"yeay akhirnya selesai juga ujian ku mah," ucap Niar penuh semangat "iya, semoga hasilnya bagus ya sayang ," ucap mamahnya. "amin,"ucap nya yang kebetulan hari ini sengaja pulang cepat untuk menyambut kepulangan Niar dari sekolah. "oh iya gimana kabar Nino sama Naufal? Pasti kalian jadi jarang ketemu beberapa waktu lalu." ucap mamahnya penasaran sambil memberikan minuman untuk Niar. "iya mereka baik mah, tadi aja sepulang sekolah kami bertiga langsung jalan bareng ," ucap Niar senang yang langsung menghabiskan minumnya dalam satu tegukan karena haus. "pasti kamu ngajak mereka makan bakso ya," ucap mamahnya menyelidiki. " wah mamah hebat seperti paranormal," ucap Niar dengan nada yang dibuat bercanda dan bertepuk tangan." huh kamu, nggak bosen apa. Kali-kali makannya di restoran kita lah," ucap mamahnya memberi saran. "baiklah mamahku sayang," ucap Niar sambil memeluk mamahnya.
"ibu udah janji ya, ayo dong Naufal udah penasaran," ucap Naufal memelas dan memeluk tubuh ibunya dan dibuat geli olehnya. "iya, sebelum ibu cerita ingin menunjukkan foto sesuatu," sambil memberikan sebuah foto "sebentar, laki-laki yang menggendong bayi ini ayah?" ucap Naufal sambil merasa mengingat sesuatu dan terus memperhatikan foto itu dengan teliti. "iya, itu ayah kandungmu ," ucap ibunya sambil tersenyum . "maaf ya, ibu baru kasih tahu kamu sekarang , soalnya kalau ibu kasih tahu foto ini dari kecil pasti kamu masih belum akan mengerti," lanjut ibunya. "tapi bu, ini bukannya ayah Niar?" ucap Naufal baru ingat."mungkin hanya mirip sekilas," ucap ibunya heran "soalnya begini bu, ayah Niar juga meninggal waktu dia masih kecil, dan aku pernah melihat foto ayah ini di rumah Niar," ucap Naufal "jangan-jangan Niar itu saudara kamu nak," ucap ibunya merasa mengingat sesuatu."saudara bagaimana bu, kan Niar juga punya ibu?" tanya Naufal penasaran "jadi ibu ini istri kedua ayah kamu," ucap ibunya perlahan dia takut Naufal salah faham akan hal seperti ini "kok bisa bu? Kenapa?" ucap Naufal semakin penasaran. "jadi begini , ayahmu itu dulu memang sudah hidup bahagia dengan istri pertamanya tapi, setelah beberapa tahun menikah mereka masih belum juga dikaruniai seorang anak, karena ibunya ayah kamu terus menanyai dan selalu menuntut ingin punya cucu, istrinya akhirnya pasrah dan membujuk ayahmu untuk mencari istri lagi dan dia bersedia dicerai oleh ayahmu. tapi, Ayahmu kekeh ingin selalu mempertahankan keharmonisan dan keutuhan rumah tangganya, tapi karena ayahmu merasa risih dengan permintaan istrinya akhirnya dia bersedia dan memilih ibu untuk menjadi istri keduanya," jawab ibunya sambil sesekali memegangi kedua tangan Naufal supaya dia bisa percaya "terus apa yang membuat ibu tertarik dan bersedia menjadi istri kedua?" dengan nada penuh sopan Naufal menyampaikan hal itu karena ia tidak ingin menyinggung perasaan ibunya."ayahmu di tempat kerja restorannya dulu suka ibu perhatikan selalu melamun, ibu merasa aneh karena mempunyai atasan yang seperti itu terus pada suatu hari hujan deras sekali jadi terpaksa ibu menunggu lama di depan restoran sambil menunggu teman ibu menjemput kebetulan ayahmu melihat ibu sebagai karyawannya mungkin merasa tidak tega melihat karyawannya dalam kesusahan dan mulai saat itu ayahmu jadi sering bercerita tentang persoalannya pada ibu dan karena ibu suka dengan sikap dia sebagai suami yang baik makanya ibu bersedia dinikahi oleh ayahmu ," ucap ibunya mulai menceritakan semuanya dengan kalimat yang akan mudah dimengerti oleh anak seumuran Naufal." terus kenapa ada Niar ?" ucap Naufal semakin penasaran sambil memandang ke arah ibunya. "sebetulnya, ayahmu itu menikah lagi setelah beberapa tahun menikahi ibu, " ucap ibunya sambil tersenyum dan sengaja membuat Naufal semakin penasaran."loh kok bisa? " dengan mata Naufal yang terlihat kaget. "karena ibu juga ternyata setelah beberapa tahun menikah dengan ayahmu masih belum dikaruniai momongan setelah konsul dengan dokter, ternyata ibu divonis terkena kista dan akan sulit untuk memiliki keturunan , setelah nenekmu tahu akan hal itu dia menjadi seperti hilang harapan dan selalu bersedih dan dia juga mungkin akan merasa tidak enak hati apabila harus meminta ayahmu untuk mencari lagi wanita lain," ucap ibunya sambil mengelus kepala Naufal." terus bagaimana bu ?" ucap Naufal memperhatikan. "tentunya ibu dan ayahmu merasa gelisah melihat keadaan nenekmu yang semakin memburuk keadaannya . akhirnya ibu bicara empat mata dengan ayahmu dan dengan niat tujuan yang baik , akhirnya ayahmu setuju untuk menikah lagi," ucap ibunya ."terus apakah ibu pernah bertemu dengan kedua istri ayah itu?" jawab naufal perlahan. "belum pernah, karena kalau istri pertamanya itu saat itu sedang terlalu sibuk dan kalau dengan istri ketiganya belum sempat, karena walaupun kami bertiga sempat akan mengadakan pertemuan, tapi ayahmu keburu meninggal dunia dan membuat kami putus komunikasi sampai sekarang ,"jawab ibunya menjelaskan "tunggu sebentar bu, tapi kenapa bisa ada Niar dan Naufal?" ucap Naufal heran dan memotong pembicaraan. "itulah unik dan lucunya, selang satu tahun ayahmu sudah menikah dengan istri ketiganya yang saat itu sedang hamil, ibu malah dinyatakan sembuh dari kista dan sudah hamil beberapa minggu selain itu keajaiban terjadi kepada istri pertamanya dia juga sedang hamil ibu mendapat kabar baik itu dari ayahmu . dan betapa senangnya nenekmu saat itu akan langsung memiliki tiga cucu, tapi sayangnya beliau duluan dipanggil sang maha kuasa sebelum kamu lahir," mereka berdua pun asyik melanjutkan perbincangan sesekali sambil meminum teh manis hangat dan beberapa cemilan yang sudah disiapkan oleh ibu Naufal. "oh, ternyata hubungan ibu baik dengan mereka, syukurlah," sambil mengelus dadanya , sekarang Naufal terlihat sangat tenang dan bahagia karena ternyata dirinya punya dua saudara walaupun dari ibu yang berbeda . "kalau begitu aku tinggal mencari tahu kabar saudaraku yang satunya lagi selain Niar,"ucap Naufal dengan nada penuh harapan . "iya sayang, semoga kita bisa diberi kesempatan untuk bisa berkumpul dan bersilaturahmi, supaya tidak putus tali persaudaraan. karena biar bagaimanapun, walau ibu dan kedua istrinya berjauhan tapi ibu akan menganggap dan menjadikan mereka menjadi bagian keluarga ibu sendiri ," ucap ibunya sambil mengusap kepala Naufal dan merasa gemas karena akhirnya Naufal bisa menyikapi keadaan mereka dengan bijak. " tapi kenapa sampai sekarang ibu masih menjadi seorang chef, sedangkan ibunya Niar mendapatkan peninggalan ayah yang lumayan," ucap Naufal penasaran dengan mulutnya yang masih mengunyah makanan. "itu semua karena ibu sudah merasa senang dan nyaman walau hanya jadi seorang chef karena itu hobi ibu, ya walaupun ayahmu pernah ingin menawari ibu dan memberikan jabatan di beberapa tempat miliknya , tapi ibu merasa itu bukan keahlian dan diri ibu, tapi percayalah ayahmu itu orang yang sangat baik , penyayang dan sangat adil kepada ketiga istrinya .buktinya saja, tidak pernah ada pertikaian dan masalah yang menyebabkan perceraian diantara kami bertiga, kami semua hidup rukun dan harmonis dengan caranya masing-masing," Mendengar penuturan itu dari ibunya , Naufal menjadi merasa beruntung bisa terlahir di dalam keluarga yang baik dan itu membuat dia menjadi semakin merasa bersyukur . "kalau begitu aku akan beritahu Niar tentang kebenaran ini bu,"ucap Naufal penuh semangat . "iya ibu juga kalau ada waktu ingin segera berkunjung menemui ibunya Niar , sayang," mereka berdua berpelukan dan larut dalam kebahagiaan .