"Orang yang paling bodoh adalah orang yang menganggap dirinya paling berat mendapat cobaan. Padahal, banyak di luar sana yang lebih berat mendapat cobaan daripada dirinya."
°°°
Alam bawah sadar Valerie menariknya untuk segera bangun dari tidur lelahnya itu. Mata Valerie mengerjap pelan, ia baru sadar semalam tertidur di atas sofa kamar rawat pria ini."Kau baik-baik saja?" tanya pria itu yang sudah lebih dulu bangun namun, masih berbaring diranjang karena kondisinya yang belum stabil.
" Eumm, maafkan aku karena tertidur semalam disini" jawab Valerie sambil bangun dan duduk dengan mata sembapnya.
"Apa kau memimpikan sesuatu? Matamu sangat sembap, semalam kau juga seperti menangis dalam tidur," ucap pria itu khawatir.
Apa aku menangis? Rupanya benar aku menangis tak hanya dimimpi saja, semalam mimpi kematian Marko kualami kembali. Ya Tuhan aku tak bisa melupakan Marko, ia sangat berharga dihidupku bahkan sudah 1 tahun berlalu namun, aku masih memimpikannya.
"Euh, tidak ada apa-apa. Aku memang sering tertidur lalu menangis" jawab Valerie berbohong dan menghampiri pria itu.
"Selamat pagi, kemarin pasien kamar ini belum kami data, nama dan kelengkapan lainnya untuk keperluan administrasi" ucap ramah seorang Suster yang tiba-tiba masuk ke kamar ini.
"Ya ampun aku sampai lupa tidak mengurus kelengkapan datanya, maafkan saya Suster" kata Valerie tak enak karena kemarin ia hanya baru menebus uang perawatan saja, tanpa mengisi data pasien.
Bahkan, Valerie juga belum mengetahui nama pria yang ditabraknya ini.
"Tidak apa, sekarang saja data ini harus dilengkapi" jawab Suster itu sambil menyerahkan formulir yang harus diisi.
"Biar saya saja Suster yang langsung mengisinya," ucap pria itu yang langsung mengambil formulir tersebut.
"Baik kalau begitu, saya tinggal dulu. Sekitar pukul 9 Dokter Diky akan memeriksa Anda" ucap Suster tersebut dan berlalu pergi."Sini biar aku saja yang mengisinya, kau harus banyak istirahat" pintaku sambil membuka telapak tangan kepadanya.
"Namaku Lucas, hanya Lucas," jawab pria tersebut sambil meraih telapak tangan Valerie yang terbuka.
Valerie hanya bisa mematung saat pria yang ternyata bernama Lucas itu memegang, tidak lebih tepatnya menggengam tangan Valerie.
"Euhh, jadi namamu Lucas?" ucap Valerie dengan seutas senyum.
"Ya hanya Lucas, seorang pria yang sudah tak memikili siapapun untuk bersandar" ucap Lucas tertahan, seakan hidupnya berhadapan dengan segala masalah.
"Kenapa? Kalau boleh aku tahu, kau bisa menceritakan semuanya kepadaku" ucap Valerie dengan niat baik.
"Apa kau bersedia mendengar semua cerita kehidupanku ?" jawab Lucas sendu, Valerie bisa merasakan keadaan hati Lucas yang kosong ketiadaan keluarga disisinya.
"Apapun yang kau ceritakan, aku siap mendengarnya. Jika itu membantu perasaanmu," jawab Valerie yang duduk manis disebelah ranjang Lucas.
Lucas pun menceritakan banyak hal tentang dirinya kepada Valerie. Sebuah kisah hidup seorang Lucas, yang membuat Valerie merasa sangat beruntung karena masih memiliki kedua orang tua yang lengkap, meski telah berpisah. Lucas seorang yatim piatu tak memiliki kedua orang tua, keduanya telah meninggal dunia akibat sebuah kecelakaan.
Dengan wajah sendu dan mencoba tegar, Lucas mengeluarkan semua kepiluan yang dia rasakan. Setetes air mata pun jatuh di pipi lembut Valerie, ia menangis atas keadaan Lucas yang tak bersalah atas masalah yang dialami Valerie.
Lucas yang tak goyah dengan segala cobaan yang telah menimpanya, termasuk saat ini, saat dirinya harus berjuang sembuh dari luka yang diakibatkan Valerie.
Valerie merasa tak berguna sekali, hanya karena masalah perceraian kedua orang tuanya Valerie langsung pergi dari rumah tanpa memikirkan resiko dari sikapnya itu. Ditambah insidennya yang menabrak Lucas.
"Sejak saat itu, aku dirawat oleh Bibi dan Pamanku. Namun, mereka juga telah tiada, dan akhirnya aku hanya menggantungkan hidup bersama sahabatku sejak kecil yaitu Davin," jelas Lucas yang memandangkan kosong kedepan.
"Hahh Davin, Davin ya dia aku lupa, aww !" ringis Lucas tiba-tiba. Sontak Valerie panik karena reaksi Lucas yang tiba-tiba merasa sakit di bagian kepalanya.
Kesakitan Lucas beriringan dengan datangnya Dokter dan para Suster yang menyusul.
'Ada apa dengan Lucas? Apa dia mengalami hal serius diluar dugaanku?' tanya Valerie membatin sambil melihat sosok Lucas yang terus menyatakan nyeri yang dirasanya.
***
Hai-hai..readers, gimana part ini? Pasti tambah bingung yaa sama kondisi Lucas??
Doa-in ya, semoga Lucas baik-baik aja :'(Next Part ya...
- Keep Reading ^_^Jangan lupa kasih Vote & Comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Se-DETIK Cinta [Selesai]
Short Story"Detik terakhir, aku merasakan hangatnya kehadiranmu di hatiku." Sad - Romance [Temukan akhir cerita yang tak biasa dari sebuah kisah romantis] Valerie Kiehl wanita yang nekat pergi dari rumah untuk menghindari masalah perceraian kedua orang tuanya...