9. NINE

2.2K 234 11
                                    

"Oh? Jihyo!" Seru Chanyeol ketika melihat Jihyo melewati ruang musik. Ia pun berlari menghampiri perempuan itu.

Jihyo berhenti ketika namanya dipanggil. "Eh? Chanyeol? Ada apa?" Tanyanya begitu Chanyeol sudah berdiri di hadapannya.

"Kau sudah sembuh?" Tanya Chanyeol memastikan.

"Kau tau aku sakit?" Ucap Jihyo dengan alis terangkat. Seingatnya tidak pernah memberitahu siapapun kalau ia sakit, kecuali anggota Twice.

"Tentu saja aku tahu! Mereka tidak cerita kepadamu?" Tanya Chanyeol.

"Mereka?" Kini Jihyo semakin bingung.

"Teman-temanmu!"

"Oh. Kenapa dengan mereka?" Tanya Jihyo yang memang tidak tahu apa-apa.

Chanyeol menghela napas. "Kemarin kami semua bertemu di taman bermain. Tetapi sayangnya tak ada kau dan Sehun." Jelasnya.

"Wah, benarkah? Kebetulan sekali." Ucap Jihyo.

"Iya."

"Kenapa Sehun tidak ikut?" Tanya Jihyo.

"Dia demam karena hujan-hujanan. Kyungsoo bilang jika Sehun membawa payung, anak itu bahkan sempat mengantarnya ke parkiran. Tetapi begitu sampai rumah, kata Suho dia basah kuyup. Bukankah itu aneh?" Jelas Chanyeol dengan kerutan di dahinya.

Jihyo yang baru saja meminum choco milkshake-nya tiba-tiba tersedak.

"Hei, kau tidak pa-pa?" Cemas Chanyeol lalu menepuk-nepuk punggung Jihyo. "Pelan-pelan minumnya." Ucapnya.

Jihyo mengangguk.

"Oh iya. Kami bahkan memikirkan sesuatu. Tentang kalian." Chanyeol menyipitkan matanya.

"Se-sesuatu?" Jihyo meneguk ludahnya sendiri. Entah kenapa perasaannya tidak enak.

"Kami curiga kalau kemarin kalian pulang bersama. Kai berasumsi jika payung Sehun diberikan kepadamu tetapi Chaeyoung bilang kau juga pulang dengan basah kuyup. Hanya opini saja sih. Apa itu benar?" Ucap Chanyeol

"Tidak! Kemarin aku langsung pulang dengan menerobos hujan! Hahaha.." Jihyo tertawa canggung.

"Benar kan? Ah, sudah kuduga!" Seru Chanyeol sambil menjentikkan jari.

"Hahaha.." Jihyo tertawa canggung lagi.

"Uhm, kapan jam berikutnya dimulai?" Tanya Chanyeol yang merasa waktu istirahat segera berakhir.

Jihyo memeriksa jam tangannya. "Sekitar sepuluh menit lagi."

"Benarkah? Jihyo-ya, ikutlah denganku." Ajak Chanyeol.

Jihyo menyatukan alisnya. "Kemana?"

"Ikut saja, tidak akan lama."

"Memangnya mau ke mana?" Tanya Jihyo lagi.

"Sudah ikut saja." Ucap Chanyeol lalu menggenggam tangan Jihyo dan membawanya ke parkiran sekolah.

"Hei! Kau gila? Maksudmu, kau mengajakku untuk pergi keluar sekolah?" Tanya Jihyo ketika mereka sudah sampai di area parkir.

"Iya." Chanyeol mengangguk dengan senyuman.

"Bagaimana jika kita tidak kembali saat bel masuk berbunyi?" Tanya Jihyo sambil bersedekap.

"Tenang saja. Aku sudah meletakkan surat izin dispensasi di kelasmu. Aku juga sudah memberitahu Nayeon." Tutur Chanyeol.

"Apa?! Wah, kau benar-benar merencanakan semua ini?" Jihyo terbelalak.

Twister | EXOTWICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang