Sepasang Kaki

172 66 23
                                    

"Kedua mata itu saling bertemu, seperti memberi isyarat untuk menguatkan satu sama lain."

°°°

Sepasang kaki dari pria itu berusaha menggerakan kakinya. Dia berusaha bangkit dengan segala usahanya. Ya, saat ini Lucas, tengah menjalani kembali proses terapi. Demi penyembuhan kelumpuhan kakinya yang sementara.

Kaki itu terus bergerak sejalan dengan pegangan erat dari tangan seseorang, yang tak henti menopang tubuhnya. Valerie, wanita yang tengah berusaha menopang tubuh pria itu. Dan tak lepas dari pengawasan para suster di sekelilingnya.

"Ayo, Lucas kau pasti bisa berjalan kembali." ucapan semangat keluar dari bibir Valerie.

Tatapan dari kedua mata lawan jenis itu, saling bertemu. Layaknya pasangan yang tengah saling menguatkan.
"Terimakasih banyak, Valerie." kata itu yang terlontar dari Lucas sambil masih menatap intens mata Valerie.

Saat bersamaan pula, kaki Lucas tak sanggup lagi digerakkan untuk berjalan. Lucas hampir terjatuh, beruntung tangan cekatan Davin segera memegang tubuh Lucas, agar tak terjatuh.

"Ayo, kawan kau harus kuat!" ucap Davin menguatkan Lucas.

Suster yang sedari tadi mengawasi, langsung menghampiri Lucas. Dan menyarankan agar proses terapi dihentikan. Karena kelumpuhan kaki yang dialami Lucas, tak bisa terlalu dipaksakan berjalan.

Lucas pun kembali ke kamar rawat, setelah terapi yang dilakukannya di taman khusus rumah sakit itu.Untuk menjaga kestabilannya, Dokter memberikan bius-an ke tubuh Lucas. Agar ia bisa istirahat lebih nyaman.

"Obat bius akan bekerja kurang lebih sekitar 1 jam, untuk mengistirahatkan kembali ototnya." ucap Dokter Dicky, sambil berlalu.

***

Hari sudah semakin larut, pukul 16.35 Valerie dan Davin masih menunggu di kamar rawat Lucas. Keduanya duduk di sofa sebelah ranjang tempat Lucas berbaring. Sampai saat ini, Lucas belum juga bangun dari efek tidur biusnya.

"Val, sudah beberapa hari kita sama-sama menunggu Lucas. Tetapi, belum ada obrolan kita mengenai kehidupan Lucas dulu." ucap Davin sambil memegang sebuah handphone di tangannya.

"Sebelumnya Lucas pernah menceritakan sedikit mengenai dirinya, saat hari pertama Lucas masuk ke rumah sakit ini."

"Itu artinya kau belum tahu banyak tentangnya. Selama aku mengenal Lucas 8 tahun yang lalu hingga saat ini, dia benar-benar pribadi yang sangat baik dimataku."

"Berarti, kau sahabat Lucas dari masih remaja?"

"Benar sekali tepatnya saat usia kami 15 tahun. Waktu itu, aku bertemu Lucas di sebuah Pasar Swalayan.
Saat itu aku sedang kebingungan karena tidak menemukan kembali ibuku yang berbelanja, sedangkan aku sibuk membeli es krim." urai Davin dengan tatapan haru memandang ke arah Lucas yang sedang tertidur.

"Lalu, Lucas menghampiriku yang sedang menangis.
Dia membantuku menemukan ibu di tengah kerumunan orang di Pasar Swalayan itu. Hingga akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan ibuku...."

"Dan ternyata, aku dan Lucas dipertemukan kembali. Lucas merupakan murid baru kala itu, disitulah kami berdua menjadi sahabat baik.
Pada saat itu pula aku tahu, bahwa Lucas seorang yatim piatu yang tinggal bersama Bibi dan Pamannya. Namun, Tuhan tak memberi usia panjang kepada Bibi dan Paman Lucas. Setelah dua bulan kemudian keduanya meninggal dunia. Lucas tak punya siapa-siapa lagi.
Dan akhirnya dia diangkat sebagai anak oleh kedua orangtuaku dan kami pun menjadi keluarga." jelas Davin dengan menahan air matanya untuk tidak keluar.

"Jadi seperti itu, kalian bisa bertemu dan menjadi sahabat sejati hingga saat ini.
Aku sangat salut pada pertemanan kalian. Tak sepertiku yang kesepian, karena tak ada teman sejati di hidupku selama ini. Kebanyakan dari mereka hanya sebagai angin yang membuat kesejukan sementara di kehidupanku." jawab Valerie dengan mata nanar dan senyum menyungging.

"Kau jangan khawatir akan hal itu. Aku dan Lucas kini, adalah sahabatmu dan bahkan kau juga boleh menganggap kami keluarga." ucap bijak seorang Davin.

Davin juga sudah mengetahui masalah yang tengah dihadapi Valerie saat ini. Yaitu, perceraian kedua orang tuanya.

***

Next Part....

Tinggalkan Vote dan Coment juga ya, untuk setiap Part cerita ini

Terimakasih ^_^

Se-DETIK Cinta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang