Siang itu matahari sangat terik karena telah memasuki musim panas, beberapa dokter maupun suster banyak yang izin untuk menghabiskan liburan musim panas ini bersama keluarga,tapi berbeda dengan Maria dia lebih memilih untuk masuk bekerja daripada untuk berlibur lagi pula sang adik juga tidak terlalu suka keluar rumah dan dia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk bermain game seharian di kamar walaupun itu hanya game sederhana terkadang ia hanya keluar sebentar untuk mengambil beberapa makanan dan setelah itu melanjutkan aktivitas monotonnya.
Alasan lain Maria tetap bekerja tak lain adalah ia akan mendapatkan gaji tambahan yang ia rasa itu akan sangat berguna suatu saat dia membutuhkannya.
Maria kini sedang menggantikan temannya untuk bekerja di meja resepsionis,dan mengurus beberapa data pasien yang masuk,ini benar-benar membosankan menurutnya ia harus bergelut bersama tumpukan kertas-kertas yang hanya di temani oleh suara ocehan dari penyiar radio tua,sesekali ia mengganti channel radio hanya untuk mencari acara musik yang setidaknya bisa menghibur dirinya,sebenarnya ia ingin membeli sebuah radio kaset atau biasnya di sebut walkman tapi ya ia lebih memilih untuk meyimpan uangnya daripada untuk membeli barang seperti itu toh masih ada radio tua yang bisa menemaninya.
Rumah sakit tidak terlalu ramai kali ini hanya beberapa orang yang berlalu lalang,dan kini waktu menunjukkan pukul 02.30 pm , Maria pun memutuskan untuk pergi ke pantry dan memakan bekal makan siangnya bisa di bilang itu bukan makan siang lagi karena hari sudah mulai menjelang sore, itu menjadi kebisaan Maria sejak bekerja di rumah sakit ini entah kenapa ia tidak pernah makan tepat waktu,setiap kali ia di tanya oleh teman-temannya dia selalu menjawab ia tidak suka suasana yang telalu ramai karena jika suasana ramai ia tidak bisa menikmati makanannya,cukup aneh bukan?, tapi teman-temannya menghargai itu.
Setelah selesai menyelesaikan makan siangnya ia segera kembali ke meja resepsionisnya dan menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda,sesekali ia bersenandung kecil menyanyikan beberapa lagu dari band asal negeri paman Sam -West Life ,ia sangat menyukai lagu-lagu dari band itu apalagi terkadang di radio memutarkan track list spesial West Life , ia pasti akan mendengarkannya sampai akhir track list jika ada waktu luang.Tringggg!!!...
Bel meja resepsionis berbunyi, seorang wanita dengan paras sangat cantik ditambah dengan riasan wajah yang begitu Indah apalagi dengan lipstik berwarna merah menyala begitu kontras dengan kulit putih wajahnya rambut hitamnya bergelombang tergerai sepinggang ,juga berbalut busana berwarna merah yang klasik dengan tambahan sebuah topi berukuran cukup besar yang menutupi sebagian wajahnya,nampak berdiri tepat di depan meja resepsionis.
Wah cantik sekali wanita ini. Pikir Maria
Bahkan ia tak pernah wanita berpakaian seperti ini sebelumnya,bahkan ia hanya pernah melihatnya di TV,ia sempat befikir bahwa wanita ini bukan orang sembarangan, mungkin dia seorang aktris,istri pejabat atau mungkin orang kaya,ia harus benar-benar menjaga sikapnya kali ini.
"Permisi, hey nona apa kau melamun ?".Tanya wanita itu sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Maria
"Oh maaf, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin bertanya kamar pasien atas nama tuan Robbison di kamar nomor berapa?"
"Tunggu sebentar nyonya saya carikan......., oh pasien atas nama tuan Robbinson berada di kamar 265 itu di lantai 3 , tepatnya di lorong ke dari lorong 4 belok ke sebelah kiri di deretan lorong Aster,kalau anda kurang faham and bisa bertanny di resepsionis lantai 3"
"Baiklah,terimakasih"
"Nyonya bolehkah saya bertanya sesuatu?"
"Boleh,ingin bertanya apa?"
"Mmmm..,apakah anda orang baru di kota ini atau mungkin ada kemari hanya menjenguk saudara anda? ,soalnya anda terlihat sangat asing"
"Oh, aku sudah lama tinggal di kota ini,bahkan lebih lama dari mu , baiklah aku harus pergi sekarang" .
Setelah itu wanita itu pun segera pergi meninggalkan Maria yang masih berdiri di meja resepsionis dengan beberapa pertanyaan terngiang di pikirannya dia bilang dia sudah lama tinggal di kota ini tapi baru sekali ini Maria melihat wanita itu dan yang menjadi pertanyaannya adalah siapa wanita itu ?
To be Continued...
Hai..., apa kabar semua?, hehe maaf baru bisa update soalnya minggu kemaren abis update yang Horror Story, dan kali ini aku bawa cerita baru The Hospital : Merah,dan ceritanya masih sama tentang maria dan segala ke mistisan tentang rumah sakit itu.
Kangen udah lama ga update, Alhamdulillah kemaren ujiannya udah kelar ini tinggal nunggu nilai + kelulusan + ijazah,do'ain ya semoga aku dapet nilai yang memuaskan dan lulus Amin.
Ini kalo ceritannya masih jelek dan masih dikit harap di maklumi soalnya baru pertama kali nulis setelah sekian lama ga pernah nulis cerita akhirnya setelah selesai UN dan molor 1 minggu baru bisa nerusin ni cerita wah rasanya itu luar biasa dan pokoknya di tunggu kritik dan sarannya ^^
sekian see you next week 😁👋-g-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hospital
HorrorApa yang kalian pikirkan tentang rumah sakit? , apakah hanya orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan?, cerita ini akan membahas tentang seorang suster muda yang mulai mengerti sisi lain dari rumah sakit, yang ternyata di balik bangunan kok...