Pengakuan 3

3 0 0
                                    

    Ninoyang sedari tadi memperhatikan bundanya menyiram tanaman hias kesukaannyamembuat sedikit terheran, karena jarang sekali dia memperhatikan aktivitaskecil yang sedang dilakukan olehnya. "kamu bosen ada ditempat baru ini atau kamu lagi kangensama kedua sahabatmu?" tanya bundanya menyelidik, baru beberapa bulan Nino dankeluarganya tinggal sementara di rumah baru yang akan mereka tempati selamaNino melanjutkan pendidikannya di kota baru yang jauh dari tempat tinggalsebelumnya. " bener semua bun, tapi aku akan mencoba beradaptasi di tempat barukita ini ," ucap Nino mencobamenyenangkan hati bundanya . " oh iya sayang, gimana kabar sahabat kamu? sudahlama bunda belum dengar kabar mereka dari kamu ," ucapnya sambil tetap sibukmenyirami dan menata tanaman hiasnya. "mereka baik bun, oh iya pasti bundatidak akan percaya kabar terbaru dari mereka sekarang, " ucap Nino kepadabundanya dan berhasil membuatnya sedikit penasaran . " ceritain dong , bundajadi kepo nih," ucapnya menghentikan dulu kegiatannya dan sekarang mereka dudukdi bangku taman . "bunda juga tidak akan menyangka pokoknya, " ucap Nino dankini mulai menceritakan kisahnya dari awal sampai akhir dan Nino melihatbeberapa kali ekspresi bundanya yang dirasa seperti menyembunyikan sesuatudarinya . " bunda, Nino perhatikan sepertinya ada yang tiba-tiba bunda fikirkanbeda dengan sebelum Nino cerita bunda sangat antusias, tapi sekarang ," ucapNino sengaja tidak melanjutkan kalimatnya . "sayang , bunda sekarang mau jujursama kamu tapi kamu jangan marah sama bunda ," ucapnya sambil menatap mata Ninodengan penuh rasa khawatir, dia takut anak seusianya tidak mau menerimakenyataannya. "iya bunda Nino janji," ucapnya meyakinkan . akhirnya bundanyamenceritakan semua kejadiannya dan beberapa alur ceritanya sama dengan yangdiceritakan kedua sahabatnya , tapi dirinya memilih untuk menikah lagi supayaNino memiliki keluarga yang utuh dan supaya tidak mengganggu perkembanganpsikologinya apabila dia tahu posisi sebenarnya dan suami barunya tidakmempermasalahkannya karena dia sangat menyayangi mereka berdua walaupun seringmendapatkan kesibukan dalam bekerja. "akhirnya semuanya jelas, jadi aku punyadua adik , semoga aku bisa jadi kakak yang baik ya bunda," ucap Nino sambilmemeluk tubuhnya erat dan menciumi pipinya. " bagaimana kalau ada waktu luangkita ketemuan yuk," ajak bundanya menyarankan dan memberikan senyum lebarnya. "siap bunda, Nino tidak sabar gimana reaksi mereka jika tahu Nino ini adalahkakak nya , Nino berasa jadi tua bun kalau nanti lagi kumpul bareng mereka,"ucapnya dengan raut wajah dibuat memelas . " anak bunda kok kelihatannyasekarang tambah tua," ucapnya mencandai Nino dan berhasil membuat Nino semakinbete .            

Sahabat SehatiWhere stories live. Discover now