Author POV
Pagi ini Azzahra bangun pukul setengah empat dan langsung melesat ke dapur setelah ia menyelesaikan sholat Shubuhnya.
"Bu hari ini menu masakannya apa?" Tanya Azzahra.
"Kayaknya untuk hari ini menunya pepes ayam,tempe goreng,sama sambal goreng ." Jawab Bu Risma
Makanan itu adalah makanan kesukaan anak laki-laki dari Arissa. Simpel memang,tapi memang itulah makanan kesukaannya sejak kecil.
"Oh,ya udah kalau begitu Zara yang bikin pais ayamnya ya bu," Tanya Azzahra.
"Iya boleh"
Tak lama kemudian terdengar suara pintu dapur terbuka,dan munculah Arissa dari pintu tersebut.
"Ehhh,ternyata udah ada Azzahra juga disini. Ya sudah kalau begitu saya juga mau bantu-bantu." Ucap Arissa
"Eh? Tidak usah bu,biar Zara saja" Sahut Azzahra.
"Tak apa. Ibu juga sering kok bantu-bantu masak bi Risma." Kata Arissa.
Akhirnya mereka 'pun terhanyut dalam sebuah obrolan sekedar untuk mengurangi rasa canggung diantara mereka,khususnya Azzahra dan Arissa.
☆☆☆
Kini Azzahra sudah berada tepat di depan apartement yang ditempati oleh Alfha,anak Arissa sebelum ia berangkat kuliah siang nanti.
Ting nong..Ting nong...
Azzahra mulai membunyikan belnya dan tak lama keluarlah seorang laki-laki bertubuh tegap dengan kemeja atas yang belum dikancing olehnya.
"Siapa?" Tanya Alfha dengan nada dinginnya dan wajah yang datar.
"Emmm,saya Azzahra orang baru yang--" Belum selesai Azzahra bicara,Alfha lebih dulu memotongnya.
"Oh,saya tahu. Ya sudah cepat masuk." Ucap Alfha dengan ekspresi dan nada suara yang tidak berubah.
"O-oh b-baik." Jawab Azzahra gugup.
"Langsung sajikan saja dimeja makan." Ucap Alfha tiba-tiba ketika mereka mulai sampai di dapur dengan Azzahra yang mengekor dibelakang.
Azzahra 'pun langsung mengangguk "Baik" Ucapnya.
"Setelah itu bereskan kamar saya yang ada di lantai 2 setelah saya turun kembali untuk sarapan, dan cuman ada satu kamar jadi kamu tidak perlu bingung mencarinya." Setelah mengatakan itu,Alfha langsung ke atas tanpa menunggu jawaban dari Azzahra.
☆☆☆
Seperti yang diucapkan Alfha tadi,Azzahra langsung melesat ke kamarnya Alfha ketika ia sudah beres menyajikan makanan dan Alfha yang turun untuk sarapan.
"Ya ampun,ini kamar atau gudang sih? Bahkan kamar anak tk aja kalah sama kamar ini." Gumam Azzahra ketika ia masuk ke kamar Alfha. Dan ia terkejut ketika melihat keadaan di kamar ini.
Sangat sangat berantakan. Pikir Azzahra.
Tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka.
"Saya mau berangkat ke kantor sekarang. Kunci apartement bawa ke rumah titipkan saja pada bunda. Nanti sore saya ambil." Ucap Alfha dan langsung menutup kembali pintu kamarnya.
"Itu orang ngomong sama siapa sih sebenernya?" Gumam Azzahra.
☆☆☆
"...meeting kali ini dicukupkan sampai disini. Terimakasih atas perhatiannya..." Ucap Alfha mengakhiri meeting-nya dipagi hari ini.
Ketika Alfha sampai dikantor tadi,Alfha langsung masuk ke ruangan meeting-nya.
Dan ia tersadar,bahwa dirinya sudah telat beberapa menit dari jam yang ditentukan. Untung saja Claudia,sekretaris Alfha itu sudah mempersiapkan semuanya. Dan ia hanya tinggal memulai meeting-nya.
Sekarang Alfha sedang berjalan menuju ruangannya kembali. Tapi tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
Dann...
"WOYYY!!" Teriak seorang pria tepat ditelinga Alfha.
" Astaga.." Ucap Alfha dengan memegang dada sebelah kirinya. "...dasar lo kebiasaan banget sih ngagetin orang." Omel Alfha.
"Wiiihhh,santai dong bro. Gak usah marah kayak gitu napa." Ucap pria itu yang tak lain adalah sahabat Alfha yaitu Varrel.
Alfha memang mempunyai tiga sahabat yang masih setia sejak Alfha SMP. Dan sahabatnya itu adalah Varrel,Luthfi dan Hafizh.
"Ngapain lo kesini?," Tanya Alfha to the point.
"Ampunn dahh. Sibuk banget emangnya ya,?! Gue cuman pengen mampir aja kesini sih sambil nunggu jam makan siang. Kebetulan si Luthfi juga ngajakin makan siang bareng." Balas Varrel.
"Makan siang 'kan masih dua jam lagi. Emang lo mau nungguin disini sampai makan siang,huh ?" Tanya Alfha kembali.
"Ogah banget gue nunggu lo selama dua jam gitu. Bisa-bisa nanti gue malah berlumut. Mendingan gue nunggu diruangan pacar gue aja. Gak papa 'kan pak boss?" Tanya Varrel sambil mengedipkan sebelah matanya.
Varrel sendiri memang mempunyai pacar dikantor Alfha ini yaitu Claudia,sekretaris Alfha.
"Dih,kok lo jadi ganjen gitu sih. Udah gak usah gitu. Geli gue..." Balasku sambil menjauh darinya. "...selama lo gak ganggu kerjanya sama gak ngelakuin apa-apa. Ya udah." Lanjut Alfha penuh penekanan ditiap katanya.
"Santai bro.. Gue gak bakal ganggu Claudia kok. Tapi maksud 'ngelakuin apa-apa' apaan,?" Goda Varrel
"Au ahhh. Udah yah gue keruangan dulu. Awas lo ya,kalau bikin keributan disini." Ancamku
"Okehhh.." Balas Varrel sambil menunjukan ibu jarinya.
☆☆☆
Tbc
---***---Ditunggu Voment nya😗😗
A/n Untuk chapt selanjutnya aku privet ya,soalnya ada somethingnya😅
Mohon maaf sebelumnya..☆Cara agar kalian bisa terus membaca cerita ini yaitu:
Hapus dulu cerita ini dari library kalian terus follow authornya terlebih dahulu lalu kalian masukkan kembali cerita ini ke library kalian.Semoga berhasil😗
See you next chapt👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Romance"GAK INI GAK MUNGKIN RIN..Hiks hiks hiks.....ini gak mungkin." Terdengar suara wanita yang mulai melemah akibat ia menangis. "Tenang Ra,kamu harus tenang dulu. Aku yakin dia akan bertanggung jawab. Sekarang tenangkan dirimu dulu yah." Ucap seorang w...