Siap-siap... nangis ya readers :'(
Semoga, tersentuh sama cerita cinta Valerie & Marko yang terpisah oleh maut.
Uhuhuu :'(---
Valerie tersenyum manis sambil memegang setangkai bunga mawar cantik, sorot matanya menandakan bahwa ia tengah bahagia pada saat itu.
Suasana di Taman yang hangat di kala sore itu, membuat rasa romansa di antara mereka semakin menguat."Tadaa... selesai," ucap Marko yang sedari tadi menggambar sesosok wanita cantik yang ada di hadapannya.
Baginya, hasil gambarnya itu gambaran yang paling indah yang pernah Marko buat. Karena apa? Tak lain objek yang menjadi model gambarannya, yaitu Valerie wanita yang sangat ia sayangi dan tentunya dengan cinta yang tulus pula.
"Beneran udah selesai?" tanya Valerie dengan raut wajah yang tak percaya, akan durasi waktu yang Marko perlukan untuk menggambar dirinya tadi.
"Ya Valie sayang, sini lihat!" pinta Marko dengan senyum bahagia miliknya.
(Valie itu panggilan sayang dari Marko untuk Valerie)
Valerie pun menghampiri Marko dan duduk disebelahnya sambil tersenyum senang, melihat gambaran Marko yang memang sangat bagus dan nampak nyata.
"Kok, bisa sih Marko ngegambar sebagus ini?! Ihh, ini gambaran paling indah yang pernah aku lihat," tanggap Valerie dengan mata binarnya, menunjukkan bahwa ia sangat kagum dengan gambaran ini yang hanya bermodalkan secarik kertas dan pensil hitam saja.
"Ada yang lebih indah dari gambaran ini, Valie...." ucap Marko sambil membelai rambut Valerie.
"Apa memangnya, bagiku nggak ada yang lebih indah dari gambaran Marko ini," jawab Valerie tak mau kalah dan menekankan nama 'Marko'.
"Bagiku, gambaran itu
belum seberapa indahnya. Dibandingkan kamu, Valie." ucap Marko serius sambil menatap bola mata Valerie dalam.
"Oya? Marko apaan sihh! Bisa-bisanya gombalin Valie," jawab Velerie dengan senyum malu merona miliknya, dan langsung memencet hidung mancung milik Marko. Pelan.
"Aku serius Valie. Aku... arghh, ahhh sak---sakit!!" ucap Marko menggantung dan tiba-tiba merasakan sakit di kepalanya.
"Ada apa Marko? Kamu kenapa?? Kam--" spontan Valerie yang belum selesai karena Marko yang tiba-tiba tak sadarkan diri.
Valerie sangat panik akan keadaan Marko yang tidak biasanya.
Valerie pun langsung teriak 'Tolong, tolong kekasihku pingsan!'
Segera banyak orang yang menghampiri mereka dan membawa Marko ke Rumah Sakit terdekat.Valerie hanya menangis dan berharap bahwa Marko baik-baik saja. Ia juga sudah menelpon Ibu Marko, untuk segera datang.
---
*FYI : Marko hanya punya seorang Ibu saja karena Ayah Marko telah meninggal, sejak Marko masih kecil.
"Bagaimana keadaan Marko, Valerie?!" ucap Ibu Marko yang sudah tiba di Rumah Sakit.
" Marko sedang ditangani Tante, Valerie mohon Tante jangan nangis seperti ini," jawab Valerie sambil memeluk wanita yang sudah berumur itu, dengan maksud menenangkan.
"Valie... kau, tidak tahu!" jawab ibu Marko sambil melepaskan pelukan Valerie dan langsung menangis sejadi-jadinya.
Valerie merasa bingung dengan keadaan ini,
'Marko mungkin hanya pingsan biasa, karena kelelahan.Tapi, tangisan Ibu Marko mengisyaratkan ada hal lain tentang Marko yang belum ia ketahui.'
"Tante sabar dan berdoa ya, Marko pasti baik-baik saja!" pinta Valerie lirih.
"Valerie, apa ini saatnya aku mengatakan semuanya padamu, Nak?" jawab ibu Marko yang tak kuasa menahan tangisnya.
Seketika dunia seperti berhenti berputar, detik jam berhenti berdetak, sama dengan yang dirasakan Valerie. Begitu sakit dan tak tahu harus mempercayai kenyataan ini atau tidak.
Marko kekasih yang Valerie cintai ternyata, menyembunyikan penyakit kanker otak yang sudah 6 bulan ini ia derita. Marko selalu ceria dihadapan Valerie. Namun, Valerie sangat belia untuk mengetahui semua penderitaan yang dialami Marko.
***
Sudah 3 hari, sejak kejadian itu Marko belum juga sadarkan diri.
Marko terbaring koma, dan hal itu membuat Valerie sangat terpukul.Hingga saat ini, Valerie masih setia menemani Marko.
Valerie memandang kosong rerumputan hijau di taman Rumah Sakit itu. Ia berharap akan ada keajaiban, yang membuat Marko sadar dari koma dan yang terpenting sembuh dari penyakit kanker otaknya."Valerie! Marko sudah sadarkan diri, Nak." ucap Ibu Marko yang terburu-buru menghampiri Valerie.
Valerie bahagia mendengar kabar itu, 'semoga ini menjadi awal yang baik untuk kesembuhan Marko.' doa Valerie dalam batinnya.
Aku melihat mata Marko terbuka lagi setelah melewati masa komanya. Valerie dan ibu Marko senang atas hal itu.
Namun, ternyata sadarnya Marko dari komanya adalah pertemuan terakhir bagi Valerie dan Ibunya.
"Valie, aku sangat mencintai mu, kau wanita yang paling aku sayangi setelah Ibu ku," ucap Marko parau dan matanya yang sangat lemah untuk tetap terjaga.
Ketika Marko selesai mengucapkan hal itu, suara dari pendeteksi jantung ikut berbunyi datar, menandakan bahwa nyawa Marko tak dapat diselamatkan lagi.
Tangisan Valerie dan Ibunya mengiringi kepergian Marko, ia masih memegangi erat tangan Marko. Seakan tak rela melepaskan Marko untuk selamanya.
'Aku yakin engkau sangat cinta dan sayang kepadaku, walau kau berbeda tak seperti pria lain yang sangat mudah untuk mengutarakan kata,
''Aku mencintaimu."
Tapi aku bahagia, dengan kata terakhir yang kau ucapkan karena kau masih berusaha mengatakan sayang dan cinta kepadaku. Dengan susah parau, sambil menahan sakit yang belum pernah aku rasakan kala itu.
You are My Heart Forever.
- Valerie
***
Semoga ga bosan ya sama cerita ku ini ^_^
Aku mau berterimakasih juga untuk readers, yang udah kasih vote dan terutama saran yang bisa memperbaiki cerita ku agar lebih baik lagi.Terimakasih..terimakasih :)
Masih lanjut yaa cerita nya
- Keep Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Se-DETIK Cinta [Selesai]
Short Story"Detik terakhir, aku merasakan hangatnya kehadiranmu di hatiku." Sad - Romance [Temukan akhir cerita yang tak biasa dari sebuah kisah romantis] Valerie Kiehl wanita yang nekat pergi dari rumah untuk menghindari masalah perceraian kedua orang tuanya...