Gelap
itulah yang pertama kali Maria lihat ketika sampai rumah hanya ada beberapa lampu yang menyala suasana pun juga tampak hening sepertinya sang adik sudah tertidur pulas.
Maria segera menuju kamarnya tak sabar untuk berbaring sembari melepas penat seharian ini dan tentang percakapannya dengan dokter Patrick kemarin juga masih terngiang di pikirannya,sunggu Maria tidak ingin terlibat dalam masalah ini apalagi berurusan dengan orang yang sudah mati ini memang terdengar bodoh bagaimana bisa ia melihat seseorang yang notabenenya sudah meninggal sejak beberapa hari yang lalu dan orang itu dan semalam ia melihat orang itu tengah berdiri di bawah temaram lampu persimpangan kota dan wanita itu tersenyum ke arahnya. Damn itu benar-benar hal yang sangat mengerikan.Kini Maria, tengah berbaring dan berdo'a agar ia dapat tidur nyenyak malam ini dan berharap semoga hantu itu emmm maksudnya wanita itu tidak mendatanginya lewat alam mimpi.
*beberapa jam kemudian
tok tok...
Sebuah suara yang tiba-tiba memecah keheningan malam datang dari lantai atas dan sontak suara itu mengganggu pendengaran Maria dan membangunkannya dari alam mimpi, dengan langkah mengontai ia berjalan menuju lantai atas.
beberapa anak tangga sudah di lewatinya kini ia mulai tersadar .
suara ketukan?
dari lantai atas?
padahal di lantai atas hanya ada gudang untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai alias barang-barang bekas .
jadi siapa yang mengetuk di tengah malam seperti ini??...Dengan di temani sebatang lilin yang menyala ia beranikan diri untuk terus naik ke lantai atas dan berharap semoga tidak ada apa-apa di sana kalaupun ada semoga itu hanya tikus atau kucing yang numpang lewat di rumahnya .
Dan di saat Maria hampir sampai di depan pintu lagi-lagi suara itu terdengar kembali bahkan lebih keras dari suara sebelumnya ia pun segera membuka pintu itu di saat ia membuka pintu ia tersadar kalau pintunya terkunci , lalu siapa yang ada di dalam dan darimana dia masuk padahal kuncin ruangan itu ada di tangannya , dan dengan perlahan Maria membuka pintu
Sial , siapa apakah itu dia , dia si wanita bergaun merah itu dan dia dengan santainya ia duduk di kursi tua yang ada di gudang dengan topi merah yang cukup besar sehingga menutupi sebagian besar wajahnya sehingga maria hanya melihat senyum yang merekah di bibirnya bersanding dangan warna lipstik yang sangat kontras dengan warna gaunnya , hawa aneh juga tiba-tiba menyelimuti ruangan ini dan entah dorongan darimana Maria memberanikan diri untuk memsuki ruangan itu dan...
*Brakkk
Setelah Maria masuk ruangan itu tiba-tiba pintu tertutup dengan sendirinya"Hola Maria "
Suara itu seketika membuat Maria tersentak bahkan suaranya memiliki intonasi dan aksen yang khas .
"Lama tidak berjumpa dan kini kau telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang sangat cantik , kau mungkin lupa siapa aku tapi sebelumya kita pernah bertemu tepatnya di saat kau ber umur tiga tahun , saat itu kau berada di rumah ku dan kau lihat cincin dengan batu ruby merah yang kau pakai itu , itu adalah pemberian dari ku dan dulu di saat aku memberikan cincin itu aku juga memberikan sepucuk surat dan aku melihat mu mengubur surat itu di bawah pohon mappel dekat dengan rumah ku , surat itu di kubur di dalam sebuah kotak berwarna coklat dan aku mohon pada mu tolong cari kotak itu dan bukalah surat pemberian dari ku , Ku mohon hanya itu yang aku ingin kan"
Setelah mendengar pernyataan itu Maria sangat terkejut , ia harus apa dan bagaimana ia harus melakukan semua itu , meskipun kini ia sedikit ingat tentang wanita itu dan ia ingin sekali membantunya , setidaknya ia ingin membantu "arwah" wanita itu tenang di alam sana .
To be continued
-g-
Maaf untuk para readers karena The Hospital updatenya telat karena harus update Horror Story season 2, mohon di maklumi .
Sekian terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hospital
HorrorApa yang kalian pikirkan tentang rumah sakit? , apakah hanya orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan?, cerita ini akan membahas tentang seorang suster muda yang mulai mengerti sisi lain dari rumah sakit, yang ternyata di balik bangunan kok...