#11 - End

453 72 6
                                    

"(y/n)." panggil Yongguk.

"Hm?" responmu seraya menoleh ke arahnya tanpa melepaskan genggaman tangan kalian.

"Berjanjilah--"

Yongguk memegang kedua bahumu, menatap dalam kedua manik indah matamu.

Bayangan kau dengan Donghan menghantui pikirannya.

"Untuk bersamaku. Selamanya." sambungnya kemudian memelukmu erat. Kau terkejut sekaligus bingung dengan aksinya yang tiba-tiba.

"Tentu saja, aku tidak mungkin meninggalkanmu.." kau tersenyum kecil sembari membalas pelukannya sembari mengelus kepalanya perlahan.

"Kalau begitu, maukah kau menikah denganku?" tanya Yongguk cepat, sehingga kau tidak sempat mendengar ucapannya dengan jelas.

"Bisa tolong ulangi?" kau balik bertanya.

"Aku bilang--"

Yongguk menggantungkan kalimatnya. Ia merasa gugup di hadapanmu.

"Maukah kau makan siang bersamaku?"

.
.
.

Kalian tiba di sebuah cafe-resto yang tidak terlalu jauh dari taman tadi.

Yongguk membukakan pintu untukmu sembari tersenyum manis kearahmu. "Silahkan masuk, tuan puteri." ucapnya sukses membuat jantungmu tak karuan.

Kau tidak sempat membalas ucapannya karena tidak tahu harus berkata apa, jadinya kau langsung berjalan masuk.

Udara dingin dari AC menyapamu. Kau seketika takjub dengan desain cafe-resto tersebut.

Desain minimalis, aesthetic, namun manis.

Yongguk berjalan di belakangmu sembari terus memperhatikan ekspresi wajahmu yang mengagumi desain cafe-resto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yongguk berjalan di belakangmu sembari terus memperhatikan ekspresi wajahmu yang mengagumi desain cafe-resto itu.

Kau duduk setelah lelaki 24 tahun itu memberimu kursi.

"Suasananya nyaman, kan?" tanya Yongguk. Diikuti anggukan setuju darimu.

"Iya, aku suka sekali. Terimakasih sudah mengajakku kesini." jawabmu.

"Tak masalah. Sejak kuliah aku, Kenta dan yang lainnya suka nongkrong disini. Tempat ini bukan hanya terkenal karena desain interiornya yang unik, namun makanannya juga enak." jelas Yongguk panjang lebar.

Kau ber-oh-ria.

Tak lama, pelayan datang siap mencatat pesanan kalian.

.
.
.

Butuh waktu yang cukup lama bagi kalian untuk menikmati makan siang karena saat ini cafe sedang dalam keadaan ramai.

Kau mulai mengantuk, kemudian meletakkan kepalamu diatas meja--membiarkan rasa kantuk menguasaimu.

Yongguk mengelus puncak kepalamu. "Tidur saja, kalau sudah datang aku bangunkan." ucapnya masih terus memanjakan kepalamu.

"Baiklah.." jawabmu seraya memejamkan mata.

Sorry; Kim Yongguk x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang