#6 - (y/n)

356 76 23
                                    

Your POV

Atasanku sudah meminta desain baru, jangankan yang baru.. Yang lama saja belum selesai. Sepertinya hari ini aku akan lembur.

Sebaiknya aku memberitahu Yongguk agar dia tidak mencariku.

Setelah mengirim pesan, aku mengacak rambutku frustasi.

"Kenapa, (y/n)-noona?" tanya Daehwi yang duduk di samping meja kerjaku. Yah, kami memang bersebelahan.

"Masa sudah minta desain baru? Mana yang lama belum kelar lagi!" seruku membuatnya sedikit terkejut.

"Berat ya hidup noona." bisiknya.

"Daehwi-ya, buatkan aku kopi." perintahku setelah mendengar kalimatnya.

"Eoh?! Aku baru saja dari bawah, kenapa tidak sekalian?" tanyanya tak terima.

Aku menahan tawaku. Ah, dia imut sekali. Aku ingin dia menjadi adikku.

Aku memang sudah menganggap bawahanku ini--Lee Daehwi sebagai adikku sendiri. Aku bahkan sering curhat padanya, begitupun dengan dia.

"Bercanda, kok. Sudah ya, aku ke bawah dulu, kepalaku pusing berlama-lama di depan komputer." ujarku kemudian beranjak. "Oiya, Daehwi-ya titip hpku."

Aku bisa mendengar suara Daehwi yang menjawab oke, sebelum akhirnya aku berjalan keluar ruangan.

End of Your POV

Daehwi sedang asik mengerjakan desainnya, sampai tiba-tiba notifikasi hp-mu menarik perhatiannya.

"Apa ini?" tanya Daehwi seraya mengecek notifikasi line tersebut.

Daehwi tersenyum licik tatkala melihat nama orang yang mengirimimu pesan line.

don9han

hai, (y/n)
bisa ketemuan?

Jari-jari lentik Daehwi dengan cekatan mengetik balasan untuk orang di seberang sana. Ia tau siapa Donghan karena tentu saja kau pernah curhat padanya--meskipun waktu itu ia memaksamu--.

Tak lama kemudian, kau kembali dengan gelas kopi di tanganmu.

"Daehwi-ya." panggilmu.

"(y/n)-noona pulang saja, ini semua biar aku yang kerjakan." Daehwi menyerahkan hpmu dengan senyuman mencurigakan di wajahnya.

"Apa yang kau bicarakan? Ini masih jauh dari kata selesai." kau menerima hpmu tanpa mencurigai adanya keanehan sampai sebuah notifikasi sampai.

Betapa terkejutnya dirimu melihat nama orang tersebut.

"Daehwi-ya! Apa yang kau lakukan?" tanyamu meninggikan suara.

"Tidak ada salahnya kau dan Donghan-hyung reuni, kan?"

"Iya, sih tapi kan--" kau mengepalkan tangan.

"Sudahlah. Kemasi barangmu dan temui dia."

Sekarang kita semua tahu siapa pelakunya.

.
.
.

Kau berjalan menyusuri jalan menuju cafe yang Donghan maksud setelah turun di halte.

"Disini kah?" gumammu.

"Tentu saja."

"SETAN!" serumu terkaget karena tiba-tiba seseorang menjawab pertanyaan yang kau tujukan pada dirimu sendiri.

Disana berdiri Donghan dengan senyuman tidak berdosanya--sembari menahan tawa.

"Menunggu lama?" tanya Donghan.

Sorry; Kim Yongguk x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang