Bangsal 305 - pt.3

1.3K 52 0
                                    

Aku memutuskan untuk menyudahi waktu istirahat ku dan mulai berjalan menelusuri lorong demi lorong mencari keberadaan Lisa pasalnya dia tidak ada di dapur saat ini.
Aku terus berjalan dan sedikit bertanya kepada suster yang sedang berlalu lalang,  dan salah seorang suster berkata bahwa ia melihat Lisa sedang berada di Taman belakang rumah sakit,  dan tanpa berfikir panjang aku pun segera pergi ke sana.
-Taman Belakang-

"Lisa! ".Teriak ku

"Maria?  ada apa? "

"Tolong beritahu aku"

"Beritahu?  beritahu tentang apa?  aku tidak mengerti maksudmu "

"Tadi,  sebelum aku akan mengantarkan makanan,  kau sepertinya ingin mengatakan sesuatu padaku,  tolong katakanlah sekarang "

"Oh soal itu, lu-lupakan saja" . Ucap Lisa sembari melangkah meninggalkan bangkunya

"Ku mohon tolong beritahu aku,  aku berfikir bahwa hal yang akan kau katakan padaku pasti ada hubungannya dengan mimpi ku"

"mimpi? "

"Iya,  mimpi itu benar-benar terasa sangat nyata dan aku merasa seperti berada di dalamnya "

"Apakah di dalam mimpi itu kau bertemu dengan seseorang? "

"Ya , dia seorang gadis,  kulitnya putih pucat , rambutnya hitam tergerai panjang dia juga memakai baju pasien,  tapi yang aneh adalah saat aku mengecek list kamar itu diberi tanda merah alias tidak berpenghuni,  tapi mengapa ada gadis di dalam sana"

"Ah-ternyata kau sudah bertemu dengan dia"

"Dia ?"

"Ya,  akan ku ceritakan pada mu,  jadi dulu tepatnya 5 tahun yang lalu di bangsal 305 ada seorang pasien yang hampir di bunuh oleh ibunya sendiri , keadaannya benar-benar kacau saat itu sang ibu terus mendekat dengan membawa sebilah pisau di tangannya dia tidak bisa berbuat apa-apa begitu pula dengan para dokter yang berusaha menolongnya, pintu kamar itu di kunci dari dalam dan di ganjal dengan meja dan itu menyulitkan para dokter untuk menolong pasien itu,  keadaan pasien itu benar-benar gawat ketika ibunya semakin mendekat dan menggoreskan pisau di pipi sang anak , dan dengan tenaga yang di miliki nya saat itu,  dia mendorong sang ibu sampai akhirnya dia di dalam keadaan yang benar-benar tersudut,  dia tidak ingin mati di tangan orang yang dia cintai dan tanpa berfikir panjang dia melompat dari jendela di kamar itu , dia sempat mangalami kritis setelah kejadian itu,  tapi takdir berkata lain, dia harus pergi  untuk selamanya "

"Tapi mengapa dia datang di mimpi ku"

"Dia butuh teman"

"Teman? "

"Ya teman,  dia membutuhkan teman untuk menemaninya,  tapi kau berhasil melewatinya,  itu sebabnya kau masih bisa hidup saat ini,  sebenarnya aku khawatir padamu karena dulu temanku pernah menjadi korbannya,  dan sebenarnya deretan bangsal sudah 301-305 di tutup,  tapi karena peningkatan jumlah pasien akhirnya di buka kembali kecuali bangsal 305 itu sendiri "

"Terimakasih sudah mengkawatirkan ku,  dan terimakasih sudah memberitahuku tentang semua ini,  oh hari sudah semakin sore,  aku harus pulang sekarang,  pasti adikku sudah menunggu,  sekali lagi terimakasih Lisa aku permisi "

"sama-sama,  hati-hati di jalan"

Setelah mengetahui semua itu,  aku segera  kembali ke dalam rumah sakit dan berkemas untuk pulang,  aku benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan kejadian seperti itu di hari pertama aku bekerja,  yang anggap saja itu sebagai hadiah pembuka,  tapi setidaknya aku harus lebih berhati-hati lagi.

(end)

The Hospital Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang