Chapter 7: Lebih bahaya dari sebelumnya

4.8K 599 40
                                    

Yang seorang psikopat tidak tahu adalah bahwa pertanyaan yang tadi aku tanyakan adalah untuk dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang seorang psikopat tidak tahu adalah bahwa pertanyaan yang tadi aku tanyakan adalah untuk dirinya sendiri. Menguji siapa dia sebenarnya dengan mengetahui dari jawaban pengidap penyakit itu sendiri.

Orang normal dalam mendengar pertanyaanku yang pertama mungkin akan menjawab 'Aku akan memilih pisau yang tajam, biar orang itu cepat-cepat mati.'

Dan untuk pertanyaan yang kedua adalah 'Aku akan membuka lemari dan langsung membunuhnya.' Tapi apa ini?

Selama aku menjadi psikolog yang aku takutkan adalah menghadapi seorang psikopat. Aku sudah membicarakan tentang hal ini sebelumnya dengan Prof. Park Jimin, dia bilang aku bisa mengundurkan diri kalau pasien mengidap penyakit melebihi kemampuanku.

Kini aku duduk sendirian di atas ranjang dengan tangan terikat gesper Kak Taehyung. Setelah menjawab pertanyaanku yang terakhir dia pergi entah kemana. Aku masih syok dengan kejadian ini. Bagaimana aku bisa seceroboh ini untuk mengenal kelainan jiwa psikopat? Aku mengabaikan salah satu teori yang selalu aku ingat satu-satunya dalam materi kelainan jiwa psikopat. 'Seorang psikopat sangat licik. Dia lebih pintar menyembunyikan siapa dia sebenarnya selayaknya orang yang sudah profesional mengendalikan diri mereka.'

Kini aku orang yang paling-paling menyesal telah mengabaikan omongan Jungkook beberapa jam lalu, biasanya aku tak pernah menyesal, tapi kali ini aku sangat-sangat menyesal.

Ceklek.

Aku mendongak, mencari tahu siapa yang telah memasuki kamar ini dan berharap bahwa Jungkook-lah yang memasuki-nya. Namun, malaikat tak lagi berbaik hati padaku saat ini. Psikopat itu kembali, pria yang saat ini aku enggan dengan memanggilnya sopan dengan sebutan 'Kak'. Kim Taehyung.

"Kenapa kamu ngeliatin aku kaya gitu?" Si psikopat itu mungkin sisi monsternya tidak dalam mode on. Dia bertanya padaku dengan lembut, tatapan matanya tidak setajam sebelumnya.

Aku lebih memilih membuang muka dibanding menjawab sapaan yang menurutku tidak penting itu.

Bahkan menanggapi meongan kucingku di rumah lebih baik dari pada pertanyaannya.

Kaori?! Oh yaampun aku sampai lupa aku memiliki nyawa yang harus aku hidupkan di rumah. Semoga dia tidak mati mengenaskan dengan tubuh mengurus sepetiku. Semoga saja Bang Yoongi menemukan kaori sebelum nyawa-nya benar-benar melayang.

Taehyung menghela nafas, dia duduk di sisi ranjang. Sangat dekat denganku.

"Kalau kamu nurut sama aku, aku ngga akan ngelakuin hal kasar sama kamu. Jadi, mulai sekarang jangan pernah buat aku marah, karena kalau sampai itu benar-benar terjadi kamu akan susah meredakan amarahku."

Aku menatapnya, melihatnya yang benar-benar tulus mengatakan hal itu.

Tapi, tetap saja. Hey! Siapa yang mau berdekatan dengan seorang psikopat meskipun dalam radius 1 meter walaupun psikopat itu ganteng, mungkin hanya army yang tergila-gila padanya saja.

Sanity Mr. Kim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang