Seperti biasa tidak dibaca ulang, jadi langsung saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kalian percaya selama aku keluar masuk apartemen Daniel, kita tidak ada yang saling menyimpan kontak? Ya harus percaya karena memang kenyataannya seperti itu. Baru saja Daniel yang meminta kontakku, emm semenjak aku merasa kita semakin dekat? Anggap saja seperti itu.
Malam ini Daniel mengantarku pulang dengan Sean. Ia izin kembali cepat karena ada urusan mendadak. Dan ia meninggalkan beberapa hal mengejutkan untukku.
Yang pertama, ia meminjamiku kemeja dan berkata pakaianku menggoda. Dasar otak cabul.
Yang kedua, aku terkejut karena ia berkata tak suka aku memakai pakaian yang menurutnya mengundang.
Yang ketiga, aku paling takut dengan yang ini. Ia mencoba lebih akrab dengan Sean, dan memintaku untuk membawa Sean setidaknya satu kali di hadapannya. Mengejutkan bukan?
Yang keempat ini tak kalah mengejutkan, ia memintaku untuk disampingnya lebih lama. Jangan membayangkan yang aneh aneh! Maksudnya agar menjadi pembantunya lebih lama. Dan aku menolak karena beberapa alasan.
Dan yang terakhir ini tidak terlalu mengejutkan namun tetap membuatku takut. Aku menggukanan kemejanya, tentu aroma Kang Daniel menempel di tubuhku dan membuatku terus terbayang hingga merasa nyaman.
Hari ini aku merasa kacau. Sangat kacau. Setelah menidurkan Sean lengkap dengan piyama kesayangannya dan menata komik pemberian Daniel, aku langsung memejamkan mata lelah di dekat ranjang Sean. Untuk yang bertanya dimana keberadaan mas Jonghyun, 2 hari lalu mas Jonghyun sudah kembali bekerja.
Malam ini aku terlelap di pelukan kemeja Kang Daniel.
~~~~
Seperti biasa, rutinitas pagi di apartemen Kang Daniel tetap berjalan. Setelah selesai urusan Kang Daniel, aku menata bekal untuk Sean.
"Sean sekolah?" Tanya Daniel setelah melihatku menata bekal Sean.
"Iya, hari ini dia pulang agak siang mangkanya gue bikinin bekal lagi."
"Bocah sekecil Sean udah lo sekolahin."
"Dia sengaja gue sekolahin, kasian sendirian kalo gue tinggal kerja, kan nggak sopan kalau gue titipin ke tetangga terus." kataku sambil menuju ke kitchen sink.
"Nanti pulang jam berapa? Biar gue jemput pas gue balik dari Gallery."
Kuletakkan piring yang tadi ku cuci lalu berbalik menatap Daniel dengan penasaran.
"Kenapa?" Daniel menatapku kembali.
"Kenapa mau jemput Sean? Kan ada gue yg nungguin disana"
"Gue kangen sama Sean. Ya lo nanti sekalian lah." aku hanya mengangguk setelah mendengar jawabannya. Kasian sekali pria kesepian ini.
"Lo kerja di Gallery? Gallery apa?"
"Iya Gallery Tattoo, lebih tepatnya itu punya gue sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice ━ K d n
FanfictionJangan deket deket gue kalo gak mau sok ngerasa disakitin. ━ Daniel Ini keputusan gue, apapun resikonya gue terima. No matter how ur life in the past, this ma choice. Jadi lo jangan banyak omong dan lakuin yg lo pengen aja. ━ Chungha Start: 23 Dese...