arti keindahan

415 8 0
                                    

kini aku terpaku oleh suatu lelaki entah sampai kapan rasaku akan hilang,kini pagipun tiba membangunkanku dari belaian lembut dan tebal bercorak kupu-kupu dan sebuah bantal bergambar kucing yang selalu menemaniku setiap malam.

"dithaaa banguuuun!! kamuu sekolaah."mamaku berteriak dibalik pintu,dengan mata yang masih merem melek kini langkahku menuju kamar mandi.

"aaahh ngantuuk banget"di dalam hatiku kini hempasan air butiran demi butiran membasahi badanku.

saat aku keluar dari kamar mandi mama pun melihat mataku dengan tatapan tajam.

"mandinya lama bangeet si dithh... kamu ga takut telat cepetan ya mama udah siapin sarapan buat kamu..."

beberapa menit kemudian pun aku bersiap-siap untuk kesekolah hari selasa sebenarnya hari yang tidak terlalu bagus untukku.

pagi-pagi dimulai dengan pelajaran olahraga,voli lagi kurang greget apacoba.

"ayooo kumpul"kata dul ghazali sambil memanggil anak-anak kelasku saat ini.

teman-teman sekelasku kini turun menuju lapangan,ya sintia tiba-tiba terdiam.

"sin ka adi tuh..."kata ita sambil memegang pundak sintia.

memang kelas kami selalu berbarengan pelajaran olahraganya dengan pacarnya sintia yaitu ka adi.

"lu kenapa sin diem aja?"tanyaku sambil melihat wajah sintia yang cemas dan merasa menghindar dari ka adi.

"hmhmh... entaah gue lagi ada masalah aja dia lagi marah kali gara-gara salah paham"

tiba-tiba guruku pun menyuruh kami berbaris,dan berlari mengelilingi lapangan. ya kini disampingku adalah Radit.

"bikin pasangan dua-dua..!!"kata guruku sambil berteriak,kini anak-anakpun sibuk berlari dan mencari pasangannya termasuk aku tiba-tiba ada yang menarik tanganku.

aku hanya terdiam karna saat aku melihat radit yang menarik tanganku.

kemudian guruku menyuruh untuk kami semua membuat suatu lingkaran besar dan berpegangan tangan satu sama lain.

kini tanganku benar-benar berpegang erat dengan radit,aku berharap selamanya tanganku selalu dalam dekapan radit.

memang radit hanya menganggap itu biasa aja tapi dia buat aku tersipu.

"heeeyyy absen 1-10 ambil bola voli.."teriak guruku di tengah,akupun kini melepaskan genggaman tangan radit lalu mengambil bola di ruangan olahraga.

"dul gueee dong bolanya ambilin..."kataku sambil melihat mata dul.

"tangkaaaappp....."kata dul sambil melempar bola ke arahku,kini kami berlatih bermain bola voli saat itu akan ada pengambilan nilai passing atas,serven,passing bawah.

"ayooo berlatih dulu.. ntar 1 jam lagi bapak ambil nilai kalian semua"kata guruku sambil mengambil sebuah daftar nilai di sudut lapangan.

"radit..radit.."panggil nuri dan menghampiri radit,raditpun menatap nuri.

"apaan?"

"ajarin gue passing atas dong.."kata nuri sambil tersenyum.

"yaudah sini... "kata radit sambil menggangkat tangannya dan siap menerima bola dari nuri.

aku yang melihat dari sudut kanan lapangan bersama ketiga temannku hanya bisa diam,kini ucapann "eheeeemm..cieee nuri radit"

ramai menembus gendang telingaku.

"ditha sabar..."kata fitri sambil memegang pundakku.

"gapapa kok fit.."kataku sambil menoleh dan tersenyum kepada fitri.

Pangeran Tampan yang kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang