Mungkinkah

5 0 0
                                    


Beberapa minggu setelah kejadian itu kebersamaan mereka menjadi semakin berkurang karena mereka sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk masuk universitas pilihan mereka masing-masing .

Tttrrr "halo Nino, apa kabar?" ucap Niar yang sedang membuat sarapan pagi sambil menjawab telepon dari Nino . " baik, kamu gimana kabarnya?" sahut Nino yang baru bangun tidur langsung ingin menelepon Niar , dia ingin lebih mendekatkan hubungan dengan Niar . "alhamdulillah Nino aku baik, malah kayaknya aku harus diet nih karena timbanganku naik dua kg," ucap Niar dengan nada sedikit kesal memberitahu keadaannya. " ah elah perempuan, cuma naik dua kilo saja. Udah cuek saja, aku tetep suka kok, malahan kayaknya kamu jadi nambah unyu," ucap Nino sedikit menggoda . sambil menuju meja makan dan tanpa cuci muka dulu dia menyantap sarapan yang sudah tersedia dan masih sambil teleponan dengan Niar. "ih kamu kok gitu, nyesel aku ngasih tahu," ucap Niar dengan nada bete tapi dia merasa senang karena seperti ada yang menemani sarapan paginya. "iya, aku minta maaf Niar, kamu sudah sarapan belum?" ucap Nino mencoba mengalihkan pembicaraan supaya Niar tidak ngambek. " ini aku lagi sarapan,kalau mau sini saja" sahut Niar menggoda. " mau , aduh aku jadi lemes karena belum makan nih dari malam," ucap Nino dengan nada dibuat pelan padahal dia sedang mencoba mengerjai Niar ."Nino kamu itu jorok , masa anak ganteng nggak cuci muka dulu malah langsung makan ," ucap bunda Nino yang kebetulan melewati meja makan untuk mengambil air minum. Niar mendengar ucapan bunda Nino dari telepon sambil cekikikan ."hayo, ketahuan ya mau bohongin aku ," Niar merasa senang dan dibuat lucu dengan ulah Nino tadi ." aihhh , hehe aib ini akhirnya terbongkar," ungkap Nino . " sana cuci muka dulu anak ganteng," sahut Niar dengan nada memaksa. " nggak usah nanti saja, kan sekarang lagi nelpon kamu aku takutnya kalau cuci muka sekarang kamu kebayang terus wajah keren ini ," ucap nino . " nggak gitu juga kali Nino," ucap Niar sambil tersenyum lebar dia selalu senang setiap kali ngobrol berdua dengan Nino . "sudah dulu Niar, aku harus siap-siap dulu mau pergi ke luar sama bunda, assalamu'alaikum," ucap Nino mengakhiri pembicaraan " wa'alaikum salam ," jawab Niar . beberapa akhir ini Nino semakin sering berkomunikasi dengan Niar mulai dari obrolan biasa hingga dirasa yang nggak terlalu penting Nino bahas kepada Niar. 

Sahabat SehatiWhere stories live. Discover now