Rasa dingin akibat air hujan tadi tidak hilang-hilang dari tubuhnya meskipun udah pakek selimut dobel-dobel udah kayak kepompong aja ni anak.
Hatjim hatjim
Tak henti hentinya dia bersin bahkan hidungnya sekarang sudah memerah, semerah tomat.
Ah ini kenapa dingin banget sih: batin Glo
Tok...tok...tok
"Masuk" teriak Glo dengan suara yang sedikit serak.
Dibukanya pintu bernuansa putih itu dan menunjukan seorang wanita paruh baya membawa nampan yang berisi bubur dan teh hangat.
"Non, bibi bawain makan, non makan dulu" ucap bi Irah sambil meletakan nampan itu diatas nakas.
Bi Irah menempelkan punggung tangannya tepat pada kening Glo dengan lembut.
Seharusnya mama yang giniin gue:batin Glo
"Haduh non , non panas sekali, saya panggilkan dokter ya non" ucap Bi Irah dengan rasa penuh khawatir.
Glo menatap Bi Irah sendu lalu menganggukkan kepalanya perlahan
Sepertinya dirinya memang membutuhkan dokter saat ini."Sekarang non bibi suapi ya" ucap Bi Irah sambil mengambil mangkuk berisi bubur itu dan mulai menyendok bubur secara perlahan.
Glo menerima suapan Bi Irah dengan senang hati tapi tiba tiba saat dia menelan bubur itu terasa nyeri ditenggorokannya.
"Buat nelen sakit bi " tanya Glo lalu meminum teh hangat itu sedikit demi sedikit.
"Aduh masa buat nelen sakit ,terus ini gimana , mana dokternya gak dateng-dateng lagi" ucap Bi Ira dengan nada cemas berkali kali lipat.
"Udah bi gak papa saya tetep makan biar cepet sembuh" ucap Glo dengan nada meyakinkan.
Baru saja bibi akan menyuapkan bubur seseorang memencet bel rumah Glo.
Ting...tong...ting...tong...
"Itu kayaknya dokternya deh non , bentar bibi lihat" ucap Bi Ira lalu bangkit dan menghilang dari balik pintu.
Glo mengambil mangkuk berisi bubur tadi yang ditaruh bi Ira dia atas nakas sebelum dia pergi.
Glo memasukan sesendok bubur kedalam mulutnya saat bubur itu mencapai tenggorokannya rasa sakitnya langsung timbul sampai-sampai dia menutup matanya rapat-rapat menahan sakit.
Tak lama bibi kembali kekamar Glo tetapi sekarang tidak sendiri dibelakangnya ada seorang wanita yang terlihat dari postur tubuhnya dan wajahnya dia masih berumur sekitar dua puluh tujuh tahunan.
"Hallo " sapanya ramah terhadap Glo .
Glo hanya tersenyum menanggapi sapaan dokter muda itu.
Sekitar sepuluh menit dokter itu memeriksa Glo.
"Kamu harus istirahat yang banyak supaya cepat sembuh dan minum air putih yang banyak" ucap dokter muda itu dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
stranger (on going)
Teen FictionTidak semua anak mendapatkan kesempatan yang bagus untuk menikmati hidupnya ada kalanya beberpa dari mereka harus didewasakan oleh keadaan mencoba menerima segalanya dan tak mencoba menuntut , hal inilah yang dirasakan Gloria dimana kebahagiaanya hi...