Setahun pun berlalu kini,aku naik ke kelas sebelas ipa 1 hari ini hari pembagian Rapot.
"eh untung aja ya kelas kita anak-anak muridnya ga dipisahinn.."kata sintia
"iyalah"kata ita.
"Fitri mana ya?kok belum dateng"kataku sambil melihat-lihat di sekitar sekolah,aku,sintia,dan ita sedang duduk tepat di depan auditorium karna menurut kami tempat itu paling strategis di sekolah.
"eh ditha,lu liat atas deh itu ada Radit lagi liat ke sini"kata sintia yang sedang memegang mukaku untuk mengarah ke radit.
"ih sin,lu mah sakit tau iya gue udah tau kok,terus mau apa?"kataku jutek.
"ye ditha,lu ngomong dong ke Radit apakek lu sapa kek,lu udah jarang ngomong sama dia semenjak kejadian itu"kata ita.
"gue takut tauu,gue takut gabisa"kataku sambil melihat ke arah ita dan sintia.
"gapapa coba!!" kata sintia dan ita.
Tiba-tiba dari kejauhan bapaknya fitri menghampiri kami bertiga yang sedang duduk,sepertinya bapaknya fitri mencari fitri dan menanyakannya kepada kami.
"liat fitri ga?"kata bapak itu.
"memangnya fitri ke sini om?aku aja belum ketemu fitri"kataku bingung.
"dari tadi fitri udah ke sini,katanya si dia mau nyari temen-temen"kata bapaknya fitri.
"yaudah om duduk aja dulu di sini,biar saya,ita,dan sintia mencari fitri"kata ku.
"oh iyah"kata bapaknya fitri.
Aku,sintia,dan ita pun mencari fitri di sekitar sekolah,kami tidak sadar bahwa fitri sudah datang dari tadi.Kami tidak melihatnya kami pun mencari nya di sekitar tangga,tetapi saat kami menaiki tangga kami bertemu Ka Adi dan Bapaknya yang baru saja mengambil Raport,sintia pun terdiam.
"sintia"kata Ka adi yang memanggilnya.
sintia pun terdiam dan melihat ka adi,aku dan ita pun menyingkir dari sintia dan kini sintia terdiam.
"sin,gue sama ditha nunggu di depan koperasi ya"kata ita tetapi sintia pun hanya terdiam.
"Pa,ini pacar aku sintia"kata ka adi yang menarik sintia untuk ada di sampingnya,sintia pun salim dengan sopannya kepada bapaknya Ka adi.
"oh,ini pacar kamu.kenapa kamu ga pernah cerita di?kenapa ga di ajak main ke rumah?"kata bapaknya ka adi yang tersenyum,ternyata bapaknya ka adi yang mukanya terlihat sangar ternyata baik.
"Iyah pa nanti aku ajak sintia main ke rumah"kata ka adi sambil memegang tangan sintia,kini sintia pun menatap ka adi.
"bagus itu,kamu kenalkan sama mama juga.kamu mau ikut bapak pulang ga di?"kata bapaknya ka adi.
"iya pak"kata ka adi.
"sin kamu mau ikut ga?"kata ka adi.
"hah?engga ka aku masih nunggu orang tua aku mungkin kapan-kapan aja ka"kata sintia sambil tersenyum.
Akhirnya ka adi dan bapaknya pun pergi meninggalkan sintia,dan sintia pun menghampiriku dengan ita.
"ciee sintia itu aja udah direstuin ama bapaknya ka adi"kata ita.
"heheh..gue deg-degan tau,udah yuk cari fitri.
aku,sintia dan ita pun kembali mencari fitri.
"eh gimana kalau kita ke tukang mie ayam yamin tuh di belakang sekolah,kali aja fitri disana"kata ita.
kami pun menuju ke cafe bemo di belakang sekolah,ternyata ada fitri disana dengan ka akbar sedang berbincang-bincang ber2.
"fit"kataku.
"eh lu bertiga,lu liat bapak gue ga tadi udah selesai bagi raport,soalnya bapak gw ga bawa handphone?"kata fitri.
"fit bapak lu nyariin lu tau,kita juga nyariin lu"kata sintia dan agak sedikit kesal.
"serius?"kata fitri kaget.
"iya bapak lu nunggu lu dari tadi,sekarang dia di depan auditorium nunggu lu"kata ita.
"oh iyah-iyah,ka aku pulang dulu ya"kata Fitri ke ka akbar.
"iya fit,hati-hati ya.
kini Fitri,dan kami bertiga berlari menuju ke depan auditorium menghampiri bapaknya fitri.
"pa,maaf aku lama tadi aku makan dulu"kata fitri.
"yaudah gapapa fit,pulang yuk"kata bapaknya fitri sambil merangkul anaknya.
tiba-tiba handphone ku pun berbunyi,aku meihat ada sms dari mama ku.
"ditha mama pulang ya kamu naik kelas kok,nilai kamu biasa aja ngepas kkm adatuh pelajaran fisika biologi"kata mama.
setelah aku membaca sms mama,ya aku memang siswa yang biasa aja bahkan terkadang aku malas dalam belajar maka aku dapat nilai segitu.bagaimana dengan radit ya?dia pintar,rajin bahkan ganteng.
"ditha,gue pulang dulu ya mama gue nyuruh gue pulang ni"kata ita dan meninggalkan aku dan sintia.
"eh lu liat atas deh lantai tiga itu ada radit lagi berdiri aja sendiri"kata sintia.
"terus?"kataku.
"lu yakin gamau samperin dia"
"enggak sin !!"kata sintia.
"yaudah deh,gue pulang ya bapak gue udah pulang kali gue mau liat raport gue dulu"kata sintia dan meninggalkanku.
"ya"kataku.
"akupun menuju ke lantai tiga,berlari dan mencoba menghampiri radit yang sedang memegang raportnya disana ada nuri,andrian,dan Arif teman sekelasku.
"eh lu belom pulang?"kata nuri.
"belum kok,lu kenapa belum pulang?"kataku kepada nuri.
"gapapa kok ditha,gimana raport lu?"kata nuri.
"hehe,alhamdullilah lumayan lah raport gue,coba gue liiat raport lu?"kataku ke nuri
Ternyata nilai nuri hampir semuanya bagus semua,memang ku akui nuri siswa yang pintar dan Rajin seperti Radit.
"radit coba gue liat raport lu?"kataku yang tiba-tiba mengeluarkan kata-kata seperti itu,tanpa aku sadari.
"hah?oh ini"kata Radit sambil memberinya kepadaku.
"Tadi gue liat gaboleh"kata Nuri dan Andrian.
Raditpun hanya terdiam,kulihat nilai radit hampir semua bagus semua kimia dan jepang nya kini A hampir di atas 9.siapa sih wanita yang tidak tertarik dengan Radit,aku sampai sekarang masih tertarik dan terpikat olehnya lelaki tampan bernama Radit.
"ni radit,makasih ya"kataku,kemudian pergi meninggalkan mereka semua.sampai sekarang aku masih terbayang dengan Radit,aku ingin sekali memiliki radit walaupun harus menunggu lama hingga akhirnya aku mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Tampan yang kejam
RomansaIni cerita gue nyata asli menghadapi seseorang dengan sikap kurang jelasnya dia tampan banget seangkatan tapi gue memendang rasa asli sama dia sampai sekarang hingga suatu ketika dia benar pergi ninggalin gue,dan juga mengisahkan ke3 sahabat gue yan...