Tujuh

14 3 0
                                    

Sepulang sekolah Abel ke belakang sekolah untuk menemui Maya.
Mampus gue!
Mampus gue!
Mampus gue!
Abel!!!! Enjoy bel! Enjoy
Selama diperjalanan Abel menyalahkan diri sendiri. Saat di kantin, Abel ketemu Farel, emosi Abel meluap ketika ngeliat Farel lagi makan bareng sahabat-sahabatnya yaitu, Rifki,Ferdy, dan Ragil. Abel narik tangan Farel untuk menemui Abel sebentar. Pas Abel narik tangan Farel, temen-temennya Farel ngelirik kearah Abel.
"Gue mau ngomong sama lo"Abel langsung narik tangan, tapi Farel tetep diam di tempat.
"Ngomong apa? " jawabnya singkat.
"Eh, rel. Ternyata lo punya pacar cantik ya, manis pula.. Hai"ucap Ferdy, ia manis putih dan tinggi ,dia adalah cowok paling romantis se-sekolah,tapi engga playboy.Dia senyum kerah Abel, Abel balas dengan senyuman.
"Iya lo kelas berapa?" ucap Ragil yang tak kalah kece,dia tinggi,kulitnya sawo matang,manis,dan anggota inti klub futsal.
"Kelas X,kak"jawab Abel.
"Rel,gue mau ngomong" Abel makin narik,tapi apa daya dia malah ngenalin Abel ke temen-temennya.
"Guys,ini Abel,dia anak kelas X MM 2,dia yang gue ceritain masalah hubungan gue dengan Maya" dia jelasin ,dengan sigap Abel melotot kearah Farel.
"Jangan melotot dong,kalo ada masalah cerita aja ke kita semua,jangan sungkan,karna kita udah tau semuanya,siapa tau kita bisa bantu lo" Rifki bicara dengan bijaksana.
Jujur, sebenernya Ferdy, Ragil, dan Rifki.. Gue suka sama kalian, karna gue suka cowok romatis, dewasa, dan pintar main gitar, batin Abel. Abel cuma bisa senyum liat mereka minta kenalan sama Abel.
"Lo udah kenal gue? Gue yang terkenal pinter main gitar, maap agak sombong, tapi itu emang ciri khas gue" kata Ferdy dia menjabat tangan Abel, dan Abel terima.
"Iya, lo Kak Ferdy, gue kenal dari Milla, dia suka sama lo"
"Oh ya, tapi gue ngga suka sama Milla, gue sukanya sama elo" pipi Abel memerah dan Abel berusaha nunduk agar si Ferdy ngga liat.
"Kalo gue ngga tau gue terkenal karna apa?,tapi kata mantan gue, gue orangnya romantis, padahal gue cuma ngelakuin yang harus dilakuin cowo" ucap Ragil,
"Iya, kata Milla juga lo itu orangnya terlalu romantis, bikin semua cewe berdebar tiap deket sama lo"
"Milla lagi... Milla lagi.. Tapi lo berdebar ngga deket gue" sebenernya gue mau jawab 'iya' tapi karna kondisi tak menentu Abel terpaksa bohong.
"Engga, biasa aja tuh"
"Lo cewe yang unik, gue pastiin lama kelamaan lo akan suka sama gue "
"Semoga"
"Kalo gue biasa aja, tapi kebanyakan Kakek sih yang minat sama gue, karna mereka bilang gue dewasa" kata Rifki
"Iya, Kak Rifki kan"
"Jangan bilang kalo Milla yang ngasih tau soal gue".
"Hehehe "
"

Kamu kalo senyum manis deh" kata Kak Ragil, kata-kata itu membuat pipi Abel memerah.
"Kamu pulang bareng aku ya? " ajak Kak Ferdy sambil menggandeng tangan Abel.
Abel bingung, padahal Abel mau ngomong ke Farel, tapi malah gini jadinya.
"Ehh,sebentar,kak. Aku mau ngomong ke Kak Farel"
"Ngga usah pake embel-embel 'kak' gue masih muda"

Anjay, dingin banget tuh anak, perasaan tadi malem sweet banget, kurang ajar. Batin Abel.

"I i iya"
"Mau ngomong apa? "
"Mm, kok tadi kabur? Katanya kamu mau jagain aku" Abel malu untuk marah-marah, apalagi Farel enggak ajak Abel pergi dari temen-temennya, otomatis temen-temennya juga denger.
"Oh, lo janji ke dia mau jagain? Tapi lo ngga jagain? Kebangetan lo rel. Biar gue aja yang jagain lo" tadi Farel sempat membungkam,jadi Kak Ferdy yang jawab dengan nada marah.
"Hehehe,tadi Maya panggil gue, terus ternyata dia mau minta maaf" Farel cengengesan.

"Trus, kalo lo udah baikan, berarti lo seenaknya ninggalin Abel? " Kak Rifki juga bela Abel.

"Yuk, bel. Lo pulang sama gue" Kak Ferdy narik tangan Abel, akhirnya Abel nurut untuk pulang bareng dia naik motor.

Ditunggu komentarnya ya.. Maklum masih baru, masih amatiran.

Maybe I Love UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang