9

15.1K 981 43
                                    

Happy New years jemuranku
Ini hadiah tahun baru dari aku
Semoga suka

Acara terus berlanjut. Sekarang pembagian kelompok untuk jelajah malam. Dan sialnya gue satu kelompok sama Naya and the gang. Huh 😒

Untungnya sih gue masih satu kelompok sama Senju. Satu kelompok kira-kira ada 6-7 orang. Kelompok gue ada tujuh orang. Jelajahnya masih di sekitar sekolah. Kini kami semua telah berkumpul dilapangan.

"Kita buka acara jelajah ini dengan berdoa untuk keselamatan bersama" panitia mulai memberi arahan. Kebetulan kali ini, panitianya adalah kakak senior kami.

"Berdoa menurut kepercayaan dan keyakinan masing-masing, mulai" serentak semua yang berkumpul menundukkan kepala untuk berdoa.

"Selesai. Acara jelajah resmi dibuka"

"Baik, dalam jelajah kali ini kalian harus menemukan tiga bendera seperti yang saya pegang sekarang" jelasnya sambil menunjukkan bendera kecil berwarna merah itu.

"Kami telah menaruh bendera tersebut di seluruh kawasan sekolah. Setelah kalian mendapatkan tiga bendera, segeralah berkumpul kembali di lapangan. Tim tercepat, akan mendapat hadiah spesial dari kami" teman-teman gue mulai menyeruakkan kata 'wow'

"Untuk mendapatkan benderanya lebih cepat. Kalian boleh berpencar atau membagi kelompok lagi, terserah itu semua dibebaskan. Tetapi saat mengumpulkannya harus dengan kelompok lengkap kembali. Dan jangan ena ena 'apel' bareng pacar" gue hanya tersenyum mendengar candaan garing itu. Temen-temen gue udah heboh sendiri aja.

"Peringatan, jangan pernah main-main! Kalau ada sesuatu segera hubungi panitia. Paham"

"Ada pertanyaan?" Kami saling menoleh. Namun tak ada yang bertanya.

"Baik kalau begitu, selamat bersenang-senang" ucap panitia dengan menunjukkan senyum miring menyebalkan.

Gue dan kelompok gue mulai menjelajahi sekolah. Kami telah membawa senter dan keperluan lainnya.

"Kakak tadi ganteng yah" Maudy mulai bersuara

"Gantengan juga Sehun" gue yang berjalan dibelakang mereka hanya bisa mendengar ocehan mereka dengan jengah.

"Udah-udah. Gue tadi denger bocoran dari kakak senior itu. Katanya benderanya banyak disebar di belakang sekolah, didekat perpus, di kantin, terus hmmm. Dimana lagi yah"

"Gimana sih lo"

"Oh di kelas sepuluh"

"Gila bener panitianya. Itu kan tempat terseram di sekolah ini. Bisa pingsan gue lama-lama" Naya mulai mengeluh.

"Lo tau kan dulu ada yang pernah bunuh diri itu. Gimana kalau kita di ganggu"

"Yah mana gue tau. Ntar kalau ketemu ajak selfie ajah" kata Maudy dengan santainya.

"Belom selfie ajah udah tepar duluan lo. Yakin gue"

"Katanya kalau bicara hantu ga boleh ganjil. Ntar salah satu diikuti" Jihan udah nempel-nempel ke Naya.

"Iya. Ntar lo yang diikuti" kata Naya ketus.

Mereka ngapain bicara hantu sih. Sekarang sudah jam sembilan. Sudah banyak dari 'mereka' yang mulai menampakkan wujud aslinya. Gue juga mendengar suara mengerikan.

Dari erangan, tangisan, bahkan gelak  tawa. Sepanjang jalan gue menahan diri agar tidak menyuruh 'mereka' untuk diam. Bukannya takut, keganggu aja gitu.

Kita berjalan menuju kantin. Baru saja kami akan melangkah masuk terdengarlah suara tangisan. Itu jelas sekali bukan suara hantu. Kayanya ini rencana panitia deh.

Who Knows?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang