Bagian 5 "Hitbah?"

80 3 0
                                    

"Saya ingin menghitbah anak om, Humairah"

Pukul 13.45 bel pulang berdering begitu keras.

"Oke anak-anak sekarang kalian boleh kemasi buku-buku kalian." Perintah pak Diki

"Baik pakk.." jawab kami serempak.

"Sekarang silahkan berdoa dulu" ucap pak Diki

"Sebelum pulang marilah kita bersama sama berdoa. Berdoa mulai!" Kami pun menadahkan tangan serta menundukkan kepala untuk berdoa.

"Siap! Berdiri.. Ucapkan salam.."
Kamipun mengikuti perintah ketua kelas.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.. Selamat siang Pak!"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh.. Selamat siang"

Setelah itu satu persatu siswapun meninggalkan kelas.

"Rah lo pulang bareng siapa?"

"Sendiri sep, kenapa?"

"Aku nebeng yahh.. Hehe" sambil nyengir kuda.

"Yaudah ayo kita ke parkiran!" Kutarik tangannya hingga kami sampai diparkiran.

"Motor lo disimpan dimana Rah?"

"Itu diujung, yaudah lo tunggu disini.aku ambil motor ku dulu"

"Siaappp!! Komandan!!" Ucapnya belaga kayak tentara.

Akupun pergi mengambil motor namun tiba tiba saat aku ingin mengeluarkan motor, mata ku kembali menatapnya. Yaa dia siapa lagi kalo bukaaan.....

Deg....
Mata kami bertemu, beberapa saat kemudian secepat kilat akupun mengalihkan pandangan ku.

"Buruan naik sep"

"Siap komandan!"

Diperjalan tidak ada obrolan, karena aku masih sibuk dengan pikiran ku tentang kak Zakir.

"Raaaahhh stop!! Itu rumah aku kelewatan tau!!" Teriak septian

"Ehh kelewatan ya, kok lo gak bilang dari tadi" nyengir kuda.

"Lo aja tu yang gak nyadar. Lah aku udah bilang dari tadi" jawab septia dengan jelas

"Hehe maaf..maaf aku gak sengaja septia"

"Okay, okay. Karena aku nebeng ya aku maaifin deh. Yaudah makasih Rah tumpangannya. Mampir dulu yuk?"

"Iya sama-sama Sep. lain kali aja ya.. Aku mau langsung pulang aja, capek. Assalamualaikum Sep.."

"Waalaikumussalam Rah."

Motorpun melaju hingga sampai di garasi rumah.

"Assalamualaikum.. "

"Waalaikumussalam Rah"

"Udah pulang rah? Gimana tadi di sekolah?

"Iya umi, baik-baik aja kok mi seperti biasanya."

"Oh yaudah kalo gitu sekarang kamu ganti baju setelah itu makan siang ya. Udah umi siapin tuh dimeja makan. Ada makanan kesukaan kamu."

"OKAY umi ku yg paling terrrrr the best...."

Begitu sampai di kamar akupun langsung merebahkan tubuh ku diatas kasur empuk ku.

"Assalamualaikum Rah.." dengan senyum semanis buah. Eaa :v

"Wa...waa..Waalaikumussalam kak Zakir. Ada perlu apa ya kak?" Jawab ku gugup

"Emh aku... Abi kamu ada dirumah raq ?"

"Ada didalam kak. Ayo silahkan masuk aku panggilkan abi dulu."

"Iya Dah"

Aku pun kembali keruang tamu itu bersama abi.

"Assalamualaikum nak"

"Waalaikumussalam om"

"Ada keperluan apa ya kamu mencari saya."

"Saya ingin menghitbah anak om, Humairah.."

Degggg...... Jantungku berpacu dengan kencang

*Apaa-apaan ini. Keluhku membatin

"Niaat mu sangat baik nak. tapi semuanya om serahkan kepada Humairah, keputusan nya ada ditangan dia. Gimana Rah?"

"A..A..Aku................"

Bughhh
"Aww" rintihku karena terjatuh dari tempat tidur.

"Oalahhh cuman mimpi toh!" Aku membuang nafas kasar






Menitih Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang