna juga pandai membuat harapan palsu. Tidak ada hal yang harus dilakukan selain menurut dan pasrah.

"Yaudah ayo." Cuaca malam ini benar benar dingin. Aku benar benar malas untuk keluar ruangan lagi.

"Pake mantel lo, di luar dingin. Gue gak tanggung jawab kalo lo sakit."

Maksudnya? Kang Daniel brengsek.



#########


22.15 pm.

Kita udah di dalam Supermarket. Daniel hanya mengikutiku sambil mendorong trolley. Ketika aku asik memilih apa saja sayur yang akan kubeli, tiba tiba terdengar suara perempuan yang menyebut nama Daniel.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Choice ━ K d nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang