Pandangan Valerie tak lepas dari pusara dihadapannya. Pusara yang ia pandang adalah tempat istirahat terakhir Lucas.
Air mata Valerie seakan telah mengering, sejak dari awal prosesi pemakaman tadi, dirinya tak menitihkan air matapun.
Entah mengapa, justru Valerie merasa sangat ikhlas dengan kepergian Lucas. Bukannya ia tak sayang, tapi baginya inilah yang terbaik.
Lagipula, siapa yang bisa melawan takdir kematian, apabila Tuhan sudah berkehendak?
"Val, aku harap kau bisa mengikhlaskan kenyataan ini, dan kau harus kuat." ucap Davin yang sedari tadi ada
di samping, menguatkan Valerie."Aku tidak tahu, ada apa dengan rencana Tuhan dibalik ini semua. Orang yang aku cintai, begitu mudahnya Tuhan ambil. Namun, aku yakin ini memang jalan terbaik." jawab Valerie berusaha tegar.
"Val, ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu...."
Valerie memandang Davin dan memberi isyarat raut wajah, 'Apa?'"Ini...."
"Sebuah surat?" tanya Valerie.
"Ya, sebuah surat yang langsung ditulis oleh Lucas."
"Apa? Benarkah? Bagaimana bisa?"Air mata Valerie seakan mencair dari kebekuannya, ia tak sangka. Lucas membuat surat untuk dirinya.
Perlahan, Valerie membuka surat yang hanya dilipat sederhana membentuk empat sudut itu. Tak ada hiasan yang menghias di secarik kertas ini.
Namun, isinya membuat Valerie tak bisa berkata apapun.Valerie....
Hanya satu nama itu yang aku tahu, dari dirimu.Kau tahu, apa yang ada dalam pikiranku, ketika bertemu denganmu.
Pertama kalinya?
Aku bersyukur, kepada Tuhan. Karena apa?
Aku diizinkan bertemu wanita, yang berhasil membuka kembali hatiku, untuk memberikan rasa yang aku sebut 'Cinta.'
Pertemuan kita, bukanlah seperti yang lain. Ada dalam situasi romantis atau suasana yang mengharukan lainnya. Melainkan dalam sebuah kecelakaan yang tak disengaja, kita dipertemukan.
Jujur, selama ini kau wanita pertama yang berhasil membuatku merasakan cinta kembali, setelah cinta lama itu tak hadir dari sosok yang kupanggil 'Ibu.'
Namun, hal itu yang benar aku rasakan.
Maafkan aku, yang menjadi pengecut. Karena tak langsung menyampaikan perasaan ini kepadamu.Dan....
Terimakasih untuk segalanya, atas usaha dan doa darimu. Untuk kesembuhanku.
Jika kau membaca surat ini....
Dan posisiku, telah tiada.
Aku mohon jangan melupakan aku. Jaga dirimu baik-baik....
I Love You Too, Valie....***
Valerie hanya terdiam tanpa kata, setelah membaca isi surat tersebut. Ia membekap mulutnya sendiri, seakan masih tak menyangka dengan surat dari Lucas yang dipegangnya.
Ternyata, kau juga memiliki perasaan yang sama denganku....
"Maafkan aku, Val. Karena aku baru memberikan suratnya kepadamu. Ini semua, karena permintaan Lucas sebelum ia meninggal." ucap Davin sedikit tak enak.
"Terimakasih banyak Davin, ini sangat berharga untukku."
***
~ THE END ~
°°°
Alhamdulillah....
Se-DETIK Cinta bisa saya selesaikan ceritanya :))
Walaupun dalam kurun waktu agak lama, dan jika Up Part baru di waktu yang enggak menentu. Eheheh
Tapi yang terpenting, saya ucapkan terimakasih banyak....
Kepada Readers, yang telah meluangkan waktunya untuk membaca dan memberikan Voment-nya hingga saat ini.Jikalau ada kesempatan, saya usahakan buat BonChap juga dari cerita ini ya...
Semoga selalu terhibur dengan karya-karya yang saya buat di Wattpad, ya.
See You....
Di lain kesempatan 😆 😆 😆17.02.2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Se-DETIK Cinta [Selesai]
Short Story"Detik terakhir, aku merasakan hangatnya kehadiranmu di hatiku." Sad - Romance [Temukan akhir cerita yang tak biasa dari sebuah kisah romantis] Valerie Kiehl wanita yang nekat pergi dari rumah untuk menghindari masalah perceraian kedua orang tuanya...