Delapan

14 3 0
                                    

Abel berhenti ngikutin Kak Ferdy. Matanya yang agak sipit itu membuat Abel terpanah. Abel melepaskan genggaman Kak Ferdy, karna Abel harus ketemu Maya.
"Kak"
"Iya"
"Aku belum bisa pulang"
"Kenapa? "
"Aku harus ketemu temen"
"Ohh biar gue yang anter"
"Engga kak, ini ketemuan di sekolah"
"Gue temenin, yuk"
"Mmm jangan deh kak. Besok aja kak Ferdy nemenin aku ke toko buku"
"Mmmm yaudah, tapi nanti aku WA kamu ya"
"Kakak mau cari no ku? "
"Dari Farel kok"
"Oh, bye"
"Bye"
Abel berlari menuju belakang sekolah. Di belakang sekolah ada halaman yang cukup luas, tapi keadaannya kurang terawat. Maya berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya.
Prok prok prok

Maya tepuk tangan sambil ketawa sendiri.
Yaelah, Farel milih cewe stres kaya gini? Emang ngga ada cewe lain kek. Batin Abel.

"Kenapa May? "
"Bagus ya.. Bagus dah nikung! Keren ya! Cowok SMK 7 itu banyak! Kenapa harus milih farel? Lo gatel amat sih!  Selama ini gue curhat ke elo, tapi lo kaya gini? "

Perasaan gue ngga enak, nih anak pasti mau tampar gue, atau jambak rambut gue, Ya Allah dia mendekat, aduhhh ,perasaan Abel emang engga enak setelah liat Maya mendekat ke arah Abel.

Bruk
Tiba-tiba Maya meluk Abel sambil nangis. Abel bingung harus apa?.
"May, kenapa? " Abel tanya ke Maya yang masih meluk Abel. Beberapa saat kemudian, dia ngelepasin pelukannya sambil mengelap air mata.

"Maafin gue ya Bel. Gue salah, kenapa gue deketin cowo lain, padahal gue punya Farel, sekarang Farel pasti pura-pura pacaran sama lo biar bikin gue sakit hati, makasih Bel, lo udah nyadarin gue, betapa pentingnya Farel dihidup gue. Maaf kalo tadi gue sempet bentak lo. Maafin gue bel. Gue janji akan jaga hubungan gue dengan farel, makasih banyak ya bel. "
Gue malah berharap lo sama Farel    putus, biar gue bisa dapetin Farel dari lo. Tapi lo malah kaya gini.

"Iya gak papa, gue seneng lo bahagia May. Gue bahagia banget, " setetes air mata jatuh dari mata Abel. Abel nangis. Nangis akan kepergian Farel dihati Abel.
"Kenapa bel, kok lo nangis? "
"Hiks, gue terharu liat hubungan kalian. Kapan gue gitu" Abel menutupi kesedihan dengan buat suasana jadi lebih asyik. Maya tertawa geli.
"Bentar lagi juga ada yang nyangkut, lo kan cantik"
"Bisa aja lo. Yuk pulang, naik taksi, gue bayar"
"Eh ngga papa gue bisa pulang sendiri kok"
"Bener? " Abel mengangguk.

°°°
"Abel! " hari ini Abel kaget denger Milla panggil Abel. Abel hanya berbalik ke arahnya.

"Selalu kalo lo panggil gue harus teriak ya? "

"Hehehe ada satu pengumuman"

Maybe I Love UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang