28. Truth! Annyeong :)

1.6K 169 17
                                    

Akhir pekan kembali datang. EXO dan Twice berkumpul seperti biasa. Pada kesempatan kali ini, mereka sepakat untuk berkumpul di rumah Suho.

"Aku bosan." Ujar Momo sambil meletakkan ponselnya di atas meja.

"Aku juga." Sahut Tzuyu.

"Ya! Percuma kita berkumpul jika sudah di sini pun kalian masih bermain ponsel sendiri-sendiri." Gertak Jihyo. Memang sedari tadi hanya dia yang tidak memegang ponsel.

Suara Jihyo itu membuat teman-temannya menyimpan ponsel mereka.

"Ngomong-ngomong.. Aku lapar." Ujar Kai.

"Aku juga." Sahut Momo.

"Mau pesan sesuatu? Kebetulan di rumah tidak ada apa-apa. Hanya ada bahan-bahan mentahnya saja." Ucap Suho.

"Boleh tuh!" Sorak Kai

"Jangan. Lebih baik bahan-bahan yang ada dimasak saja. Berhemat." Ucap Jeongyeon.

"Memang siapa yang mau masak?" Tanya Chanyeol.

Semuanya diam.

Xiumin menghela napas. "Ya! Aku ada ide. Bagaimana kalau kita bermain game untuk menentukan siapa yang akan memasak untuk makan siang?" Tanyanya.

"Terserah anak perempuan saja. Lagipula mereka kan yang akan masak?" Sehun menyandarkan bahunya pada sofa.

"Kata siapa? Anak lelaki juga harus ikut, biar adil!" Ucap Jihyo.

"Apa?!" Sehun menegakkan tubuhnya kembali.

"Oke! Kami juga akan ikut ambil bagian." Ucap Suho.

"Ya!!" Protes Kai dan Sehun bersama.

"Kenapa?! Kalau protes kalian tidak usah makan!" Ucap Jeongyeon.

Sehun dan Kai hanya bisa menghela napas.

"Lalu, game apa yang akan kita mainkan?" Tanya Nayeon.

"Tang Su Yuk!" Seru Xiumin.

"Setuju!" Seru semuanya.

Mereka memainkan permainan Tang Su Yuk dengan antusias. Dan akhirnya, dua orang yang harus memasak pun terpilih.

°°°

Jihyo tengah memotong kubis, wortel, dan sosis untuk dimasak sebagai sup. Tak lupa, ia juga sudah memanaskan air yang dicampur kaldu ayam.

Sehun sedang membuat omelette. Walaupun tadi ia sempat menolak, Sehun tetap ikut terjun ke dapur. Walaupun terpaksa. Ternyata jika dilihat,  omelette buatannya lumayan juga.

"Aw!" Pekik Jihyo.

Sehun buru-buru mematikan api kompor dan menghampiri Jihyo.

"Kenapa?" Tanya Sehun dengan panik.

"Tanganku tergores pisau." Ucap Jihyo.

"Coba lihat." Sehun menarik lengan Jihyo dan menggenggam tangannya.

Benar, jari telunjuk tangan kiri Jihyo berdarah.

"Dasar bodoh! Bisa-bisa nya kau ceroboh seperti ini!" Omel Sehun.

Tiba-tiba Sehun menyesap jari Jihyo yang terluka itu. Gadis itu hanya bisa diam. Ia terkejut. Tapi, di sisi lain ia juga senang.

Twister | EXOTWICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang