Chapter 3: Mirip Rena

5.6K 634 52
                                    

Masih dengan suasana yang sama, aku melihat Kak Taehyung yang kini diam di depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih dengan suasana yang sama, aku melihat Kak Taehyung yang kini diam di depanku.

"Kak, aku boleh kasih saran nggak?"

Kak Taehyung kelihatannya tertarik dengan ucapanku, dia merubah duduknya berhadapan denganku. Dengan kaki kiri tertekuk di atas kasur dan kaki kanan terjuntai kebawah.

"Apa?"

"Jangan terlalu jatuh hati sejatuh-jatuhnya sama manusia. Kakak nggatau kan tuhan itu pencemburu, hambanya lebih cinta sama yang diciptanya dari pada penciptanya."

Kak Taehyung diam lagi. Mungkin dia lagi mencerna kata-kataku yang bijak ini bagaikan Mario Teguh.

"Mending lo keluar dari sini mumpung lo belum tau siapa gue sebenernya." Usir Kak Taehyung. Matanya melotot dan rahangnya mengetat. Dia marah.

Aku kira Kak Taehyung akan mengatakan 'Iya lo ada benernya juga' Atau 'Ternyata lo bijak juga' Dan ternyata oh ternyata. Hatiku sakit.

"Oke." Aku bangkit dari ranjang. Berjalan ringan ke arah pintu lalu membukanya dan menutupnya lagi, meninggalkan Kak Taehyung yang menunduk enggan melihatku. Aku menyerah? Oh kalian salah. Aku hanya lagi pergi ke kamar mandinya, mengambil alat pencukur janggut dan krimnya. Aku kembali lagi dengan senyum mengembang, yang di sambut dengan tatapan tak percaya dari Kak Taehyung.

"Ngapain lo balik lagi, setan?!" Bentaknya.

Aku sempat spot jantung sebentar, tetapi tetap melangkah ke arahnya.

"Saatnya membersihkan jenggot Kakak!" Sahutku riang.

Aku mengambil bangku yang ada di kamar itu lalu menariknya ke depan Kak Taehyung dan duduk disana. Dengan senyum manis aku mengangkat alat pencukur janggut dan krimnya, hanya untuk memberitahu Kak Taehyung apa yang akan aku lakukan.

"Apaan sih lo!" Kak Taehyung buang muka tetapi dengan cepat aku menahannya. Pertama-tama aku mengoleskan krimnya di dagu Kak Taehyung dulu, rasanya tuh seperti memandikan kucing. Sangat sulit dan merepotkan.

"Kak Taehyung diem dulu, nanti bisa luka kalau banyak bergerak." Perintahku tegas. Dan benar, Kak Taehyung menurut, dia diam bagaikan patung.

Aku melakukan tugasku, dengan pelan-pelan aku menyeret alat itu dari atas ke bawah hingga berulang-ulang di tempat yang berbeda.

"Selesai! Nah kalo gini kan kakak nambah tampan. Pasti Kak Rena seneng kalo Kak Taehyung bisa jaga diri Kakak selama dia nggak ada di deket Kakak." Kataku. Kak Taehyung terdiam, tetap memperhatikanku sedari tadi. Aku jadi gugup gini, hehe.

Dengan gerakan agak patah-patah aku bangun dari dudukku, mungkin efek gugup. "Em, aku.. aku harus mengambilkan makanan dulu untuk kakak. Aku tahu kakak nggak makan dengan baik."

Saat satu langkah aku menjauh, seseorang menahan tanganku dari berakang.

Saat satu langkah aku menjauh, seseorang menahan tanganku dari berakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sanity Mr. Kim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang