Satu

32 4 1
                                    

"Abel! "Teriakan itu membuat Abel terkejut dan Abel  langsung melihat Mila yang berdiri dibelakang Abel dengan jarak yang jauh. Dia melambaikan tangan ke arah Abel. Abel membalas dengan melambaikan tangan ke arah Mila. Abel tau, kalo ada Mila pasti ada kakak kembarnya Mira. Mira terkenal dingin,jutek,dan tomboy, tetapi dia punya kelebihan yaitu, cerdas. Sedangkan Mila adalah anak yang ramah, gaul, dan asyik diajak ngobrol, tapi dia sedikit bego sih.
"Lo udah ngerjain tugas dari Pak Budi? " tanya Mila pada Abel.

"Gue udah, tapi masih banyak yang kosong, gua gak tau jawabannya, eh Mira lo pasti udah selesai ya... gua liat dong.... Pliss" Abel ngga pernah ngobrol sama Mira kecuali kalo ada tugas. Kadang Mira mau, kadang engga, itu yang Abel sebel.

"Hmm, dikelas aja" dingin, itu pasti. Mira selalu dingin, padahal wajahnya yang cantik itu tak terlihat jika dia itu orang yang super jutek. Abel dan Mila ngikutin Mira ke kelas.

"Nih"Mira menyodorkan buku miliknya. Abel dan Mila langsung ngambil buku itu, terus Abel dan temen temen yang lain langsung berkumpul dan nyotek bersama.

"Mil, gue pengen tanya ke lo boleh? " sambil nyatet jawaban Abel tanya ke Mila.

"Iya tinggal ngomong aja napa?"

"Kenapa lo ngga belajar bareng sama Mira, atau nyontek duluan dirumah? ".

"Oh iya ya.. Kenapa ngga kepikiran dari dulu ya, apa mungkin gue terlalu sibuk sama pacar gue ya? ".

"Hah pacar?! Emang lo punya pacar? "

"punya dong, mau tau ngga? "

"sapa? "

"Jefri Nichol",duh enteng amat. Oke lanjut.
      
"Ngimpi! "Aku tutup buku aku dan langsung duduk, karna aku paling cepet nyatet.

"Thanks ya Mir". Tanpa jawaban apapun Mira hanya mengangguk.

Maybe I Love UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang