15. They's Day

1.9K 190 29
                                    

Chaeyoung kembali lagi ke kelasnya tepat semenit setelah bel jam pelajaran terakhir berbunyi. Untungnya guru pengajar belum masuk.

"Ya! Kenapa kau tidak kunjung kembali?" Tanya Dahyun ketika Chaeyoung sudah duduk di sebelahnya.

"Maksudmu?" Chaeyoung mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau lama sekali menjalani hukumannya?" Tanya Dahyun lagi.

"Ya! Kau kira mencuci seribu lebih piring alumunium butuh waktu sesingkat itu?" Bohong Chaeyoung. Padahal ia hanya membersihkan 30 piring.

"Hahaha.. Benar juga ya. Uuu.. kasian sekali kau." Dahyun mengelus-elus rambut Chaeyoung.

Sreet!

Guru matematika sudah memasuki kelas. Pelajaran terakhir mereka pun dimulai.

°°°

Jeongyeon tengah melakukan pemanasan sebelum ekstrakulikuler basket di mulai. Di dalam aula seluas itu, ia sendirian. Sepertinya, karena seminggu lagi ujian dilaksanakan, teman-teman basket perempuannya memilih untuk izin dan pergi les.

Tiba-tiba pembina ekskul basket menghampirinya.

"Jeongyeon-ah." Panggil pembina.

"Ya?"

"Kau pulang saja. Banyak anak yang tidak berangkat. Jadi, kita libur dulu untuk minggu ini. Ah.. tapi minggu depan sudah ujian ya. Yasudah berarti latihan minggu lalu jadi yang terakhir untuk musim ini." Jelas pembina.

"Baik, Ssaem." Ucap Jeongyeon dengan lesu. "Terima kasih!" Ia membungkuk untuk menghormati pembina.

Si Pembina tadi mengangguk sambil tersenyum. "Kau sudah melakukan yang terbaik. Sudah sana pulang." Ucapnya.

Setelah itu, pembina pun meninggalkan Jeongyeon.

Setelah itu, pembina pun meninggalkan Jeongyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aish, bikin kesal saja. Dasar cewek-cewek rempong. Ujian kan masih seminggu lagi. Sedangkan ini minggu terakhir kita latihan basket. Bikin kesal saja. Kenapa mereka lebih memilih untuk les coba? Padahal lebih asik latihan basket bersama di sini." Gumamnya sambil melakukan dribbling dengan kesal.

Jeongyeon berlari menghampiri ring basket. Ketika dirasa timing-nya sudah pas, ia melakukan shooting, sayangnya tidak masuk.

"Ah!" Teriak Jeongyeon frustasi, ia pun terduduk di tempat.

"Kenapa kau bicara sendiri sih? Bikin seram tahu. Kukira kau orang gila."

Suara yang tiba-tiba ada itu mengagetkan Jeongyeon, ia pun menolehkan kepalanya kesana kemari, mencari pemilik suara.

Suara yang tiba-tiba ada itu mengagetkan Jeongyeon, ia pun menolehkan kepalanya kesana kemari, mencari pemilik suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Twister | EXOTWICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang