10

15.7K 983 62
                                    

Gue berjalan menuju lapangan dengan perasaan yang tak karuan. Pasalnya first kiss yang gue jaga selama ini telah hilang begitu saja.

Yah meskipun gue telah menyerahkan first kiss gue ke Sehun, tetap saja itu memalukan. Gue cewe, masa iya gue nyosor duluan. Apa lagi ga ada status, weh gue cewe apaan coba 😣

"Loh dek, kamu kok sendirian. Kelompoknya mana?" Tanya salah satu panitia saat gue sampai di lapangan. Gue orang pertama yang sampai di lapangan.

"Kita berpencar tadi, mungkin mereka masih di belakang"

"Kamu sudah dapat benderanya?"

"Su-" perkataan gue terhenti setelah gue menyadari, bendera yang gue pegang ga ada. Gue mencari di saku jaket yang gue kenakan, tapi ga ada. Hduuuu kemana.

"Sudah kok kak. Tadi aku pegang, tapi kemana yah"

"Dek kamu kalau takut bilang aja. Balik duluan, padahal kamu takut kan" tuduhnya dengan santai.

Siapa yang takut sih. Hhhh 😒 gue tadi udah ketemu bak kunti asal lo tau

"Nggk kak. Tadi aku dapat dua bendera. Tadi aku pegang, nempel ini kok ditangan aku. Tapi sekarang kemana yah" gue jadi bingung sendiri. Tadi itu beneran bendera kok. Kerasa ditangan gue kalau itu bendera.

"Nempel?" Tanya kakak panitia heran. Mungkin kosa kata yang gue gunakan sedikit aneh. Yah tadi benderanya emang nempel di tangan gue. Gue serius 😣

"Ini" tiba-tiba ada sebuah tangan yang memberikan dua bendera merah ke kakak panitia. Gue melirik ke orang yang memberi bendera itu. Gue memejamkan mata saat tau, orang itu Sehun.

"Loh kok bisa ada di kamu?" kakak panitia itu sepertinya mulai curiga

"Jatuh. Saking nempelnya sampai ga sadar kalau benderanya jatuh" ucapnya setengah menyindir. Setelah itu Sehun berjalan lurus mengabaikan kami yang dilanda kebingungan.

Nempel apaan njir! 😣

🌸🌸🌸

Sekarang kami telah berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi api unggun. Kelompok pertama yang berhasil mengumpulkan bendera adalah Jean dkk. Di kelompoknya Jean juga ada Sehun.

Kelompok gue? Jangan ditanya. Naya dan teman-temannya ga dapet apa-apa sama sekali. Mereka malah lari karna diganggu setan katanya. Padahal jelas banget itu cuma senior yang ngerjain kita.

Sebelum panitia memberi hadiah untuk Jean dkk, kami masih di beri renungan. Entah apa yang harus kami renungkan, gue tak mendengarkan sama sekali.

Gue malah memikirkan Sehun. Mata tajamnya yang indah. Rahang tegas yang menawan. Dan gimana bibir seksi itu gue cium. Benar-benar cerita yang sempurna, kalau aja Senju ga ganggu gue.

"Apaan sih?"

"Serem" bisiknya

"Yah lo emang serem"

"Serius" gue hanya menatapnya datar.

"Sehun dari tadi ngeliatin lo" gue manatap Senju dengan pandangan tak percaya.

"Udah diem. Ntar kita di hukum" peringat gue untuk Senju. Tapi tunggu masa iya Sehun... Aw gue salting.

Entah apa acara kali ini. Gue lihat Chandra sudah memainkan gitar dan Jean mulai bernyanyi. Suaranya memang bagus sih, semua cewe disini udah meleleh aja.

Lalu teman-teman gue mengoper dua bola berlawanan arah. Satu bola ke arah murid lekaki dan bola satunya ke arah murid perempuan.

Bola terus berjalan seiring lagu yang dinyanyikan Jean. Sampai akhirnya lagu yang Jean nyanyikan berhenti dan bola berakhir di tangan Mark dan Kevin. Setelah itu terdengarlah gelak tawa.

Who Knows?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang