Waktu Yang Menjawabnya

2 0 0
                                    


Beberapa minggu kemudian terbesit ide untuk memberitahu kedua sahabatnya , Nino mencoba menelepon mereka satu per satu .

Trrrrrrr " hai sob , apa kabar wih anak kota baru nih sekarang," ucap Naufal yang sekarang tinggal di rumah bibinya . "nggak baik aku, kamu bisa datang ke tempat biasa kita ketemuan dulu? tolongin dong ," sahut Nino dengan suara yang dibuat menegangkan. " hemp gimana ya," ucap Naufal yang mencoba mencari waktu kosong. " yasudah kalau memang nggak bisa bantu , maaf ganggu waktunya," ucap Nino yang sebenarnya sambil cengar-cengir dari tadi ." jangan gitu lah, kita kan sohib. Ok kalau besok gimana, ngga apa-apa kan nunggu besok," ucap Naufal mencoba meyakinkan Nino bahwa dia masih solid . "bener ya besok, ditunggu jangan sampai ngggak datang jangan lupa juga ajak Niar kalau dia bisa, karena ini semua masih ada sangkut pautnya dengan dia. udah dulu ya aku masih ada urusan," sahut Nino mengakhiri pembicaraan dia sengaja ingin membuat Naufal penasaran . "tumben anak itu nggak terdengar ceria seperti biasanya seperti banyak masalah ", ucap Naufal mengira- ngira di dalam hati dan dia langsung memberitahu Niar dan berhasil membuat mereka bingung dan bersedia untuk bertemu.

"Alhamdulillah kalian berdua datang, apa kabar?" ucap Nino . Niar dan Naufal merasa heran dengan sikap Nino ceria sepertibiasanya yang sangat berbeda sebelum Nino mengajak mereka berdua ketemuan . "kamu ada masalah apa Nino cerita saja,siapa tahu kita berdua bisa memberisolusi ," ucap Niar mencoba meyakinkan Nino . Sekarang mereka berada di tempatbiasa mereka ketemuan . " iya, jadi laki-laki itu harus kuat menghadapi setiapmasalah, jangan cemen," sahut Naufal mencoba menyemangati dan menepuk pundakNino. " jangan kelamaan disini, karenaaku mau ajak kalian sekarang ke suatu tempat," ucap Nino sambil menarik keduatangan sahabatnya. Mereka bertiga berangkat menaiki mobil pribadi Nino,sedangkan kendaraan Niar dan Naufal dititipkan di rumah Niar. Melihat arah danjalan yang sedang dilalui , Niar sepertinya tahu ke mana arah yang akan ditujuoleh Nino. " ini kan arah menuju pemakaman umum?" ucap Niar mencoba memperkuatdugaannya. " saudara kamu ada yang meninggal hari ini ?" ucap Naufal mencoba menebak." enggak aku ingin ngasih tahu makam ayahku sekalian mendo'akannya, kalianbelum tahu kan," ucap Nino . " bilang dong dari tadi ngomongnnya janganmuter-muter" ucap Naufal tapi Naufal dan Niar menjadi saling pandang merasaheran dengan pernyataan Nino tadi ." kapan ayahmu meninggal? kok nggak ngabarinkita?" tanya Niar dengan tatapan menyelidik ke arah Nino yang sedang mengemudimobil di sebelahnya dan Naufal di belakang terlihat sambil asyik memainkan gamedi hp nya. "sebenarnya yang selama ini aku anggap sebagai ayah kandung,ternyata dia hanya ayah tiri, dan aku baru diberitahu tentang kebenarannyabeberapa hari yang lalu dari bunda, makanya sekarang aku mau mendo'akan dia,"ucap Nino sambil terus fokus mengemudi. " oh begitu, tapi kamu beruntung punyasosok pengganti ayahmu yang menyayangi kamu dan bundamu," ucap Niar sambilmengelus pundak Nino . mendengar obrolan Niar dan Nino tadi, Naufal beranjakmendekatkan tubuhnya yang duduk di belakang mencondongkan sedikit tubuhnya kebagian tengah jok depan mobil. "iya, kamu beruntung sob bisa mendapatkan sosokpengganti, kita jadi iri," ucap Naufal mencoba menyemangati dan menghiburperasaan Nino. " makasih kalian selama ini selalu baik , kalian berdua selamaini sudah aku anggap lebih dari sahabat kalian sudah seperti saudaraku sendiridan kalian juga boleh anggap ayah tiriku menjadi ayah kalian juga malah akuakan merasa senang," ucap Nino kepada kedua sahabatnya . mereka bertiga menujumakam tempat ayah Nino dan setelah sampai di tujuan , betapa terkejutnya Niardan Naufal karena itu merupakan makam ayah mereka berdua. " ini tempatnya, "ucap Nino sambil memandangi wajah kedua sahabatnya yang merasa tidak percaya. "kamu bercanda Nino, kamu pasti salah tempat ini itu makam ayahku," ucap Niardengan nada meyakinkan Nino dan terlihat Naufal hanya ingin menyimak dulu semuakejadian ini dia seperti mendapat sebuah teka-teki. " aku tidak salah, kalautidak percaya kalian boleh ajak bunda kesini untuk meyakinkan kalian," ucapNino mencoba meyakinkan mereka berdua. " baiklah, sepertinya kita berdo'a dulusekarang baru nanti cerita," saran Naufal kepada kedua sahabatnya karena diatidak ingin keadaan semakin tidak membaik . mereka bertiga sekarang kembalimenuju tempat mereka berkumpul dan terlihat Niar dan Naufal ingin mendengarkan penjelasan dari Nino dengan baik . mendengarcerita Nino sekarang terlihat ekspresi tidak percaya dan takjub yang tidak bisaditutupi dari wajah Naufal dan Niar sekarang . "kakak kita," sahut Naufal danNiar dengan mata melotot seakan merasa menemukan sesuatu yang selama ini merekacari . Niar dan Naufal juga mencubit pipi mereka dengan keras, karena takut itusemua hanya mimpi . " aduh," ucap Niar dan Naufal kompak . "ini nyata," ucapNiar dengan suara keras. Niar dan Naufal memeluk erat tubuh Nino mereka bertigalarut dalam kebahagiaan ."kakak," ucap Niar dan Naufal .     

Sahabat SehatiWhere stories live. Discover now